Peran User Experience di era Digital
Dengan perkembangan era digital yang semakin maju dengan cepat dan meluas, tidak dapat dipungkiri bahwa peran dari teknologi sangat penting, karena semua hal semakin serba digital. Dalam dunia pengembangan teknologi informasi dan digitalisasi, kita sering mendengar istilah User Experience (UX) atau sering juga disebut sebagai “pengalaman pengguna” dalam Bahasa Indonesia. UX ini akan menjadi sebuah penghubung yang menghubungkan antara pengguna dengan produk atau barang yang ditawarkan. Keberadaan User Experience (UX) ini menjadi salah satu hal yang krusial bagi era digital dan perlu dipahami dengan baik.
Sebelum membahas secara lebih mendalam, maka perlu dipahami dahulu pengertian dari User Experience (UX) itu sendiri. Secara sederhana, user experience adalah bagaimana pengalaman para pengguna atau user saat mengakses suatu web atau aplikasi sebagai bagian dari produk digital. Namun pada kenyataannya, user experience ini tidak hanya mencakup untuk produk digital, namun juga dapat mencakup dan berkaitan dengan produk tradisional seperti barang-barang yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari.
Dari UX ini maka muncul pula UX design, yang berarti bahwa UX perlu dirancang atau didesain sebaik mungkin untuk menghasilkan pengalaman pengguna yang baik, sekaligus mempermudah pekerjaan dari pengguna. Dengan demikian, UX design perlu menawarkan solusi terhadap permasalahan yang ada dari para pengguna. UX design dibuat tidak hanya untuk dipandang dan dinikmati tampilannya, namun juga perlu mendukung pengguna untuk bisa menggunakan produk dengan baik, efisien, dan efektif. Merancang UX juga sekaligus ditujukan pada perancangan sistem yang interaktif, dan juga mempelajari perilaku pengguna dan memahami motivasi dan tujuan pengguna untuk dapat merancang pengalaman pengguna yang lebih baik ke depannya.
Hidup di tengah era digital berarti bahwa hidup kita banyak menggunakan produk-produk digital yang canggih. Hal ini juga sejalan dengan orang-orang yang mengadopsi teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan dan juga pekerjaan. Maka dari itu, penting untuk memiliki user experience yang tepat untuk digunakan oleh para penggunanya di era digital. Era digital yang terus berkembang ini juga menuntut user experience untuk berkembang pula mengikuti arus perubahan ke depan. Kondisi ini juga menuntut peran dari user experience untuk memberikan sesuatu yang memiliki value yang tinggi, sekaligus menawarkan solusi dari permasalahan dengan cepat dan tepat. Hal ini juga sesuai dengan adanya perkembangan perilaku dan sifat manusia pada era digital yang menginginkan segala sesuatu yang cepat, mudah, dan to-the point.
Hal ini juga berkaitan dengan pandangan bahwa perkembangan teknologi digital (internet) telah mengubah dunia dalam hal proses, pola pikir, gaya hidup (lifestyle), serta komunikasi dari dunia analog (manual) yang sebelumnya telah ada, menjadi lebih cepat dan lebih efisien dan bersifat dua arah (Wiryaman, 2011). Dengan perkembangan internet, maka juga mendorong adanya kemajuan pada teknologi pirantinya (perangkat). Semua orang pastinya banyak mengakses internet setiap harinya untuk melakukan berbagai hal di internet. Salah satu piranti keras yaitu smartphone yang berkaitan erat dengan mobile application di dalamnya, yang dapat diunduh oleh para pengguna. Pada mobile application, maka akan berkaitan dengan User Experience (UX) dan User Interface (UI). Maka dari itu, user experience sekaligus user interface perlu mengadopsi dan menyesuaikan sikap dan gaya hidup dari masyarakat di era digital, sehingga dapat memberikan solusi yang relevan bagi masyarakat.
Dengan demikian, UX harus mengarah pada human-centred, dimana UX mengutamakan masyarakat telebih dahulu, dan UX perlu mendukung masyarakat untuk bisa digunakan dan dinikmati sesuai dengan kegunaannya. Human-centred termasuk juga dengan memikirkan apa yang diinginkan oleh masyarakat, bukan memikirkan apa yang dapat dilakukan oleh teknologi, sehingga teknologi seharusnya menyesuaikan masyarakat. Setelah itu UX juga melakukan desain mengenai berbagai cara yang dapat menghubungkan orang dengan orang lain, yang juga melibatkan orang dalam proses desainnya. Selain itu, UX yang human-centred juga melakukan desain untuk keberagaman yang ada dalam kehidupan, yang terdiri atas berbagai aspek keberagaman.
Peran user experience pada digital ini mencakup juga keseimbangan dari aspek user experience, yaitu business (bisnis), people (orang), dan technology (teknologi). Hal ini juga berkaitan dengan suatu bisnis (business) yang memiliki tujuan, yang dapat sukses dalam mencapai tujuan tersebut dengan menjaga bahwa pengguna atau pelanggan (people) tetap senang dan setia. Di era digital, menciptakan user experience agar para pengguna tetap senang tidak terlepas dari bantuan dari berbagai teknologi (technology), misalnya kehadiran berbagai mesin canggih dan software yang baik untuk mendukung user experience yang interaktif, karena di era sekarang, pengguna mencari sesuatu yang interaktif dan mudah digunakan. Keseimbangan dari people ini juga berkaitan dengan design dari UX yang harus mempertimbangkan target orang yang menggunakan dan apa yang mereka butuhkan.
