Teknologi dan Keamanan Siber pada Smart City

Saat ini, penerapan konsep Smart City pada wilayah perkotaan sangatlah penting, khususnya di Asia dan Afrika. Menurut data dari United Nations Development Programme (UNDP), 68% dari populasi global akan tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2050, dan hampir 90% dari peningkatan tersebut berasal dari wilayah Asia dan Afrika. Pergeseran kategori tempat tinggal ini menuntut adanya sistem perkotaan yang teratur dan efektif guna menunjang populasi yang semakin banyak. Salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas dalam sistem kota adalah dengan menerapkan konsep “Smart City.”
Smart City merupakan sebuah konsep yang memiliki beberapa elemen penting di dalamnya, yaitu Smart Infrastructure, Open Data and Interconnectivity, Smart Governance & Citizen Engagement, Smart Mobility & Transportation, dan Smart Environment & Sustainability. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail terkait Open Data and Interconnectivity, yang merupakan elemen penting dalam memberikan kemudahan bagi seluruh civitas kota untuk bisa saling bertukar informasi secara cepat, teregulasi, dan terekap pada sistem guna menunjang kemudahan dalam melakukan inovasi dan bisnis dalam kota tersebut.
Untuk menyediakan layanan seperti itu, diperlukan penerapan sistem IoT sebagai antarmuka. IoT atau Internet of Things merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang menurut Solution Architect Ericsson Indonesia, Hilman Halim, memiliki tiga hal utama di dalamnya yaitu: Hardware, Internet Connection, dan Software. IoT memungkinkan perangkat untuk berkomunikasi satu sama lain melalui internet, mengumpulkan, dan bertukar data secara real-time. Dalam konteks Smart City, IoT digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pemantauan kualitas udara, pengelolaan lalu lintas, dan pengelolaan energi.
Namun, dengan adanya integrasi menggunakan IoT yang sangat mengandalkan koneksi melalui jaringan, diperlukan keamanan siber yang baik untuk melindungi data dari civitas kota. Penerapan keamanan siber yang baik sangat penting guna mencegah beberapa risiko saat menerapkan Smart City, seperti Distributed Denial of Service (DDoS), pencurian data, penyusupan, dan perusakan hardware. Contoh serangan siber pada penerapan Smart City yang baru saja terjadi di Indonesia adalah serangan ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN), yang menyebabkan data dienkripsi dari dalam sehingga layanan PDN lumpuh. Lumpuhnya pusat data ini menyebabkan 210 instansi pemerintahan terdampak dan layanan tidak tersedia untuk sementara waktu.
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber dalam penerapan Smart City. Pemerintah Indonesia harus memastikan adanya langkah-langkah keamanan yang tinggi, termasuk persiapan backup data yang memadai. Dalam konteks Smart City, keamanan siber harus mencakup enkripsi data, otentikasi yang kuat, serta pemantauan dan deteksi ancaman yang terus menerus.
Selain keamanan, elemen Open Data and Interconnectivity dalam Smart City juga memberikan banyak manfaat. Open Data memungkinkan data yang dikumpulkan oleh berbagai perangkat IoT dan sistem informasi lainnya diakses dan digunakan oleh masyarakat, peneliti, dan pengembang untuk menciptakan solusi inovatif. Interconnectivity memastikan bahwa semua sistem dan perangkat dalam kota dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik, menciptakan ekosistem yang terintegrasi. Sebagai contoh, dalam bidang kesehatan, data dari sensor lingkungan dapat digunakan untuk memantau dan mengurangi polusi udara, yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai mengadopsi konsep Smart City. Jakarta, misalnya, telah meluncurkan beberapa inisiatif Smart City seperti aplikasi JAKI yang sebuah Super App yang dapat digunakan oleh masyarakat Jakarta untuk melakukan berbagai aktifitas seperti melaporkan hal-hal, melihat berita lokal, informasi terkait transportasi umum, dan masih banyak lagi.
Penerapan Smart City bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, Smart City dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan urbanisasi di masa depan, menciptakan kota yang lebih efisien, berkelanjutan, dan inklusif.
Penerapan konsep Smart City merupakan langkah penting dalam menghadapi urbanisasi yang pesat, terutama di wilayah Asia dan Afrika. Teknologi seperti IoT dan keamanan siber memainkan peran kunci dalam memastikan efektivitas dan keberlanjutan Smart City. Selain itu, elemen Open Data and Interconnectivity memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan memungkinkan inovasi dalam berbagai bidang. Indonesia perlu terus meningkatkan infrastruktur teknologi dan keamanan siber untuk memastikan keberhasilan penerapan Smart City dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Referensi:
BINUS Malang. (2021). Peran IoT dalam Penerapan Smart City 4.0. Retrieved from https://binus.ac.id/malang/2021/04/peran-iot-dalam-penerapan-smart-city-4-0/
CNN Indonesia. (2024). Fakta-Fakta Kebocoran Data PDNS: Dalang Hingga Jumlah Tebusan. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240624122531-185-1113359/fakta-fakta-kebocoran-data-pdns-dalang-hingga-jumlah-tebusan
Eco Renewable Energy. (2022). Key Elements to Establish a Smart City. Retrieved from https://www.ecorenewableenergy.com.au/articles/key-elements-to-establish-a-smart-city/
IDB. (2023). What are the Cybersecurity Risks for Smart Cities? Retrieved from https://www.idb.org/what-are-the-cybersecurity-risks-for-smart-cities/
JAKI. (2023). Jakarta Smart City Lounge. Retrieved from https://jaki.jakarta.go.id/en/feature/
Kompas. (2024). Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada Back-up, Komisi I DPR: Konyol. Retrieved from https://nasional.kompas.com/read/2024/06/29/13021901/data-kementerian-harus-masuk-pdn-tapi-tak-ada-back-up-komisi-i-dpr-konyol
United Nations. (2018). 2018 Revision of World Urbanization Prospects. Retrieved from https://www.un.org/development/desa/en/news/population/2018-revision-of-world-urbanization-prospects.html