Data Privacy dan Ethics
Perkembangan big data saat ini sebagian besar didorong oleh perkembangan teknologi, mulai dari toko online, sosial media, dan masih banyak lagi. Perdebatan telah berlangsung selama bertahun-tahun dan akan terus berlanjut seperti kita menyelesaikan masalah antara hak individu untuk menentukan informasi pribadi apa yang ingin ditukarkan sebagai ganti untuk layanan gratis dan hak penyedia layanan untuk menentukan caranya untuk terus memberikan layanan gratis. Seperti halnya hubungan apa pun, akan ada selalu masalah tentang interpretasi semua orang atas perjanjian tersebut.
Dalam hubungan pribadi satu lawan satu, dua pihak saling bekerja sama untuk menentukan detail pertukaran dan perjanjian. Dalam hal online (produk digital/layanan), individu hanya memiliki satu pilihan, yaitu menerima ketentuan sebagaimana disebutkan atau meninggalkan layanan. Biasanya tidak ada negosiasi atau mengatur pertukaran bersyarat.
Data privacy adalah cabang keamanan data yang terkait dengan penanganan data yang benar, pemberitahuan syarat dan ketentuan yang berlaku, dan kewajiban menjalankan peraturan keamanan yang berlaku. Sedangkan data ethics mengacu pada sistemisasi, pembelaan, dan merekomendasikan konsep perilaku benar dan salah dalam kaitannya dengan data, khususnya data pribadi. Lebih khusus, masalah praktik data privacy adalah sebagai berikut:
· Banyaknya data yang dibagikan atau digunakan oleh pihak ketiga (third parties).
· Bagaimana data dilegalkan untuk dikumpulkan atau disimpan.
· Pembatasan regulasi seperti GDPR, HIPAA, GLBA, atau CCPA.
A. Mengapa Data Privacy dan Ethics Penting?
Ada dua faktor pendorong mengapa data privacy merupakan salah satu masalah paling signifikan pada dunia data.
· Data adalah salah satu aset terpenting bagi perusahaan maupun individu. Dengan meningkatnya penggunaan data, perusahaan menemukan nilai yang sangat besar dalam mengumpulkan, berbagi, dan menggunakan data. Perusahaan seperti Google, Facebook, dan Amazon memiliki semua kerajaan yang dibangun di atas data. Transparansi bisnis dalam meminta persetujuan, mematuhi kebijakan privasi mereka, dan mengelola data yang mereka kumpulkan sangat penting untuk membangun kepercayaan dan akuntabilitas dengan pelanggan dan mitra yang mengharapkan privasi. Banyak perusahaan telah mempelajari pentingnya privasi dengan cara yang sulit.
· Privasi adalah hak individu untuk bebas dari pengawasan tanpa dibatasi. Untuk hidup dengan aman di ruang tertentu dan secara bebas mengekspresikan pendapat di balik pintu yang tertutup sangat penting untuk hidup dalam masyarakat yang demokratis.
B. Lanskap Privasi
Ada empat unsur utama yang terlibat dalam lanskap privasi, yaitu:
· Bisnis:
– Meningkatnya kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan identifikasi pribadi dan sensitif informasi untuk keunggulan kompetitif.
– Investasi signifikan dalam sumber data dan analitik data.
· Penjahat:
– Lonjakan dramatis dalam pencurian identitas.
– Teknologi canggih untuk mengeksploitasi kerentanan keamanan data.
· Konsumen:
– Meningkatkan kesadaran dan kepedulian tentang pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi mereka.
· Legislator:
– Menanggapi kekhawatiran konsumen dengan membatasi akses dan penggunaan informasi pribadi.
– Dampak dan pembatasan yang signifikan untuk bisnis.