School of Information Systems

APA ITU DESAIN KONSEPTUAL?

Desain konseptual adalah suatu framework yang sering digunakan dalam dunia produk. Desain konseptual ini biasanya digunakan di proses awal dalam mendesain. Umumnya, desain konseptual ini berguna untuk membangun ide dan juga konsep utama desain. Proses desain konseptual ini biasanya dilakukan sebelum pemilihan detail desain seperti pemilihan warna dan juga gaya ilustrasi. 

Desain konseptual juga merupakan fase pertama dari suatu proses desain. Dalam desain konseptual, desainer mengeksplorasi ide untuk projek dengan menggunakan beberapa tools termasuk model fisik, gambar, dan rendering 3D. Desain konseptual ini juga berperan sebagai fase pengembangan di mana para desainer bekerja untuk memahami masalah desain dan juga mencari solusi yang tepat. Desain konseptual menjadi kunci terciptanya suatu produk yang hebat. 

Tujuan dari desain konseptual adalah untuk mencapai model konseptual dari domain di bawah investigasi. Model konseptual yang biasa digunakan untuk mengeksplorasi dan juga menghasilkan ide serta sebagai dokumentasi setelah dirancang antara lain user journey mapping, service blueprints, model objek, dan model entitas. Desain konseptual ini menyangkut strategi, ruang lingkup, dan struktur elemen Garrett dari model UX. Selain itu, desain konseptual juga menyangkut kebutuhan pengguna (baik menghilangkan pain dan memberikan gain), tujuan dari service atau sistem, persyaratan untuk konten, dan fungsi yang akan dimiliki layanan atau sistem, serta desain interaksi dan arsitektur informasi. 

Terdapat beberapa tahap yang harus diperhatikan untuk membuat desain konseptual, seperti menentukan tujuan projek, riset desain, verbal ideation, dan visual ideation. 

  1. Menentukan tujuan projek 

Tahap pertama dalam desain konseptual adalah menentukan tujuan projek. Desainer dan tim harus mengetahui terlebih dahulu alasan dibentuknya projek. Setelah itu, barulah desainer bisa menentukan tujuan projek. Menemukan tujuan projek ini tidaklah mudah karena terkadang para desainer sendiri kesulitan untuk menentukan tujuan dari suatu projek. Maka dari itu, agar dapat menentukan tujuan projek dengan tepat, mungkin kita bisa mencari tahu terlebih dahulu mengenai alasan user menggunakan produk akhir dari projek serta melakukan riset mengenai masalah apa saja yang biasa dirasakan user ketika menggunakan produk tersebut. Dengan informasi tersebut, maka akan membantu desainer dalam menentukan tujuan projek. 

1.Riset desain 

Tahap kedua dalam desain konseptual adalah melakukan riset. Bila ditahap pertama tadi, riset yang dilakukan adalah riset user, pada tahap kedua ini, riset yang dilakukan adalah berkaitan dengan desain produknya. Melakukan riset terhadap desain produk ini sangat penting karena desainer tidak boleh mendesain produk secara sembarangan. Desain dari produk tersebut harus mempunyai unsur karakter brand dan juga tentunya tidak sulit untuk digunakan. Maka dari itu, desainer harus mengamati terlebih dahulu brand personality yang dimiliki perusahaan. Setelah itu, barulah desainer bisa menentukan konsep desain produk yang memiliki unsur karakter brand, yang sesuai dengan tren, dan digemari oleh masyarakat. 

2.Verbal ideation 

Tahap ketiga dari desain konseptual adalah verbal ideation. Verbal ideation ini adalah tahap brainstorming dalam proses desain konseptual. Pada tahap verbal ideation ini, semua desainer dan tim produk harus saling membagikan semua insight yang mereka temukan sehubungan dengan desain dan konsep yang ingin mereka gunakan. Dengan demikian, akan banyak ide-ide yang terkumpul dan bisa disaring untuk menentukan ide terbaik. 

3.Visual ideation 

Tahap terakhir dari desain konseptual adalah visual ideation. Dalam tahap visual ideation ini, semua konsep dan ide yang ditemukan harus segera dituangkan dalam rancangan desain. Dengan visual ideation ini, maka kita dapat mengetahui apakah semua ide-ide yang telah ditemukan pada tahap verbal ideation tadi memungkinkan untuk diterapkan atau tidak. Maka dari itu, tahap visual ideation ini sangat penting agar kita dapat mengetahui ide-ide mana saja yang memungkinkan untuk diterapkan dan untuk menghasilkan rancangan desain dari ide tersebut. 

Dengan membuat desain konseptual ini, ada beberapa manfaat yang bisa kita peroleh. Pertama, adanya desain konseptual ini dapat memberikan informasi yang jelas mengenai apa yang mampu dilakukan oleh suatu produk dan apa tujuan penggunaannya. Dengan demikian, desain konseptual ini menjadi kunci saat membuat produk. Tanpa membuat desain konseptual di awal, maka dapat memicu terjadinya masalah di kemudian hari. Disamping itu, desain konseptual juga membantu menciptakan user interface yang jelas dan mudah dipahami. 

Adanya desain konseptual ini juga membantu menggambarkan peran dari pengguna yang berbeda dan juga requirements mereka secara detail sehingga projek menjadi lebih mudah dipahami. Desain konseptual juga membantu untuk mempertimbangkan dengan hati-hati sudut pandang pengguna sehingga hasil akhir menjadi lebih mudah dicapai sesuai dengan tren desain saat ini. 

Tanpa adanya desain konseptual yang baik, maka berbagai proses yang terlibat dalam menciptakan suatu produk akan menjadi berlarut-larut dan rumit. Dan itu artinya, proses ini akan memakan lebih banyak waktu dan dana. Maka dari itu, adanya desain konseptual ini sangat membantu karena dapat menyederhanakan proses sekaligus menghemat waktu dan dana. 

Cara terbaik yang dapat dilakukan dalam desain konseptual adalah dengan melakukan analisis object-action dari skenario korpus. Untuk setiap skenario dalam korpus, analis bekerja melalui deskripsi skenario, mengidentifikasi berbagai objek yang disebutkan dan berbagai tindakan yang dilakukan. Bekerja dengan sekumpulan skenario ini memerlukan 4 tahap yaitu: 

  1. Analisis skenario individu 
  2. Meringkas objek dan tindakan dari setiap skenario, lalu menggabungkan tindakan yang serupa apabila diperlukan 
  3. Menyatukan analisis dari skenario individu, lalu menyusunnya menjadi ringkasan objek, action, dan aktivitas lainnya. 
  4. Menggabungkan tindakan dan objek yang identic dan memberikan mereka suatu nama 

Nantinya, hasil analisis objek bisa direpresentasikan sebagai model objek atau model hubungan-entitas. Gambar di bawah ini adalah contoh dari model konseptual yang mungkin dibuat untuk MP3.  

Gambar dari model konseptual MP3 dapat dibaca bahwa katalog playlist terdiri dari beberapa playlist, dimana setiap playlist hanya ada dalam 1 katalog playlist. Sebuah playlist terdiri dari banyak track, sedangkan setiap track berada dalam 1 playlist dan 1 track list. Track ini sendiri mungkin merupakan hasil dari query. Dengan mengembangkan model konseptual, kita jadi mampu mengangkat dan mendiskusikan masalah desain ini bersama-sama. 

Desainer akan sering merepresentasikan model konseptual dari suatu sistem dengan menggunakan teknik diagrammatic. Model objek atau model hubungan entitas, merepresentasikan objek utama yang menarik dalam suatu domain dan hubungan diantara mereka. Terdapat perbedaan model konseptual antara contoh spesifik dari suatu objek dan juga kelas atau jenis objek. 

Dalam contoh MP3 ini, tipe objek Track ini misalnya “Moondance” dan “Gloria” dimana keduanya merupakan lagu dari Van Morrison. Pengelompokan dalam objek Track ini didasarkan pada nama track, durasi lagu, dan sebagainya. 

Lalu gambar di atas ini menunjukkan 2 alternatif model konseptual dari hal yang sama, yaitu ATM. Pada sisi atas gambar tersebut menunjukkan hubungan antara konsep orang, kartu, rekening, dan juga ATM. Sedangkan sisi bawah gambar menunjukkan model hubungan entitas. Model ini lebih kompleks namun juga bisa menangkap lebih banyak situasi. Model ini membedakan konsep antara pengguna dengan pemilik kartu dan juga antara ATM dengan rekening yang diakses. Biasanya diagram seperti ini selalu diikuti dengan penjelasan lengkap. 

Dalam desain situs web, biasa model konseptual yang dihasilkan adalah site map. Model konseptual menggunakan formalisme seperti model objek bisa menjadi alat yang ampuh dalam membantu desainer untuk memikirkan detail desainnya. 

Jadi, desain konseptual ini penting karena desain konseptual menjadi kunci terciptanya suatu produk yang hebat. Desain konseptual juga berguna untuk membangun ide dan juga konsep utama desain. Desain konseptual juga penting karena selain sebagai fase pertama, desain konseptual juga berperan sebagai fase pengembangan di mana para desainer bekerja untuk memahami masalah desain dan juga mencari solusi yang tepat. 

 

Referensi: 

  • Benyon, David. (2019). Designing user experience: a guide to HCI, UX, and interaction (4th ed.). Pearson. 
  • McCall. (12 November 2018). The importance of utilising conceptual design. 4D Products. https://4dproducts.co.uk/the-importance-of-utilising-conceptual-design/  
  • Oliver, A. (1 Oktober 2021). Temukan ide dan rancangan desain yang tepat dengan proses conceptual design. Glints. https://glints.com/id/lowongan/conceptual-design-adalah/#.YfDK6epBzIU 
Natasha Felicia Wibowo Sulaeman, Ferdianto