School of Information Systems

Payback Period

Payback period adalah suatu ukuran untuk menilai kelayakan investasi yang dilihat dari aspek jangka waktu pengembalian. Biasanya diukur dalam satuan tahun dan bulan (tanpa menghitung hari). Terdapat dua cara untuk menghitung periode pengembalian, yaitu: traditional payback period (tanpa memperhitungkan Tingkat suku bunga) dan Discounted Payback Period (dengan memperhitungkan tingkat suku bunga). Periode pengembalian yang semakin pendek menunjukkan suatu investasi lebih cepat balik modal. Investor akan lebih suka memilih investasi yang periode pengembalian yang lebih cepat di antara industri sejenis. Memang tidak dapat dijadikan patokan apakah periode pengembalian 3 tahun adalah layak atau tidak. Jika investasi pada bisnis yang mengandalkan trend maka periode pengembalian 3 tahun termasuk sangat lama dan tidak layak untuk dijalankan, namun jika industri maskapai penerbangan maka periode pengembalian 3 tahun masih layak. Periode pengembalian konvensional tanpa memperhitungkan Tingkat suku bunga lebih sederhana, namun kekurangan dari metode ini adalah tidak menunjukkan nilai sekarang dari penghasilan di masa depan.

Contoh perhitungan payback period:

PT Ali Baba Indolindo didirikan dengan investasi awal Rp. 1.000.000.000, hasil selama 5 tahun adalah sebagai berikut:

Berapa lama periode pengembalian dengan metode konvensional?

Jawab

Periode pengembalian adalah 2,6 tahun atau 2 tahun 8 bulan

PT Trotor didirikan dengan investasi awal Rp. 1.000.000.000, hasil selama 5 tahun adalah sebagai berikut:

Berapa lama periode pengembalian dengan metode discounted payback period?

Jawab:

Discounted payback period adalah 4,21 tahun atau 4 tahun 3 bulan.

Anderes Gui