Relevant Cost dan Irrelevant Cost
- Relevant Cost (Biaya Relevan):
Relevant cost adalah biaya yang akan berubah sebagai akibat dari keputusan bisnis yang diambil. Biaya ini secara langsung mempengaruhi keputusan karena mereka berbeda antara alternatif yang dipertimbangkan. Ciri utama dari biaya relevan adalah bahwa mereka terjadi di masa depan dan bervariasi antara pilihan yang berbeda.
Karakteristik:
- Terjadi di Masa Depan: Biaya ini belum terjadi dan hanya akan terjadi jika keputusan tertentu diambil.
- Berbeda Antara Alternatif: Biaya ini berbeda tergantung pada pilihan yang diambil. Jika biaya tetap sama di semua alternatif, maka biaya tersebut tidak relevan.
- Contoh: Biaya bahan baku tambahan yang diperlukan untuk produksi pesanan khusus, biaya tenaga kerja langsung yang akan dipekerjakan untuk proyek tertentu.
- Irrelevant Cost (Biaya Tidak Relevan):
Irrelevant cost adalah biaya yang tidak berubah sebagai akibat dari keputusan bisnis. Biaya ini tidak mempengaruhi keputusan karena mereka tetap sama tanpa memandang alternatif yang dipilih. Mereka termasuk biaya yang sudah terjadi (sunk cost) atau biaya yang akan tetap sama di semua pilihan.
Karakteristik:
- Sudah Terjadi (Sunk Cost): Biaya ini sudah dikeluarkan dan tidak dapat diubah oleh keputusan saat ini atau masa depan.
- Tetap Sama di Semua Alternatif: Biaya ini tidak berubah terlepas dari pilihan yang diambil.
- Contoh: Biaya penyusutan peralatan yang sudah ada, biaya sewa gedung yang tetap sama meskipun volume produksi berubah.
Dalam bentuk tabel akan sebagai berikut:
Aspek | Relevant Cost (Biaya Relevan) | Irrelevant Cost (Biaya Tidak Relevant) |
Jenis Biaya | Biaya Variable | Biaya Tetap |
Fungsi | Jenis biaya ini membantu menutupi biaya yang terkait dengan pengeluaran Operasional dan berulang | Jenis biaya ini membantu menutupi biaya yang terkait dengan modal. |
Jangka Waktu Biaya | Jangka pendek. | Jangka panjang |
Pertimbangan | Biaya dapat dihindari | Biaya tidak dapat dihindari |
Contoh Kasus – Produksi Pesanan Khusus
Diketahui Data PT. Surya Indah sebagai berikut:
- Kapasitas produksi 15.000 unit
- Produksi normal 13.000 unit
- Pesanan khusus 1.500 unit
- Harga jual pesanan khusus Rp. 15.000
- Harga jual pesanan normal RP. 20.000
Asumsi biaya-biaya di biaya produksi normal
- Bahan Baku Langsung 9.000
- Tenaga Kerja Langsung 3.000
- Overhead (V=40%, T=60%) 5.000
- Total biaya produksi 17.000
- Biaya desain pesanan khusus 500.000
Apakah Perusahaan tsb akan menerima/menolak pesanan tersebut? dan bagaimana analisis diferensialnya?
Jawaban:
Analisis Biaya Diferensial
Bila dilihat dari perhitungan penambahan laba pesanan khusus tersebut dapat diterima karena:
Pesanan khusus tersebut jika diterima tidak melebihi kapasitas produksi, sehingga tidak ada penambahan biaya tetap (diferensiasi mesin), Walaupun harga jual dibawah harga produksi produk normal pesanan khusus tersebut tetap memberikan laba untuk perusahaan, karena total biaya produk pesanan khusus dibawah pendapatan pesanan khusus tersebut.
Link Referensi: