School of Information Systems

Tentang Brainstorming

Konsep dasar brainstorming dicetuskan oleh Alex F. Osborn yang merupakan penulis dari Amerika pada awal 1940, kemudia dikembangkan lebih lanjut oleh Charles Hutchison Clark seorang ahli teori manajemen. Brainstorming adalah cara yang dilakukan oleh sekumpulan individu dalam organisasi atau kelompok untuk memecahkan suatu masalah. Dalam pemecahan masalah tersebut akan dicari sebuah solusi yang efektif agar masalah tersebut cepat selesai. Solusi tersebut akan memunculkan ide-ide yang spontan dan kreatif dari sekumpulan individu tersebut. Konsep brainstorming ini akan menciptakan ide yang sangat luas tanp adanya kritik ataupun penilaian dari individu lain, sehingga hal yang dinilai aneh pun bisa saja bermunculan. Oleh karena itu, brainstorming ini sudah dijadikan sebagai alat umum dalam mengembangkan ide-ide baru dalam sekumpulan individu organisasi atau kelompok. Ide tersebut nantinya akan melatih otak manusia dan ide tersebut akan diletakkan di sebuah kertas untuk disusun agar menjadi lebih konkret.

Brainstorming digunakan dalam kelompok ataupun organisasi di sebuah bisnis ini untuk memuncukan ide-ide baru yang dihasilkan oleh individu yang memiliki kreativitas. Karena dalam brainstorming ini tidak adanya kritik ataupun penilaian terhadap suatu ide, maka seluruh individu akan merasa bebas dan leluasa dalam menciptakan sebuah ide. Sehingga individu yang memiliki sifat pemalu ataupun individu yang tidak bisa dikritik pun bisa memunculkan ide-idenya. Hal ini juga akan meningkatkan potensi-potensi seluruh individu dalam berkreasi dan berinovasi. Dengan begitu, empat aturan brainstorming akan mendukung hal tersebut, yaitu:

– Pencarian ide sebanyak-banyaknya

– Saling mengembangkan ide-ide antar individu

– Tidak adanya kritik ataupun penilaian terhadap ide

– Mendorong ide baru yang melenceng tetapi memiliki prospek yang bagus

Ketika brainstorming dilakukan pada sebuah perusahaan, seluruh karyawan yang ada dalam proses ini akan diharuskan mencari ide baru ataupun ide lama yang perlu dikembangkan sebanyak-banyaknya. Sehingga hal ini akan memunculkan kreativitas para karyawannya untuk melakukan sebuah rencana ataupun mencari solusi dalam menyelesaikan masalah yang ada. Banyaknya ide-ide tersebut nantinya akan ditulis di kertas yang berada di atas meja. Jika ide tersebut sudah terkumpul maka perlu diadakan diskusi lebih lanjut, Dalam diskusi ini karyawan dengan karyawan saling mengembangkan ide-idenya tanpa adanya kritik ataupun penilaian satu sama lain. Hal ini dilakukan agar tidak membatasi ide-ide yang ada pada karyawan, sehingga akan mendorong ide-ide yang cemerlang dari masing-masing karyawannya. Semua ide yang telah dituliskan di kertas yang berada di atas meja akan diseleksi dengan pemikiran lateral dan pendekatan konvensional.

Jika ide tersebut tidak cocok dan dirasa kurang menarik akan diletakkan di pinggir, sedangkan ide-ide yang sudah diyakini akan ditarik dan disusun menjadi kesatuan ide yang lebih konkret.

Berdasarkan pengertian dan penjelasan tentang brainstorming di atas, didapatkan beberapa hal yang menunjukkan pentingnya brainstorming ini, yaitu:

– Mendorong individu untuk berpikir lebih luas tanpa takut dikritik

– Memotivasi individu agar lebih kreatif dan inovatif

– Meningkatkan kerja sama tim dalam mencari ide dan solusi terbaik

– Membantu sebuah organisasi atau kelompok dalam memecahkan masalah

– Memberikan rasa nyaman kepada individu dalam menyampaikan inspirasi

– Memunculkan ide-ide yang di luar dugaan dengan prospek yang bagus

– Menciptakan ide dan pemikiran yang banyak dalam waktu singkat

– Membentuk sebuah organisasi atau kelompok yang lebih kuat

Dari beberapa hal tersebut juga didapatkan beberapa manfaat penting dari dilakukannya brainstorming, yaitu:

– Memunculkan ide dari luar

Brainstorming ini akan mengundang orang lain di luar masalah yang terjadi atau didiskusikan. Hal ini akan mendorong orang tersebut untuk memberikan ide baru dengan bebas tanpa adanya kritik ataupun penilaian. Ide baru yang dikeluarkan oleh orang tersebut akan di luar dugaan, sehingga bisa saja ide dari luar ini akan memecahkan sebuah masalah dan idenya pun digunakan dalam organisasi ataupun kelompok tersebut.

