School of Information Systems

Mengenal Pilar dari Konsep Immersive Design

Immersive design merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses perancangan dengan menggunakan teknologi immersive. Penggunaan teknologi immersive tersebut cenderung mengubah proses perancangan sehingga konsep perancangan dapat secara langsung dirasakan oleh designer. Immersive design secara umum berkaitan dengan produk dan layanan yang merepresentasikan pengalaman immersive. Pembuatan immersive design mencakup penggunaan tools design yang berbasis virtual reality, mixed reality, dan digital twins. Adapun, dalam pembuatan immersive design, terdapat beberapa pilar yang dapat diperhatikan, yaitu:

  1. Membuat ide tanpa adanya constraint.

Konsep immersive design yang baik tidak muncul hanya dari satu ide saja, maka dari itu salah satu pilar design yang perlu diperhatikan adalah perlunya dibuat ide dalam jumlah yang banyak, sehingga dapat membuat design yang juga lebih banyak. Para designer perlu membuat ide tanpa adanya constraint karena pada tahap awal, tidak ada ide yang buruk.

  1. Membuat dengan rasa empati.

Pada saat membuat design, diperlukan rasa empati dari designer. Hal ini dikarenakan rasa empati dapat berarti rasa untuk dapat memahami. Dengan adanya rasa empati tersebut, maka akan membantu designer untuk dapat membuat story pada design-nya. Story yang terbuat dapat membantu memberikan experience bagi para pengguna.

  1. Menjunjung tinggi kesederhanaan.

Kesederhanaan yang dimaksud pada pilar ini adalah bagaimana designer dapat membuat sesuatu yang cukup, dan tidak berlebih bagi pengguna. Hal ini dikarenakan, meskipun konsep immersive design dapat dirasakan sedikit kompleks, namun bukan berarti design yang dihasilkan terlalu kompleks untuk dapat dinavigasikan.

  1. Meminimalisir batasan antara UI dan konten.

Pada konsep immersive design, designer harus dapat meminimalisir batasan antara UI dan konten karena kedua aspek tersebut biasanya bekerja sebagai satu fungsionalitas pada immersive design.

  1. Tidak mengorbankan narrative untuk kemajuan teknologi.

Pada perancangan immersive design, meskipun erat kaitannya dengan teknologi yang sudah maju, namun para designer harus tetap memahami bahwa dalam pembuatannya, tidak boleh mengorbankan user experience yang dirasakan oleh pengguna demi kemajuan teknologi tersebut.

Referensi:

https://medium.com/milkinside/how-to-create-an-immersive-user-experience-e96920e132d3

https://simplicable.com/technology/immersive-design

Aristia Utari Putri