LAVERAGE DALAM LIMA DAYA PORTER BISNIS DAGANG
Lima daya yang berpengaruh dalam bisnis, khusus untuk bisnis dagang (merchandise), menurut Bill Smarco ada sedikit menjadi terdiri dari : Competitive Rivalry, Buyer Power, Supplier Power, Product & Technology, dan New Market Model. Jadi ada dua hal yang berbeda yaitu Product & Technology, dan New Market Model. Apabila dikaitkan dengan “leverage” dua hal pentuig yang perlu diperhatikan pada setiap daya untuk meraih kemenangan dalam kompetisi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Competitive Rivalry
Gunakan analisis atribusi konversi lintas media (Conversion Attrbution Analysis) untuk melihat persaingan harga lintas saluran dagang dan efektivitas promosi. Menggunakan media Cross Conribution Analysis (CAA) dapat melacak/menelusuri seluruh iklan, tampilan, sosial, dan seluler untuk mengalahkan pesaing dalam penetapan harga, penempatan, dan efektivitas promosi. Dengan memanfaatkan pengujian A/B (A/B Testinga) dapat mengungkap masalah pemesanan barang dagangan dan wawasan bagaimana penempatan yang mendorong kategori barang.
Buyer Power
Manfaatkan analisis sentimen (Sentiment Analysis) dari situs media sosial untuk mengidentifikasi tren merchandising populasi mikro untuk meningkatkan segmentasi pelanggan dan penargetan pelanggan, penetapan harga, dan efektivitas pengemasan. Lintas saluran dapat memanfaatkan data keterlibatan pelanggan secara real-time untuk mengoptimalkan monetisasi pelanggan (misalnya untuk meningkatkan tingkat konversi, dan untuk meningkatkan keefektifan up-selling dan cross-selling).
Supplier Power
Memanfaatkan POS dan data untuk mengidentifikasi produk “hot/panas” lebih cepat daripada pesaing dan “mengunci” inventaris pemasok. Juga, nanfaatkan POS dan data untuk membatalkan dan/atau mengembalikan barang yang pergerakannya lambat bahkan tidak bergerak untuk meminimalkan biaya penurunan harga barang dagangan.
Product & Technology
Memanfaatkan dan menyiapkan software-as-a-service (SaaS) dashboard dan platform analisa prediksi untuk memberikan wawasan merchadishing dan membantu pemasok meminimalkan inventaris/stok dan biaya distribusi. Gabungkan data merchandishing dengan analisis prediktif untuk merekomendasikan penyesuaian rantai pasokan dalam saluran utma pengiriman saluran utama pemasok.
New Market Model
Pantau media sosial dan data seluler untuk wawasan tren merchandising yang dapat digunakan untuk lebih cepat menraik pendatang baru di pasaran. Big data dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara dini peluang pasar sebelum pendatang baru ada pasar dan dapat menjadi pijakan bersaing. Misalnya, terus memantau media sosial dan data seluler untuk mengetahui tren merchandishing sehingga di pasar dapat bertindak lebih dahulu disbanding pendatang baru.
Referensi : https://www.investopedia.com/terms/p/porter.asp