Belajar Pakai LEGO? Bisa dong, LEGO® Serious Play® Metode Pembelajaran Inovatif di Dunia Perkuliahan

Sebagai langkah awal pengenalan dan pemanfaatan metode pembelajaran inovatif, training LEGO® Serious Play® (LSP) telah diselenggarakan di BINUS University pada tanggal 2 dan 5 Mei 2025. Acara ini ditujukan untuk para dosen School of Information Systems dengan tujuan mendorong inovasi pembelajaran dan membuka wawasan baru dalam metode fasilitasi mahasiswa. Dalam sesi training ini, para dosen tidak hanya mempelajari teori di balik metode LSP, tetapi juga langsung merasakan praktik membangun model LEGO untuk memecahkan studi kasus perkuliahan. Antusiasme dan partisipasi aktif para peserta menjadi bukti bahwa metode ini sangat potensial untuk diadopsi dalam konteks akademik.
Di tengah tantangan pendidikan tinggi dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, kolaboratif, dan bermakna, LEGO® Serious Play® hadir sebagai metode unik yang mulai banyak dilirik oleh para pendidik dan fasilitator. Metode ini menggunakan balok LEGO sebagai alat berpikir yang memungkinkan mahasiswa menjelajahi ide, membangun pemahaman, dan menyampaikan gagasan secara visual dan simbolik—lebih dari sekadar bermain, tetapi sebagai cara berpikir reflektif dan kreatif.
LEGO Serious Play sendiri merupakan metode fasilitasi yang dikembangkan oleh LEGO Group dan MIT pada akhir 1990-an. Tujuannya adalah mendorong semua peserta untuk berkontribusi secara aktif dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan eksplorasi ide melalui model 3D yang mereka bangun sendiri. Prosesnya terdiri dari empat tahap utama, yaitu pertanyaan pemantik dari fasilitator, pembuatan model dengan LEGO, penyampaian cerita di balik model oleh peserta, serta sesi refleksi dan diskusi kelompok. Metode ini terbukti mampu menciptakan ruang partisipatif yang merangsang berpikir kritis dan keterlibatan emosional peserta.
LSP sangat cocok diterapkan dalam konteks perkuliahan, terutama untuk mata kuliah yang menekankan pada refleksi nilai, pemikiran kreatif, strategi bisnis, pemahaman konsep abstrak, serta kolaborasi dan komunikasi tim. Dalam program studi Sistem Informasi, misalnya, terdapat sejumlah mata kuliah yang relevan untuk penerapan LSP.
Untuk mata kuliah yang berfokus pada inovasi dan desain seperti Creativity and Innovation, Venture Creation, Digital Innovation, serta Advanced Prototyping and Interaction Design, LSP dapat menjadi alat bantu untuk memvisualisasikan ide bisnis, merancang prototipe solusi digital, hingga menggambarkan model interaksi pengguna secara nyata. Selain itu, dalam mata kuliah yang terkait dengan User Experience dan Design Thinking seperti User Experience Research and Design, User Experience Design Principles and Concept, serta User Research & Evaluation for Experience Design, LSP sangat selaras dengan pendekatan design thinking khususnya pada tahap empathize, define, dan ideate.
Lebih jauh lagi, metode ini juga dapat digunakan dalam mata kuliah strategi dan proyek seperti Enterprise Architecture, Business Process Management, serta Minor Project dan Thesis, untuk membantu mahasiswa memetakan proses bisnis, mendesain arsitektur sistem, atau mengeksplorasi topik penelitian secara kolaboratif melalui model yang konkret dan dapat didiskusikan bersama.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para dosen dapat mengadopsi metode LEGO Serious Play sebagai bagian dari strategi pembelajaran mereka, guna menciptakan pengalaman belajar yang lebih partisipatif, reflektif, dan bermakna bagi mahasiswa.