School of Information Systems

Privasi dan Kepercayaan dalam E-Commerce 

Diskusi mengenai e-commerce, khususnya perdagangan melalui internet, menunjukkan bahwa e-commerce merupakan bentuk bisnis dengan berbagai kemungkinan. E-commerce menawarkan sejumlah nilai tambah baru. Beberapa pihak bahkan memperkirakan bahwa suatu saat nanti e-commerce akan sepenuhnya menggantikan cara konvensional dalam berbisnis. E-commerce merupakan mekanisme perdagangan yang menggunakan teknologi informasi, seperti internet, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam mengurangi biaya layanan serta meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan. E-commerce dapat didefinisikan sebagai hubungan pertukaran daring antara konsumen dengan toko online atau vendor berbasis web. 

Privasi informasi merujuk pada hak individu, kelompok, atau institusi untuk mengatur sendiri sejauh mana informasi tentang diri mereka dikomunikasikan kepada pihak lain. Secara umum, privasi mengacu pada perlindungan terhadap informasi pribadi. Ini mencakup hak individu dalam menentukan waktu, cara, dan jenis informasi pribadi yang ingin mereka bagikan kepada pihak lain. Dalam konteks ini, dimensi privasi meliputi perilaku, komunikasi, dan data pribadi. 

Namun, penggunaan teknologi informasi justru membuat pelanggaran privasi menjadi lebih mudah terjadi. Pandangan konsumen mengenai privasi sangat beragam, tergantung pada konteks informasi yang dibagikan baik oleh individu, kelompok, maupun institusi. Persepsi terhadap privasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti budaya, lingkungan, hukum, dan sektor industri. Namun demikian, faktor-faktor tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak karena persepsi konsumen juga sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dan pengalaman masa lalu mereka dalam melakukan transaksi daring. Oleh karena itu, pemahaman mengenai transaksi online dan penggunaan informasi pribadi sangat bervariasi antar individu. 

Inilah alasan mengapa keamanan sangat penting untuk mencegah pencurian data dan informasi pribadi. Keamanan merupakan elemen utama dalam proses bisnis daring dan pengoperasian sistem informasi. Tujuan utama keamanan adalah mencegah ancaman terhadap sistem informasi dan komunikasi, khususnya pada transaksi online, agar sistem tetap terjaga dan konsumen merasa nyaman serta aman dalam bertransaksi. Kejahatan di dunia internet memiliki berbagai bentuk, salah satunya disebabkan oleh kemudahan dalam memalsukan identitas individu atau organisasi di dunia maya, yang justru sulit dibuktikan secara hukum. 

Dalam konteks promosi, viral marketing adalah strategi penyebaran pesan elektronik yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara luas tentang suatu produk. Viral marketing berkembang melalui internet dan menyebar seperti virus komputer, yang terus menggandakan diri. Oleh karena itu, strategi ini sangat bergantung pada koneksi jaringan internet. Viral marketing bekerja dengan menyebarkan informasi melalui basis data pengguna internet yang terdaftar untuk menjangkau penggunaan massal. Contohnya adalah melalui situs penyedia layanan email gratis seperti Yahoo, Hotmail, dan Gmail, yang tidak hanya menyediakan layanan email gratis tetapi juga menyisipkan penawaran produk. Inilah cara situs tersebut mengumpulkan informasi konsumen dan membantu mereka mengenali produk dengan lebih mudah. 

 

A.Raharto Condrobimo