GREEN KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)
Penggunaan Key Performance Indicators (KPI) saat ini sudah menjadi keharusan dibanyak perusahaan dan menjadi sebuah kesadaran baru untuk mulai melakukan pengukuran terhadap perencanaan strategis yang sudah ditetapkan. Tetapi dalam praktiknya, pemahaman tentang KPI sangat memprihatikan. Dampak dari ketidak pahaman tentang KPI memnyebabkan tidak berfungsinya alat pengukuran ini untuk membantu manajemen dalam melakukan pengawasan, kontrol dan evaluasi ketercapaian sasaran yang sudah ditetapkan (2010, iman-hr.blogspot.co.id).
KPI adalah metrik finansial ataupun non-finansial yang digunakan untuk menentukan dan mengukur performa kinerja perusahaan. Selama ini KPI digunakan untuk mengukur parameter kualitatif yang cenderung sulit untuk diukur. Tidak semua metrik adalah KPI. Perbedaannya terletak pada isi metriknya. Metrik KPI menjelaskan performa kinerja yang hendak dicapai, serta langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk merealisasikan objek strategi perusahaan tersebut (2011, manajemenkinerja.com). Pengukuran KPI bertujuan untuk meningkatkan kemajuan perusahaan ke arah lebih baik.
KPI dibedakan atas 2 (dua) macam: (1) KPI Hasil (lagging) dan (2) KPI Proses (leading). KPI Hasil adalah KPI yang mengukur hasil, contoh: new customer, percentage retain customer, competency index. KPI Proses adalah KPI yang lebih berorientasi dari proses, contoh: jumlah kunjungan ke konsumen, , jumlah gathering, jumah jam pelatihan (2010, iman-hr.blogspot.co.id). Agar KPI berfungsi dengan optimal, maka harus memenuhi kaidah: Scietific (spesifik), Measureable (terukur), Achievable (dapat diraih/realistis), Reliable (dapat dipercaya), dan Time bound (target waktu) – SMART (2011, manajemenkinerja.com).
Sebuah metrik baru dapat dikatakan sebagai KPI jika memenuhi kriteria: (1) memiliki target yang hendak dicapai, serta waktu yang diperlukan untuk meraihnya, (2) berorientasi pada outcome – tidak sekedar output (hasil dari proses), karena outcome berpengaruh secara signifikan, (3) memiliki nilai ambang batas untuk membedakan antara nilai target dengan aktual (2011, manajemenkinerja.com).
Salah satu bagian yang memiliki peran penting dalam perusahaan adalah IT. Peran IT dulu dan sekarang sudah berbeda. Peran IT dulu cenderung sebagai tools manajemen. Kini peran IT sudah berubah, sudah menempatkan dirinya diposisi strategik perusahaan. Salah satu issue strategik yang menjadi perhatian utama adalah Green IT. Sudah tidak dipungkiri lagi, IT ikut berperan dalam kerusakan alam, mulai dari tingginya konsumsi daya listrik data center sampai e-waste. Sudah saatnya perusahaan ikut berperan serta mengatasi masalah tersebut.
Green KPI adalah metrik yang digunakan untuk menentukan dan mengukur performa kinerja perusahaan berbasis ramah lingkungan. Pada prinsipnya, penerapan Green KPI sama dengan KPI biasa. Yang berbeda hanya tujuan akhirnya saja yang harus berbasis ramah lingkungan. Alangkah baiknya jika Green KPI dapat diterapkan di semua departemen, bukan hanya di bagian IT saja – karena ruang lingkup ramah lingkungan, selain berbicara tentang green software, green hardware, green data center dan e-waste – masih ada banyak lagi, seperti: 3R (Reduce, Reuse, Recycle), paperless office, green transportation, green building dan sebagainya. Green KPI bukan hanya ada di IT, tetapi untuk semua bidang.
Contoh Green KPI:
Efisiensi Energi Data Center:
- Power Usage Effectiveness (PUE) = Power entering data center : Power used by computer equipment
- Data Center infrastructure Efficiency (DCiE) = Total facility power : IT equipment power
Keterangan:
- Pilih salah satu saja.
Dasar penilaian efisiensi:
Sumber: Green Grid (dikutip dari Uddin, Alsaqour, Shah dan Saba, 2014)
Efisiensi Konsumsi Kertas:
- Pembelian kertas dalam satu tahun (RIM)
- Biaya pembelian kertas dalam satu tahun (rupiah)
- Persentase penurunan pembelian kertas (%)
- Persentase penurunan pembelian kertas (%)
Keterangan:
Pilih salah satu saja.
Efisiensi Konsumsi Karbon CO2 Transportasi:
- Persentase penurunan biaya transportasi darat perusahaan (%)
- Persentase kenaikan jumlah transaksi penjualan secara online (%)
- Persentase kenaikan jumlah peserta kolaborasi secara online (%)
Keterangan:
Dapat dipilih semua atau hanya satu dan dua saja.
Green KPI memiliki peran penting bagi kemajuan sebuah perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan, dituntut memiliki visi dan misi yang jelas dan langkah praktis untuk merealisasikan tujuan. Green KPI membutuhkan perencanaan yang matang, karena dalam pelaksanaannya harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat serta konsisten. Kondisi ini juga sama persis dengan peran KPI biasa dalam perusahaan. Tidak ada perbedaan sama sekali dalam hal konsep dan implementasi.
Secara umum, penyusunan Green KPI pada perusahaan lebih mudah dibandingkan dengan organisasi non-profit, seperti pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat. Pada perusahaan, pencapaian keuntungan dan pembagian deviden lebih mudah diukur dengan keungan diurutan paling atas. Visi misi dan hubungan antara stakeholders dan shareholders-nya pun lebih jelas. Sebaliknya, visi misi dan hubungan organisasi non-profit, antara stakeholders dan shareholders terkadang tidak jelas. Visi dan misi yang diusungnya seringkali berubah. Pengukuran per-program kerja jauh lebih mudah jika dibandingkan harus menyatukan secara organisasi (Ferani, 2013, keuanganlsm.com).
Sumber:
- “Key Performance Indicator (KPI)”. Diambil dari: http://iman-hr.blogspot.co.id/
- “Pengertian tentang KPI – Key Performance Indicators”. Diambil dari: http://manajemenkinerja.com/2011/11/pengertian-tentang-kpi-key-performance-indicators/
- Ferani, Nurul Ariska. 2013. “Apa Itu Key Performance Indicator (KPI)?”. Diambil dari: http://keuanganlsm.com/apa-itu-key-performance-indicator-kpi/
- Uddin Mueen; Alsaqour, Raed; Shah, Asadullah Shah dan Saba, Tanzila. 2014. “Power Usage Effectiveness Metrics to Measure Efficiency and Performance of Data Centers”. Diambil dari: http://www.naturalspublishing.com/files/published/62y855naf6685f.pdf