Berkaitan dengan business (bisnis), terlebih di era digital ini, sangat erat kaitannya dengan peran dari user experience. Bermunculannya berbagai bisnis baru serta start-up yang melahirkan berbagai produk digital pastinya juga memperhatikan user experience. Dengan demikian, kesuksesan produk-produk tersebut juga berkaitan dengan user experience yang dihasilkan dari tiap produk. UX yang dapat membantu kesuksesan produk haruslah berfokus pada pemenuhan kebutuhan dari pengguna, sehingga UX berperan dalam membantu produk agar dapat diterima dengan baik untuk pengguna. Hal ini bisa dilakukan dengan mengembangkan UX design yang tepat sesuai dengan keinginan pengguna, misalnya adanya tampilan yang nyaman dan adanya berbagai fitur canggih. Saat para pengguna merasa nyaman maka dapat timbul rasa senang sehingga muncul loyalty dan pengguna akan menggunakan produk itu terus menerus.
Dari kondisi ini, maka perusahaan dapat menghasilkan pendapatan dari produk yang ia tawarkan. Pentingnya peranan dari user experience dalam bisnis di era digital ini dapat dibuktikan dari berbagai start-up bisnis digital yang berlomba-lomba untuk menghasilkan user experience berkualitas. Contohnya adalah berbagai bisnis start-up seperti OVO, Gojek, Tokopedia, Shopee, dan sebagainya yang terus mengembangkan user experience yang mereka miliki untuk dapat berkembang sesuai dengan perkembangan di era digital. Menurut lembaga riset global UXalliance, Usaria, dan Somia CX, berdasarkan penelitiannya berjudul “Delivery Apps in Time of COVID-19: Global Benchmark” menyatakan bahwa aplikasi Gofood dari Gojek menempati peringkat nomor satu sedunia dalam hal ramah pengguna atau dapat diartikan memiliki user experience yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa user experience yang baik juga dapat meningkatkan value bagi perusahaan di era digital. Penggunaan fitur Gofood di Gojek juga menunjukkan bahwa masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran berbagai teknologi atau platform yang membantu masalah mereka di era digital ini. Hal ini dibuktikan dari banyaknya transaksi Gofood setiap harinya karena masyarakat dimudahkan dengan kemampuan Gofood dalam memesan makanan secara online. Era digital ini mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan secara lebih digitalisasi, yang dalam kasus ini adalah dalam kegiatan memesan makanan.
Gambar tampilan Gofood
Pada era digital ini, dengan munculnya berbagai aplikasi dan website secara digital sangat memudahkan kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan muncul banyak jenis bantuan yang menawarkan berbagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, mulai dari pemesanan tiket, pemesanan makanan, pemesanan alat transportasi, dan sebagainya. Melihat masyarakat sangat terbantu dengan kemajuan teknologi ini, maka peran dari user experience adalah dalam menunjang berbagai aplikasi dan website ini agar dapat memberikan fungsi yang terbaik bagi para penggunanya, sehingga para pengguna bisa mendapatkan solusi penyelesaian atas permasalahan yang dihadapi. Selain itu, peran dari user experience yang bagus juga dapat memberikan pola pikir yang baru kepada para pengguna mengenai kehidupan di era digital, agar mereka juga dapat mengembangkan diri mereka dengan lebih baik lagi untuk bisa melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman yang bergerak dengan cepat. Dengan masyarakat yang peka terhadap perubahan zaman, maka juga akan mendorong masyarakat untuk memiliki kualitas diri yang baik yang dapat berkontribusi bagi perkembangan bangsa dan negara.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa era digital ini digerakkan oleh user experience, sehingga ini juga berarti bahwa kehidupan di era digital tidak dapat dilepaskan dari user experience. Pada zaman sekarang, perangkat seluler menjadi cara yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet, sehingga banyak pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan pada website beralih menjadi dikerjakan pada perangkat seluler melalui aplikasi, sehingga aplikasi perlu memiliki user experience yang baik. Namun hal serupa juga harus diterapkan pada website, yang juga perlu memiliki user experience yang baik bagi pengguna yang mengakses. Maka dari itu, user experience juga dapat menjadi kunci dari keberhasilan di kehidupan pada era digital, sehingga sangat penting dan berharga secara lebih mendalam dan lanjut untuk dapat dilakukan dengan baik. Hal yang tak kalah penting untuk dipelajari adalah User Experience (UX) Design, yang sangat penting untuk menciptakan user experience yang berkualitas.
Referensi
Ardy, Eko Lannue. (2020). Gofood di Gojek, Aplikasi Paling Ramah Pengguna Sedunia. https://www.droidlime.com/berita/gofood-di-gojek-aplikasi-paling-ramah-pengguna-sedunia/. (Diakses tanggal 5 November 2021)
Materi Power Point User Experience Design. New Binusmaya
Raguž, Mislav. User Experience (UX) in the Digital World. https://www.paldesk.com/user-experience-ux-digital-world/. (Diakses tanggal 5 November 2021)
Ralph, Ben. (2017). An Introduction to User Experience Design. https://medium.com/beakerandflint/an-introduction-user-experience-design-2a7f8167bf03. (Diakses tanggal 5 November 2021)
Wiryawan, M. B. (2011). User Experience (UX) Sebagai bagian dari Pemikiran Desain dalam Pendidikan Tinggi Desain Komunikasi Visual. Binus University, Research & Intellectual Capital, 2(2)