– Mengembangkan ide

Brainstorming tidak akan bisa dilakukan hanya seorang diri, melainkan adanya sekumpulan individu yang memiliki pemikiran yang luas dan berbeda-beda. Sehingga hal ini akan memicu pemikiran baru untuk mengembangkan ide-ide yang telah dikemukakan tersebut.

– Menyusun daftar ide

Hasil dilakukannya brainstorming ini akan memunculkan banyak ide serta pengembangan ide tersebut. Karena banyaknya ide tersebut sehingga akan disusunkannya daftar untuk ide-ide yang telah dikemukakan dan dikembangkan. Dari daftar ide yang telah disusun tersebut, nantinya ide tersebut akan lebih mudah digunakan dan diterapkan dengan efektif.

– Meningkatkan kerja sama tim

Dikarenakan brainstorming ini dilakukan oleh sekumpulan individu yang membentuk sebuah tim, maka hal ini akan meningkatkan kerja sama yang ada. Selain itu, brainstorming ini juga akan memperkuat solidaritas dari sekumpulan individu tersebut. Sehingga diadakannya brainstorming dalam pemecahan masalah ini perlu dilakukan.

Setelah mengetahui penjelasan lengkap dan manfaat dari brainstorming di atas, berikut adalah cara yang harus dilakukan agar brainstorming berjalan dengan efektif:

– Menentukan tujuan

Sebelum melakukan brainstorming, sebaiknya organisasi ataupun kelompok harus menentukan tujuan yang pasti. Hal ini dilakukan karena brainstorming memiliki waktu yang singkat, sehingga harus dipersiapkan tujuan yang sudah matang. Jika tujuan sudah dipastikan, maka ketika dilakukan brainstorming akan membahas secara tepat dan tidak melenceng. Sehingga ketika dilakukannya brainstorming, tujuan yang ingin diinginkan juga lebih cepat dan mudah dicapai.

– Mempersiapkan tim

Jika suatu organisasi ataupun kelompok memiliki individu yang sangat banyak, sebaiknya dipilih beberapa individu yang dibutuhkan untuk melibatkan di brainstorming. Selain dari individu tersebut, keterlibatan orang lain di luar masalah organisasi tersebut juga diperlukan. Hal ini dilakukan agar memunculkan ide-ide baru yang tidak terduga dari tim yang telah dibentuk. Ketika tim sudah siap dibentuk, maka akan lebih mudah dan efektif melakukan brainstorming dengan tujuan yang ada.

– Menentukan waktu dan tempat

Ketika tujuan dan tim yang dibutuhkan sudah disiapkan, maka diperlukan pula waktu dan tempat yang akan digunakan dalam brainstorming. Untuk waktu biasanya dilakukan di hari libur agar lebih leluasa, sedangkan tempat biasanya dilakukan di luar area kerja agar menciptakan suasana baru. Akan tetapi waktu dan tempat tersebut bersifat fleksibel dan dikembalikan lagi kepada kesapakatan para anggota.

– Memilih seorang pemimpin

Dalam sebuah tim, pastinya membutuh seorang anggota yang dijadikan pemimpin dalam sebuah tim. Anggota tersebut harus bisa memimpin jalannya brainstorming dari awal hingga akhir dan memiliki peran yang sangat besar dalam pencapaian tujuan tim.

– Melakukan diskusi

Jika semua sudah siap dibentuk dan ditentukan, masuklah ke dalam inti brainstorming yaitu melakukan diskusi. Diskusi ini akan mendorong anggota untuk mengeluarkan ide dan mengembangkan ide tersebut.

– Menghindari kritik ataupun penilaian

Dalam melakukan brainstorming ini ditegaskan bahwa harus terhindar dari kritik maupun penilaian pada tim tersebut. Hal ini dilakukan agar setiap anggota bisa mengeluarkan ide secara luas tanpa batas.

– Mencatat dan menyusun ide

Saat melakukan brainstorming, sangat diperlukan catatan yang berisi tentang ide-ide yang telah dikeluarkan dan dikembangkan. Catatan tersebut akan disusun secara rapih agar bisa digunakan dengan mudah di kesempatan selanjutnya.

Referensi:

https://www.merdeka.com/jabar/brainstorming-adalah-metode-pengumpulan-gagasan-ini-manfaatnya-bagi-organisasi-kln.html https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-brainstorming-adalah-teknik-mengumpulkan-gagasan/

Handy Savaldo, Ferdianto