School of Information Systems

KEUNTUNGAN DAN TANTANGAN MENERAPKAN MICROSERVICES DALAM LAYANAN

Microservices merupakan salah satu jenis arsitektur yang digunakan dalam pengembangan aplikasi yang memungkinkan sebuah aplikasi dipecah menjadi beberapa layanan individual yang dapat berdiri sendiri namun tetap saling terhubung menggunakan API (Application Programming Interface). Artinya, sebuah aplikasi dapat memiliki berbagai macam layanan dengan fungsi dan tanggung jawab yang berbeda-beda, namun tetap terintegrasi dan mendukung satu sama lain. Dengan menggunakan microservices, proses pengembangan aplikasi dapat berjalan lebih cepat dan aplikasi memiliki tingkat skalabilitas yang tinggi, sehingga dapat menekan biaya yang perlu dikeluarkan karena perilisannya juga cepat. Selain itu, microservices menawarkan performa yang lebih baik dibandingkan arsitektur monolith karena layanannya dibangun menjadi bagian-bagian kecil yang independen, berbeda dengan monolith yang seluruh komponennya dibangun ke dalam satu bagian besar sehingga lebih cocok untuk jenis aplikasi yang layanannya sederhana. Microservices memiliki karakteristik autonomous yang berarti setiap fitur atau komponen microservices dapat dikembangkan, diluncurkan, dan dioperasikan tanpa mempengaruhi fitur atau komponen lain yang ada dalam aplikasi. Karakteristik lainnya specialized yang berarti setiap fitur atau komponen dirancang untuk memiliki fungsi yang berbeda sehingga bisa menyelesaikan masalah yang spesifik.

Berikut ini adalah keunggulan menggunakan arsitektur microservices dalam pengembangan layanan:

  1. Tingkat agility yang sangat tinggi

Karena setiap fitur yang dikembangkan secara terpisah, maka proses pengembangan, pengujian, dan peluncurannya bisa dilakukan secara independen yang memungkinkan peluncuran layanan dan fitur yang lebih cepat.

  1. Tingkat Skalabilitas yang fleksibel

Dengan microservices, pengembangan fitur dan layanan serta resources dapat dilakukan sesuai dengan besarnya permintaan pengguna. Hal ini memungkinkan developer untuk menentukan kebutuhan infrastruktur yang sesuai, jumlah biaya yang dibutuhkan, dan memastikan ketersediaan layanan walaupun sedang mengalami demand yang tinggi.

  1. Mempermudah proses debugging

Ketika terjadi error atau malfunction dalam aplikasi, tim developer dapat dengan mudah melakukan proses debugging karena jika terjadi kesalahan pada salah satu bagiannya, bagian tersebut tidak akan mempengaruhi bagian lainnya. Ini merupakan hal yang cukup rumit untuk dilakukan ketika menggunakan arsitektur monolith karena jika terjadi kesalahan pada salah satu bagian saja, maka akan mempengaruhi bagian lainnya juga.

  1. Penggunaan teknologi secara fleksibel

Microservices memungkinkan fitur dan layanan yang ada dalam aplikasi dikembangkan menggunakan teknologi yang berbeda, baik framework ataupun bahasa pemrogramannya sehingga developer bisa menggunakan teknologi yang tepat.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa microservices dapat memberikan banyak keuntungan dan manfaat untuk aplikasi yang dikembangkan, baik dari segi agility dan juga fleksibilitasnya. Namun demikian, ada beberapa hal yang menjadi tantangan dari microservice, yaitu:

  1. Proses development aplikasi semakin kompleks

Microservices yang menggunakan beragam jenis framework dan bahasa pemrograman akan membuat proses pengembangan aplikasi menjadi lebih kompleks. Proses maintenance fitur juga tidak dapat dilakukan secara bersamaan karena hal ini.

  1. Integrasi fitur menjadi lebih rumit

Semakin kompleks sistem aplikasinya, semakin rumit juga proses integrasi antar yang ada di dalamnya karena setiap fitur dan layanan berjalan secara independen. Hal ini akan berdampak pada masalah kompatibilitas dari aplikasi tersebut.

  1. Lebih boros biaya

Memang sebelumnya disebutkan bahwa microservices dapat menghemat biaya, tapi jika digunakan dalam project yang berskala besar. Untuk project yang berskala kecil, microservices justru akan membuat budget yang diperlukan menjadi lebih besar dan proses kerjanya pun jadi lebih rumit karena setiap fitur akan butuh databasenya sendiri dan perlu adanya administrator untuk mengelola database tersebut.

Referensi:

Benefita. (2023). Microservices: Pengertian, Contoh, dan Kelebihannya. Niagahoster Blog. https://www.niagahoster.co.id/blog/microservices/

What Is Microservices Architecture?  |  Google Cloud. (n.d.). Google Cloud. https://cloud.google.com/learn/what-is-microservices-architecture

What are Microservices? | AWS. (n.d.). Amazon Web Services, Inc. https://aws.amazon.com/id/microservices/

Steven Agustianto