BISNIS ANALITIK
Bisnis analitik (BA) adalah proses pengembangan keputusan atau rekomendasi untuk tindakan berdasarkan wawasan dari data historis. Analisis bisnis mencakup tiga hal, yaitu aplikasi, teknologi, dan proses. Yang prosesnya meliputi memasukkan data ke gudang dan mengeluarkan data melalui aplikasi BA. Penggunaan BA dalam organisasi sangat beragam dan bergantung pada ruang lingkup suatu organisasi. Di organisasi kecil, penggunaan BA terbatas pada spreadsheet Excel. Sementara itu, organisasi besar menggunakan BA untuk seluruh perusahaan mereka yang mencakup berbagai aplikasi. BA juga telah menjadi praktik umum dan persyaratan kompetitif di setiap organisasi. Namun, tidak semua organisasi menggunakan BA dengan cara yang sama. Beberapa organisasi hanya menggunakan satu atau beberapa aplikasi, sementara yang lain menggunakan BA di semua proses. Terlepas dari ruang lingkup BA, semua organisasi menggunakan proses bisnis analitik yang sama. Proses business analytics dimulai dengan pendefinisian masalah bisnis, manajemen data, analisis data, presentasi hasil analisis data, alat presentasi, dan sesi “ask the next question”. Berikut adalah penjelasan mengenai tahapan proses dalam business analytics:
Pertama, tentukan masalah bisnis. Proses pertama ini mendefinisikan masalah bisnis yang akan ditangani. Mendefinisikan masalah bisnis tidak selalu mudah, tetapi dapat berorientasi pada beberapa pertanyaan. Pertanyaan utamanya adalah menanyakan apa yang ingin Anda capai dan tujuan organisasi. Pertanyaan juga bisa bersifat spesifik, seperti alasan menurunnya keuntungan atau konsumen dan bagaimana mengatasi persaingan dengan perusahaan lain.
Kedua, pengelolaan data. Setelah mendefinisikan masalah, data yang dimiliki organisasi dipertimbangkan dan dianalisis. Data yang dianalisis berasal dari aliran data, termasuk data point-of-sale (POS), data clickstream, data media sosial, dan data sensor. Keempat aliran data digabungkan dengan data dalam database organisasi menjadi data besar. Pada dasarnya, big data adalah inti dari proses analitis. Kemudian, organisasi mengintegrasikan dan membersihkan data ini ke dalam gudang data melalui proses ekstrak, transformasi, dan muat (ETL). Data di gudang data kini tersedia untuk dianalisis oleh pengguna bisnis, analis bisnis, dan ilmuwan data.
Ketiga, analisis tiga jenis aplikasi analitik. Data yang tersedia di data warehouse dapat dianalisis menggunakan tiga jenis analisis, yaitu analisis deskriptif yang berfokus pada apa yang telah terjadi, analisis prediktif yang berfokus pada apa yang mungkin terjadi, dan analisis preskriptif yang berfokus pada apa yang harus dilakukan.
Keempat, mempresentasikan hasil. Setelah melakukan analisis dengan tiga jenis aplikasi analisis, hasil analisis tersebut akan dikomunikasikan kepada pengambil keputusan dalam organisasi. Karyawan yang melakukan presentasi seringkali menggunakan alat presentasi berupa dashboard untuk mengkomunikasikan pesan secara visual. Namun, ada banyak alat presentasi yang tersedia, seperti gambar, grafik, dan laporan.
Kelima. pertanyaan lanjutan. Setelah hasil proses analitik diperoleh dan disajikan, pengambil keputusan harus “mengajukan pertanyaan lanjut” untuk menghasilkan pertanyaan
baru yang belum terjawab. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko yang akan timbul setelah hasil diimplementasikan.
Penerapan bisnis analitik berbeda dan bervariasi di setiap organisasi tergantung pada ruang lingkupnya. Namun, hampir semua organisasi menggunakan proses bisnis analitik yang sama. Prosesnya dimulai dari mendefinisikan masalah hingga akhirnya mendapatkan hasil. Hasil dari proses analisis bisnis adalah keputusan bisnis yang dapat ditindaklanjuti dan memiliki risiko yang dapat diminimalkan setelah diterapkan.