Kepedulian Pembimbing Tesis untuk Meningkatkan Mutu Ppenelitian
Tesis atau skripsi mahasiswa, merupakan langkah awal mahasiswa melakukan penelitian mandiri yang harus dipertanggung jawabkan dari segi substansi dan ke ilmiahannya dalam sidang. Mutu tesis menjadi ukuran kompetensi mahasiswa sebagai peneliti pemula, ditentukan oleh kemampuan mahasiswa itu sendiri, pembimbingnya dan komitmen lembaga dalam menyediakan sumberdaya penelitian dan waktu. Penjaminan mutu penelitian dan tesis mahasiswa fokus pada proses, dimulai sejak pengajuan proposal tesis, perencanaan penelitian, menentukan metode penelitian dan pelaksanaan penelitian serta yang terakhir adalah sidang tesis, sebagai pengendalian mutu. Dalam sidang tesis, dipastikan bahwa tesis sudah memenuhi standar substasi bidang studi dan standar keilimahan yang bersifat mutlak artinya berlaku secara umum bukan standar minimal lembaga. Mahasiswa membutuhan bimbingan dan pengawasan khusus, agar dapat berkembang dan bertumbuh kemampuan melakukan penelitiannya.
Peran supervisor atau pembimbing dalam penelitian dan penyusunan tesis, sangat penting selama proses penelitiannya untuk menghasilkan karya penelitian mahasiswa yang bermutu. Kepedulian pembimbing tesis sangat diperlukan mahasiswa secara pribadi, yang dapat memotivasi dan memampukan mahasiswa agar tesis dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu dan mutunya. Suatu studi di tingkat universitas dan mahasiswa menuntut dan membutuhkan dukungan khusus dan bimbingan dari sumberdaya pembimbing, yang mencakup empat dimensi Will, Knowledge, Actions, dan Proficiency, masing-masing memberikan kontribusi bagi hubungan supervisi.
Will berarti komitmen untuk melakukan bimbingan menyediakan waktu dan tenaga serta pikiran , sedangkan knowledge atau pengetahuan mengacu pada substansi pengetahuan dan penguasaan dan kemampuan untuk memahami struktur keseluruhan penelitian. Action yaitu tindakan untuk memastikan bahwa isi atau konten memenuhi persyaratan kualitas ilmiah. Proficiency yaitu kemahiran metode bimbingan atau supervisi yang bisa i positif atau suportif dan kepribadian. Seorang pembimbing dapat menekankan fitur yang berbeda tergantung pada gayanya sendiri dan kebiasaan kerja siswa dan kebutuhan. Bimbingan atau supervisi tidak mungkin berhasil jika salah satu dari sumber tersebut benar-benar hilang.
Pendekatan peduli penelitian mencakup semua tahap bimbingan tetapi hanya jika pembimbing/nsupervisor bersedia untuk mengadopsi sikap yang peduli yang tergambar dari pengakuan kekuatan manusia dan kesejahteraan. Pengawasan dapat mengembangkan ke arah positif jika para dosen mengevaluasi perkembangan mereka sendiri sebagai pengawas atau pembimbing, merenungkan dan diversifikasi praktik bimbingan, dan rencana bimbingan bersama-sama dengan mahasiswa untuk meningkatkan inspirasi dan peluang untuk berhasil dalam penelitian.
Berdasarkan pengalaman praktis dan penelitian, telah memperkenalkan pedagogi mengawasi tesis dan menunjukkan bahwa selama proses penyususnan tesis , hubungan antara pembimbing dan perubahan mahasiswa dan bervariasi. Bagaimana menjadi cermin kritis tetapi aman bagi mahasiswa yang berjuang dengan penelitian nya? Seiring dengan proses penelitian, kemampuan untuk mengawasi dan diawasi menjadi konstan ditantang, juga.
Dari bahasan ringkas ini, memberi pesan dan kesan pada kita para pembimbing tesis mahasiswa, sudahkah kita memenuhi empat dimensi diatas sebagai persyaratan pembimbing yang peduli. Namun untuk dapat memenuhi persyaratan diatas, kita mesti refeksi diri dan komitmen untuk berkembang sebagai bentuk tanggung jawab untuk kesejahteraan sesama. Lembaga dapat memberikan ruang dan sumberdaya bagi para pembimbing agar dapat berkembang, tidak hanya bagi mahasiswa saja.
Sumber : UusiauttiI, Satu dan Maatta, Aarina (Eds). (2016). The Basics of Caring Research, Sense Publishers, Rotterdam, ISBN: 978-94-6300-597-5 (e-book).