School of Information Systems

Mendisrupsi perbankan tradisional dengan menawarkan produk dan layanan keuangan yang inovatif

Perbankan tradisional tidak berubah sejak lama, dengan sebagian besar klien menggunakan bank-bank besar dan stabil. Hal ini menimbulkan tingkat rasa puas diri yang tinggi di kalangan bank-bank tersebut.

Namun kemajuan teknologi, ditambah dengan pelonggaran peraturan, telah memunculkan munculnya pemain-pemain baru yang kini mengancam status quo. Petahana mulai memahami bahwa jika mereka tidak berubah, mereka mungkin tidak akan bertahan.

Perbankan tradisional memang menunjukkan tingkat stabilitas dan kesinambungan selama bertahun-tahun, dengan banyak nasabah yang lebih memilih bank besar dan mapan untuk kebutuhan keuangan mereka. Beberapa faktor berkontribusi terhadap stabilitas ini:

Kepercayaan dan Reputasi: Bank-bank besar dan mapan sering kali memiliki reputasi yang kuat dan sejarah kepercayaan. Pelanggan lebih cenderung mempercayakan uangnya pada institusi yang telah berdiri selama puluhan tahun dan memiliki rekam jejak yang terbukti.

Kehadiran Fisik: Bank tradisional memiliki jaringan cabang fisik, ATM, dan infrastruktur perbankan yang luas, sehingga memudahkan nasabah untuk mengakses layanan mereka, terutama untuk tugas-tugas seperti setoran tunai dan konsultasi langsung.

Pengawasan Peraturan: Bank-bank ini tunduk pada pengawasan peraturan yang ketat, yang membantu memastikan keamanan dan kesehatan operasi mereka. Instansi pemerintah dan bank sentral memberlakukan peraturan untuk menjaga stabilitas keuangan dan melindungi konsumen.

Layanan Komprehensif: Bank tradisional menawarkan beragam produk dan layanan keuangan, termasuk tabungan dan rekening giro, pinjaman, hipotek, peluang investasi, dan layanan manajemen kekayaan, yang memenuhi beragam kebutuhan nasabah.

Asuransi Simpanan: Di banyak negara, bank tradisional menawarkan asuransi simpanan yang melindungi sejumlah simpanan nasabah, sehingga meningkatkan persepsi keselamatan dan keamanan bagi pemegang rekening.

Hubungan Pelanggan: Bank tradisional sering kali memprioritaskan pembangunan hubungan pelanggan jangka panjang. Mereka memberikan layanan pelanggan dan nasihat keuangan yang dipersonalisasi, yang mungkin menarik bagi banyak klien.

Sistem Warisan: Bank tradisional mungkin mengandalkan sistem teknologi lama, yang meskipun berpotensi membatasi inovasi, namun dianggap stabil dan aman.

Keakraban: Masyarakat sering kali merupakan makhluk yang memiliki kebiasaan, dan keakraban dengan bank tradisional telah membuat banyak nasabah terus menggunakan layanan mereka dari generasi ke generasi.

Namun, penting untuk menyadari bahwa lanskap perbankan tradisional tidak sepenuhnya statis. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan kesadaran akan perlunya lembaga-lembaga ini beradaptasi terhadap perubahan ekspektasi pelanggan dan teknologi baru. Banyak bank besar telah memulai inisiatif transformasi digital untuk menawarkan layanan perbankan online dan seluler, menyederhanakan operasional, dan meningkatkan pengalaman nasabah.

Selain itu, industri keuangan menyaksikan kebangkitan perusahaan fintech, bank penantang, dan penyedia layanan keuangan digital-native. Para pendatang baru ini bertujuan untuk mendisrupsi perbankan tradisional dengan menawarkan produk dan layanan keuangan yang inovatif, mudah digunakan, dan seringkali lebih hemat biaya. Oleh karena itu, beberapa nasabah menjajaki alternatif ini, khususnya untuk kebutuhan perbankan tertentu seperti pembayaran digital, pinjaman, dan investasi.

I Gusti Made Karmawan