Content Testing
Content Testing (Pengujian Konten) merupakan hal yang dapat menentukan apakah target audiens Anda dapat mengerti, menemukan, dan mengetahui arti dari konten yang Anda buat. Konten yang dikatakan baik merupakan konten yang memiliki informasi yang audiens cari. Dengan menemukan metode pengujian konten yang baik dan cocok, maka hal tersebut akan sangat membantu proses improvisasi konten yang kita buat.
Content Testing ini sangat membantu sebuah perusahaan untuk menemukan jawaban mengenai apakah kualitas dari konten/isi dari perusahaannya sudah baik atau belum.
- Apakah kontennya sudah berhasil mengatasi permasalahan target audiens?
- Apakah kontennya sudah memenuhi kebutuhan target audiens?
- Apakah ada aspek tertentu yang menjadi distraksi bagi audiens?
Pengujian Konten ini sangat penting untuk beberapa hal, di antaranya; Mengidentifikasi Kesalahan; Memahami Kebutuhan Target Audiens; Menciptakan User Experience yang Lebih Baik.
- Mengidentifikasi Kesalahan
Perusahaan dapat mengidentifikasi dan menyadari kesalahan dari konten yang sebelumnya belum diketahui.
- Memahami Kebutuhan Target Audiens
Hal yang dianggap sudah cukup baik oleh perusahaan belum tentu sudah cukup baik bagi target audiens. Dengan Content Testing, kita dapat mengetahui dan mengukur apakah konten kita sudah memenuhi kebutuhan audiens atau belum. Kita juga jadi mengetahui apa saja hal yang menjadi kebutuhan audiens.
- Menciptakan user experience yang lebih baik.
Kunci utama dari konten (website/aplikasi) yang baik adalah konten yang mudah dalam penggunaannya, mudah dimengerti, dan mudah ditemukan oleh audiens.
Pengujian Konten memiliki beberapa metode yang dapat digunakan, di antaranya; Usability; Readability; Navigability; Accessibility; Tone of Voice.
- Usability
Usability Testing memiliki fungsi untuk mengetahui seberapa mudah audiens kita menggunakan website/aplikasi kita. Selain itu, kita juga dapat mengetahui apakah audiens memiliki kendala saat menggunakan konten kita.
- Readability
Selain fitur dan petunjuknya yang jelas dan mudah untuk digunakan, isi dari kontennya juga harus mudah untuk dibaca. Sehingga, kontennya dapat tersampaikan dengan baik untuk pengguna. Selain penggunaan kosa kata, penggunaan tanda baca dan font juga sangat mempengaruhi kenyamanan pengguna saat mengakses konten.
- Navigability
Pastikan website atau konten yang kita kembangkan memiliki fitur yang mudah untuk diakses oleh pengguna. Sehingga, pengguna tidak mengalami kebingungan saat menggunakan berbagai fitur yang tersedia. Dengan itu, akan banyak pengguna yang stay dalam mengakses konten kita.
- