Sistem Arsitektur
Dalam ilmu sistem informasi, “sistem arsitektur” merujuk pada rencana atau kerangka kerja yang menggambarkan struktur, komponen, interaksi, dan tata letak sistem informasi. Secara lebih rinci, sistem arsitektur adalah kerangka kerja konseptual yang membantu dalam merancang, mengembangkan, dan mengelola sistem informasi secara efektif.
Beberapa fungsi pada sistem arsitektur dalam sistem informasi dapat mencakup berbagai hal, yaitu:
- Sistem arsitektur dapat mengorganisir dan menentukan struktur keseluruhan dari sistem informasi, bagaimana komponen sistem diatur, bagaimana data disimpan, dan bagaimana aliran informasi antara komponen-komponen sistem diatur.
- Sistem arsitektur membantu pengelolaan manajemen sumber daya yang digunakan dalam sistem informasi, seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan. Hal ini termasuk dalam pemilihan, konfigurasi, dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan sistem secara efisien dan efektif.
- Memastikan integrasi yang baik antara komponen-komponen sistem. Ini termasuk integrasi perangkat keras, perangkat lunak, basis data, dan aplikasi agar semuanya dapat bekerja dengan baik.
- Sistem arsitektur memiliki keamanan informasi yang tinggi. Ini melibatkan implementasi langkah-langkah keamanan seperti autentikasi, otorisasi, enkripsi data, dan pemantauan kegiatan yang mencurigakan.
- Arsitektur harus mendukung kinerja yang baik dan skalabilitas sistem informasi. Sistem harus mampu mengatasi pertumbuhan volume data dan permintaan pengguna tanpa mengalami degradasi kinerja yang signifikan.
- Sistem arsitektur memiliki fleksibilitas yang tinggi agar dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan bisnis dan teknologi. Ini memungkinkan perusahaan untuk menambahkan atau mengubah komponen sistem dengan mudah.
- Sistem arsitektur bertanggung jawab atas manajemen data, termasuk pemodelan data, pengolahan data, dan penyimpanan data. Ini termasuk pemilihan basis data yang sesuai dan desain struktur data yang efisien.
- Memiliki desain antarmuka pengguna agar tampilan, navigasi, dan interaksi antara pengguna dan sistem terlihat teratur dan sistematis.
Contoh sistem arsitektur dalam sistem informasi adalah mikroservis. Arsitektur berbasis mikroservis merupakan pendekatan yang populer dalam pengembangan sistem informasi modern. Dalam arsitektur ini, aplikasi dibangun sebagai sekumpulan mikroservis independen yang masing-masing memiliki fungsionalitas spesifik dan dapat berkomunikasi satu sama lain melalui antarmuka yang telah ditentukan. Keuntungan dari arsitektur berbasis mikroservis yaitu mampu mengelola traffic dengan mudah, fleksibilitas dalam pemilihan teknologi, manajemen pemeliharaan yang lebih mudah, dan tingkat keamanan yang tinggi.