Double Diamond Design Thinking
Gambar 1. Double Diamond Framework (Sumber: https://medium.com/digital-experience-design/how-to-apply-a-design-thinking-hcd-ux-or-any-creative-process-from-scratch-b8786efbf812)
Double-diamond framework merupakan salah satu framework design thinking yang membantu perancangan proses user experience. Framework ini digagas oleh Design Council pada tahun 2004. 2 Diamond pada framework ini memiliki 2 macam tipe, yaitu:
- Divergen: Proses berpikir secara luas, sehingga melihat suatu kondisi dari berbagai sudut pandang.
- Konvergen: Mengerucutkan beragam gagasan dengan memilih ide yang ditemukan melalui prioritas, pilihan, perbaikan, identifikasi, hingga konsolidasi.
Empat fase dalam proses mendesain pada double-diamond framework:
- Discover / Research (diamond sebelah kiri – divergen): Fase menemukan masalah. Output: Hasil penelitian, dokumentasi, dan temuan tidak terstruktur.
- Define / Synthesis (diamond sebelah kiri – konvergen): Fase menganalisa masalah. Output: Ringkasan mengenai apa yang akan diperbaiki, termasuk pertanyaan penelitian atau strategi yang baru muncul.
- Develop / Ideation (diamond sebelah kanan – divergen): Fase mengemukakan solusi yang memungkinkan termasuk evaluasi di akhir untuk menentukan solusi terpilih. Output: Ide, konsep, visi, prototype awal.
- Deliver / Implementation (diamond sebelah kanan – konvergen): Fase mengimplementasikan solusi yang cocok untuk mengatasi masalah, termasuk proses:
-
- Build/Prototype
- Test/Analyse
- Iterate/Repeat
Output: Hasil produk yang sudah jadi dan mengatasi masalah.
Keempat fase tersebut, menjadi bagian dari 2 proses, yaitu:
- Doing the Right Thing (discover dan define): Temukan masalah yang ingin dicari solusinya, sehingga terdapat target atau tujuan yang jelas.
- Doing Things Right (develop dan deliver): Setelah mengetahui masalah yang ingin dicari solusinya, pastikan untuk menemukan solusinya dengan cara yang tepat.
Berdasarkan Nessler, 2018, terdapat 3 hal krusial mengenai double-diamond framework ini, yaitu:
- Framework ini tidak harus selalu mirip ketika diterapkan, namun bisa disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi.
- Kemungkinan untuk melakukan pengulangan proses dari masing-masing fase itu sangat memungkinkan.
- Kreativitas menjadi kunci untuk menumbuhkan dampak baru untuk mengatasi kondisi masalah yang ada.
Referensi: