School of Information Systems

Transisi Paradigma dari Search Engine Menuju Generative AI

Selama lebih dari dua dekade, mesin pencari telah memainkan peran penting dalam ekosistem internet, memfasilitasi akses ke sejumlah besar informasi yang sangat banyak. Google, Bing, dan mesin pencari lainnya telah menjadi nama-nama yang sudah mendarah daging dalam cara orang menjelajahi web dan mengambil data. Akan tetapi, kemajuan terbaru dalam kecerdasan buatan (AI), khususnya dalam model AI generatif seperti GPT-4 OpenAI, telah mengantarkan era baru informasi pengambilan informasi. Model-model ini menawarkan pendekatan yang berbeda secara fundamental dengan menghasilkan respons yang sadar konteks, seperti manusia terhadap pertanyaan yang kompleks, yang secara efektif menantang dominasi mesin pencari. Maka dari itu, transisi dari pencarian informasi berbasis mesin pencari tradisional ke model AI generatif cukup penting untuk dicermati lebih lanjut (Amer & Elboghdadly, 2024). 

Keterbatasan Traditional Search Engine 

Terlepas dari inovasi dalam algoritma mesin pencari, keterbatasan mesin pencari tradisional menjadi lebih jelas dari waktu ke waktu. Salah satu tantangan utama adalah kelebihan informasi. Ketika volume konten di internet tumbuh secara eksponensial, menjadi semakin sulit bagi pengguna untuk menemukan informasi yang relevan informasi yang relevan dengan cepat. Mesin pencari, secara desain, mengembalikan daftar panjang tautan sebagai tanggapan atas querry, memaksa pengguna untuk menyaring banyak hasil untuk menemukan informasi yang diinginkan. 

Keterbatasan lain dari mesin pencari adalah ketergantungan mereka pada kata kunci [18], [19]. Meskipun algoritme telah menjadi lebih baik lebih baik dalam memahami kueri bahasa alami, mesin pencari tradisional masih sangat bergantung pada pencocokan kata kunci dengan halaman web. Hal ini dapat menjadi masalah bagi pengguna dengan pertanyaan yang kompleks atau mereka yang mencari informasi yang bersifat kompleks, karena membutuhkan mereka untuk menyusun istilah pencarian mereka dengan cara yang sesuai dengan ekspektasi algoritma. 

Perbedaan Utama Antara Mesin Pencari dan Generative AI 

Meskipun mesin pencari dan AI generatif sama-sama memiliki tujuan untuk membantu pengguna menemukan informasi, pendekatan mereka pada dasarnya berbeda. Mesin pencari mengandalkan pengindeksan dan memberi peringkat sejumlah besar konten web, menyajikan kepada pengguna dengan daftar tautan yang relevan. Pengguna kemudian harus memilih tautan-tautan ini untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Sebaliknya, model Generative AI secara langsung menghasilkan respons berdasarkan pemahaman pengguna, sehingga pengguna tidak perlu untuk menavigasi beberapa halaman web 

Perbedaan utama lainnya adalah sifat percakapan dari AI generatif. Sementara mesin pencari dioptimalkan untuk querry satu kali, model AI generatif dirancang untuk interaksi yang berkelanjutan, memungkinkan pengguna untuk menyempurnakan pertanyaan mereka atau meminta klarifikasi tambahan secara real-time. Antarmuka percakapan ini membuat AI generatif menjadi lebih intuitif dan ramah pengguna, terutama untuk pertanyaan yang kompleks atau ambigu. 

Model AI generatif juga memiliki kemampuan untuk mensintesis informasi dari berbagai sumber. Daripada menyajikan pengguna dengan dokumen terpisah, model ini dapat mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai tempat untuk menciptakan kohesif dan respon yang akurat. Hal ini mengurangi beban kognitif pada pengguna, karena mereka tidak perlu lagi mengumpulkan informasi secara manual dari halaman web yang berbeda dan menggabungkannya secara mandiri untuk mendapatkan sebuah informasi yang dibutuhkan. 

Munculnya AI generatif mewakili perubahan mendasar dalam cara kita mencari dan berinteraksi dengan informasi dan meskipun mesin pencari tradisional telah berfungsi sebagai pintu gerbang utama ke internet selama beberapa dekade, mereka semakin ditantang oleh model AI yang mampu menghasilkan respons yang lebih dipersonalisasi dan sesuai konteks pengguna. Pergeseran ini memiliki potensi untuk mengubah tidak hanya tidak hanya cara kita menemukan informasi tetapi juga cara kita bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan teknologi. Akan tetapi, transisi dari mesin pencari ke sistem yang digerakkan oleh AI bukannya tanpa tantangan. Masalah yang ada pada AI saat ini seperti masalah akurasi, bias, privasi, dan kekayaan intelektual harus diatasi untuk memastikan penggunaan AI generatif yang bertanggung jawab dan etis dalam penggunaan AI generatif. Selain itu, implikasi ekonomi dan implikasi ekonomi dan sosial dari pergeseran ini, terutama dalam hal pekerjaan-pekerjaan dan konsentrasi kekuasaan di tangan . 

Beberapa penyedia AI-harus dipertimbangkan dengan cermat. Meskipun demikian tantangan-tantangan ini, masa depan pencarian informasi tidak dapat disangkal bergerak ke arah model yang lebih model yang efisien. Seiring dengan terus berkembangnya AI generatif, ia memiliki berpotensi untuk mendemokratisasi akses ke pengetahuan, memberdayakan pengguna dengan wawasan instan, dan membentuk kembali cara kita berinteraksi dengan dunia digital. 

Referensi : 

Amer, E., & Elboghdadly, T. (2024). The End of the Search Engine Era and the Rise of Generative AI: A Paradigm Shift in Information Retrieval. 2024 International Mobile, Intelligent, and Ubiquitous Computing Conference (MIUCC), 374–379. https://doi.org/10.1109/MIUCC62295.2024.10783559

Alvian Shanardi Wijaya