Menghitung Modal Usaha
Kalkulasi Modal Usaha
Membuka usaha adalah langkah awal untuk menuju zona kebebasan uang dan waktu. Tapi langkah ini seringkali membuat bingung para pembuka usaha. Pasalnya adalah mereka tidak memiliki panduan dan ilmu untuk menghitung modal usaha. Hal ini mengakibatkan mereka tidak bisa membedakan mana uang pribadi dan mana uang usaha. Mana yang harus dikeluarkan dan mana yang harus dihemat. Sehingga banyak pengusaha baru kehabisan modal dan akhirnya gulung tikar.
Cara Menghitung Modal Usaha
Modal Awal
Menghitung modal awal adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Adapun modal awal tersebut meliputi :
- Sewa ruko/ pembuatan gerobak, modal ini biasanya cukup besar dalam perhitungan. Pastikan anda jeli dalam melihat tempat usaha yang akan anda tempati. Apakah strategis buat produk yang akan anda jual. Parameter harga juga penting. Jangan menyewa tempat terlalu mahal untuk awal, karena aspek lain juga membutuhkan modal yang cukup banyak. Meskipun modal anda terbilang banyak.
- Peralatan, beli peralatan yang tidak terlalu mahal tetapi memiliki masa kerja yang cukup lama. Sehingga perawatannya juga tidak memerlukan banyak pengeluaran. Usahakan membelinya ditempat grosiran, sehingga harga menjadi lebih murah. Jangan asal membeli peralatan untuk usaha. Karena kualitas peralatan juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen.
- Penyusutan peralatan. Pada saat perjalanan usaha tentu akan mengalami kerusakan – kerusakan peralatan dan juga peralatan butuh perawatan. Perlu untuk mengaplikasikan modal penyusutan peralatan. Seperti perbaikan peralatan, perawatannya, menjaga kualitas alat, dan lain lain. Seringkali aspek ini luput dalam perhitungan sehingga cukup banyak mengambil uang dari modal tak terduga.
Modal Operasional
Modal operasional adalah langkah selanjutnya yang harus diperhitungkan. Modal ini adalah modal yang akan diputar terus untuk keberlanjutan dari usaha kita. Dimana pada awal memulai usaha sebaiknya modal ini mengalami peningkatan. Jika modal terus mengalami fase stag (jumlahnya tetap) berarti ada masalah dalam perhitungan modal awal. Segera lakukan pengecekan modal awalnya. Meskipun bertambahnya modal operasional sedikit tetapi tetap dihitung berhasil dalam perhitungan modal awal. Modal ini meliputi:
- Tenaga kerja. Pemilihan tenaga kerja haruslah teliti. Lihat latar belakangnya asal usul dan kebaikan serta kejelekannya, hal yang paling penting adalah kejujurannya. Seringkali tenaga kerja adalah aspek yang membuat usaha gulung tikar. Manajemen pegawai juga harus bagus. Seperti pelatihan skill tenaga kerja dan kesopanan adalah hal yang wajib diberikan untuk tenaga kerja. Jika tenaga kerja kita sopan dan terampil, konsumen tidak
akan segan untuk menjadi langganan. Jika kita sendiri yang menjalankan usaha, maka kedua hal tersebut harus dikuasai.
- Bahan baku, usahakan untuk mensurvei tempat pembelian bahan baku. Pilih yang murah tapi berkualitas. Lalu ajak kerjasama tempat pembelian bahan baku. Minta potongan harga dengan imbalan kita akan menjadi langganan mereka. Biasanya piihak penjual bahan baku tidak akan keberatan. Contoh bahan baku seperti bahan yang akan diolah untuk dijual, kemasan, dan lain lain.
- Keperluan tempat usaha. Hal ini menjadi siklus pengeluaran yang harus dianggarkan. Aspek ini adalah aspek penunjang yang sangat penting, namun seringkali tidak diperhatikan dan menyebabkan konsumen kecewa. Aspek ini meliputi listrik, air, telpon, bahkan retribusi.
- Sebagian besar pengusaha mengeluarkan anggaran yang sangat besar dalam aspek ini. Cobalah untuk mengakali aspek ini agar tak menjadi bomerang bagi usaha kita. Strategi promosi dari mulut ke mulut ataupun media sosial menjadi salah satu strategi jitu untuk mengurangi pengeluaran.
Modal Tak Terduga
Aspek ini harus disediakan minimal 20 persen dari total modal keseluruhan. Karena perhitungan manusia tidak terlalu valid sebaik apapun perhitungannya. Sehingga anggaran ini sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan usaha kita.