Anggaran Laba rugi perusahaan
PT “Sinar Makmur” adalah perusahaan yang menyusun anggaran laba rugi berdasarkan pendekatan variable costing. Produk dari PT “Sinar Makmur” adalah tas sekolah dan tas belanja. Namun, untuk penyederhaan, maka anggaran laba rugi yang akan dianalisis untuk produk tas sekolah. Pada tahun 2022, PT “Sinar Makmur” merencanakan untuk menjual 1.100unit tas sekolah dengan harga Rp.60.000. Biaya variabel per unit untuk bahan baku adalah Rp 16.500, tenaga kerja langsung adalah Rp.30.000, dan overhead variabel Rp.l.lOO,- serta total biaya tetap untuk produk tas sekolah adalah Rp. 3.700.000, per tahun. Jika pada tahun 20 I 0, produk yang dijual adalah sebanyak 900unit dengan harga Rp. 65.000, dengan biaya bahan baku Rp.16.100, biaya tenaga kerja langsung Rp. 31.100, biaya overhead Perencanaan dan Pengendalian Keuangan variabel Rp. 1.320, dan total biaya overhead tetap selama tahun 2010 adalah sebesar Rp. 4.000.000, Maka analisis varians adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Static Budget Variance
Anggaran | Aktual | Static Budget Varians | ||
Penjualan | 66.000.000 | 58.500.000 | (7.500.000) | (Unf) |
Benan Variabel: | ||||
Bahan Baku Langsung | 18.150.000 | 14.490.000 | (3.660.000) | (fav) |
Tenaga Kerja Langsung | 33.000.000 | 27.900.000 | (5.100.000) | (fav) |
Overhead | 1.210.000 | 1.188.000 | (22.000) | (fav) |
Total Beban Variabel | 52.360.000 | 43.578.000 | (8.782.000) | (fav) |
Contribution Margin | 13.640.000 | 14.922.000 | 1.282.000 | (fav) |
Total Beban Tetap | 3.700.000 | 4.000.000 | 300.000 | (unf) |
Total Laba Operasional | 9.940.000 | 10.922.000 | 982.000 | (fav) |
Dari analisis varians terlihat bahwa laba perusahaan lebih besar dari pada yang dianggarkan sebesar Rp. 982.000, dan dengan lebih tingginya laba sesungguhnya yang diperoleh daripada yang dianggarkan, maka perusahaan menyatakan bahwa varians yang terjadi adalah varians yang menguntungkan (favourable).
Varians pada dasamya terdiri dari 2 macam, yaitu varians yang menguntungkan dan yang tidak menguntungkan. Penyebutan jenis varians ini banyalah berdasar pada hasil perhitungan saja. Artinya, varians dinyatakan sebagai menguntungkan apabila penjualan maupun laba aktual lebih tinggi dari pada yang dianggarkan, atau beban aktual lebih rendah daripada yang dianggarkan. Namun, apakah varians yang menguntungkan secara factual memang menguntungkan bagi perusahaan dan sebaliknya, varians yang tidak menguntungkan memang secara faktual tidak menguntungkan perusahaan? Jawabnya adalah belum tentu. Hal ini disebabkan karena secara bisnis, varians tersebut belum tentu menguntungkan ataupun tidak menguntungkan. Sebagai contoh, varians yang menguntungkan pada biaya pemasaran berarti biaya pemasaran yang dikeluarkan lebih kecil daripada yang dianggarkan.Hal ini belum tentu merupakan pertanda yang baik bagi perusahaan. Jika manajer pemasaran tidak melakukan aktivitas pemasaran secara benar, maka dapat dimungkinkan biaya pemasaran yang dikeluarkan menjadi lebih kecil daripada yang dianggarkan dan hal ini merupakan malapetaka bagi perusahaan, karena dalam jangka panjang akan mempengaruhi penjualan. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu dipahami, bahwa penyebutan varians yang menguntungkan ataupun yang tidak menguntungkan belum tentu menunjuk.kan kondisi yang sebenamya. Perlu bagi manajemen untuk menganalisis lebih lanjut mengenai aktivitas ataupun penyebab terjadinya varians tersebut.Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Dari tabel di atas, terlihat bahwa varians yang terjadi adalah sebesar Rp. 982.000, (fav). Varians ini disebut sebagai static budgetvariance. Static budget variance merupakan varians (perbedaan) antara static budget dan aktual. Static budget adalah budget (anggaran) yang dibuat sebelum periode berjalan. Dan oleh karena itu, disusun berdasarkan kuantitas dan harga jual yang dianggarkan, sedangkan beban dianggarkan berdasarkan biaya standar (standard cost) yang telah ditetapkan oleh perusahaan.