School of Information Systems

Mengenal Metaverse, Dunia Virtual Baru di Masa Depan

Metaverse adalah dunia virtual yang membawa internet menjadi terasa nyata, setidaknya dalam bentuk render tiga dimensi. Zuckerberg mendeskripsikan Metaverse yang ingin ia dan Facebook ciptakan sebagai sebuah lingkungan virtual yang bisa dimasuki oleh penggunanya-dibanding hanya melihat di layar.
Teknologi Metaverse ini akan melibatkan sejumlah pengembangan dari gabungan virtual reality dan sejumlah teknologi lain.

Teknologi Metaverse yang disajikan Meta disebut sebagai sebuah dunia tanpa batas, di mana orang-orang bisa saling berinteraksi secara virtual, melakukan pertemuan, bekerja, dan bermain. Dunia virtual ini bisa diakses dengan menggunakan perangkat headset virtual reality, kacamata augmented reality, ponsel pintar, dan sejumlah perangkat lain.

Teknologi Metaverse yang disajikan Meta disebut sebagai sebuah dunia tanpa batas, di mana orang-orang bisa saling berinteraksi secara virtual, melakukan pertemuan, bekerja, dan bermain. Dunia virtual ini bisa diakses dengan menggunakan perangkat headset virtual reality, kacamata augmented reality, ponsel pintar, dan sejumlah perangkat lain.

Dilansir dari AP News, pada Metaverse kita bisa pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, dan membeli atau mencoba pakaian digital.

Kemudian Metaverse disebut juga sebagai sebuah langkah perubahan bagi sistem work-from-home selama pandemi. Pekerja bisa bertemu dengan rekan kerjanya secara virtual daripada hanya melihat di layar saat melakukan pertemuan daring dengan video call.
Belum lama, Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Facebook Inc. berganti nama menjadi Meta. Hal ini sejalan dengan tujuannya untuk mengembangkan dunia metaverse sendiri.

Dalam dunia kripto, konsep metaverse sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru karena beberapa aset kripto memang ada yang teknologinya berfokus pada metaverse. Beberapa di antaranya adalah Decentraland (MANA), Axie Infinity (AXS), serta Sandbox (SAND).

Ketiganya sama-sama merupakan sebuah platform game virtual yang menggunakan masing-masing token dalam permainannya. Selain untuk keperluan platform, token ini juga dapat ditransaksikan pada exchange layaknya aset kripto pada umumnya.

Decentraland adalah sebuah platform game virtual yang beroperasi pada blockchain Ethereum yang memungkinkan pengguna untuk membuat, bermain, dan memonetisasi konten mereka secara terbuka. Lewat penggunaan token MANA, pengguna bisa membeli avatar, perangkat dan perlengkapan penunjang, dan fasilitas lain di dalamnya.

Sementara Axie Infinity juga mengusung konsep metaverse namun menghadirkan fitur Play to Earn (P2E). Axie Infinity merupakan game digital berbasis Non Fungible Token (NFT) yang dibuat di blockchain Ethereum. Lewat fitur P2E, pengguna bisa mendapatkan token dan keuntungan.

Lalu ada juga The SandBox yang juga mengusung konsep P2E. Namun, di SandBox, pengguna bisa menjadikan dirinya sebagai karakter dalam game, lalu melakukan kegiatan jual-beli di NFT Land. Selain itu, pengguna juga dapat membuat, membagikan, dan memonetisasi aset di Sandbox.

Pasca pengumuman Zuckerberg, harga-harga aset kripto berbasis metaverse ini melambung tinggi. CEO Triv Gabriel Rey menjelaskan, kenaikan token metaverse memang didorong oleh hype pengumuman dari Zuckerberg tersebut. Kendati begitu, pengembangan metaverse milik Meta tidak serta merta akan membuat prospek token-token tersebut menjadi prospektif ke depannya.

Referensi :

Willy Kristian