Pemanfatan Tiga Metode Biaya Campuran
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah ketika volume penjualan atau produksi meningkat atau menurun. Ini karena mereka tidak terkait langsung dengan pembuatan produk atau pengiriman layanan. Akibatnya, biaya tetap dianggap sebagai biaya tidak langsung.
Biaya tetap dapat mencakup pajak properti, sewa, gaji, dan biaya tunjangan untuk personel non-penjualan dan manajemen. Mereka adalah salah satu dari tiga jenis biaya yang dikeluarkan oleh sebagian besar bisnis. Yang lainnya adalah biaya variabel dan semi variabel.
Biasanya, biaya tetap dan semi variabel muncul bersamaan di laporan laba rugi perusahaan sebagai biaya tidak langsung.
Penting bagi pemilik bisnis untuk memahami biaya yang mereka keluarkan sehingga mereka dapat mengelola pengeluaran mereka secara efektif. Sebagai aturan umum, volume penjualan dan produksi yang lebih tinggi menyebabkan biaya total yang lebih tinggi, tetapi karena beberapa biaya bersifat tetap, persentase kenaikan biaya total akan lebih kecil daripada persentase kenaikan penjualan dan produksi.
Perhitungan Biaya Campuran: 3 Metode
Biaya campuran dapat dihitung dengan menjumlahkan komponen tetap dan variabel secara bersamaan. Namun, bisnis dapat menggunakan metode lain yang lebih rumit seperti metode tinggi-rendah, analisis regresi, dan metode grafik pencar.
Persamaan aljabar sederhana untuk biaya campuran adalah sebagai berikut:
Misalnya, jika sebuah perusahaan membayar sewa $1.000 dan utilitas $400 setiap bulan, total biaya campurannya adalah $1.400. Dalam hal ini, sewa adalah komponen tetap, dan utilitas adalah variable.
Namun, biaya campuran juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang lebih rumit. Mereka termasuk metode tinggi-rendah, analisis regresi, dan metode grafik pencar. Mereka sering digunakan untuk menentukan bagaimana perubahan tingkat aktivitas akan mempengaruhi total biaya campuran.
1. Metode Tinggi-Rendah
Metode akuntansi biaya tinggi-rendah adalah pendekatan yang efisien untuk menentukan biaya tetap dan variabel dengan data yang terbatas.
Dengan menilai tingkat aktivitas tertinggi dan terendah, Anda dapat membandingkan total biaya untuk mengidentifikasi pola pengeluaran.
Metode ini memberikan cara yang ampuh untuk memahami pengeluaran Anda dari waktu ke waktu sehingga Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang penganggaran untuk proyek mendatang.
2. Analisis Regresi
Berbeda dengan metode tinggi-rendah, analisis regresi memperkirakan bagaimana memodifikasi satu variabel independen mempengaruhi variabel dependen ketika yang lain tetap.
Teknik ini membantu orang memahami bagaimana mengubah variabel dapat memengaruhi hasil yang sesuai. Dalam hal biaya campuran, analisis regresi dapat membantu menentukan bagaimana perubahan tingkat aktivitas tertentu memengaruhi total biaya.
Misalnya, anggaplah sebuah bisnis memproduksi produk dan mengeluarkan $100 sebagai biaya tambahan saat produksi meningkat. Dalam hal ini, dapat digunakan analisis regresi untuk mengestimasi biaya total pada berbagai tingkat produksi.
3. Metode Grafik Sebar
Metode grafik pencar adalah alat yang ampuh yang membantu memisahkan bagian tetap dan variabel dari biaya campuran dengan memplot tingkat aktivitas pada sumbu x sambil secara bersamaan menampilkan biaya campuran di sepanjang sumbu y . Teknik grafis ini menyederhanakan data kompleks menjadi visual yang dapat dikelola, memungkinkan analisis dan pemahaman informasi keuangan dengan mudah. Dengan memplot tingkat aktivitas di grafik, bisnis dapat dengan cepat mengidentifikasi bagian mana dari biaya mereka yang tetap dan variabel.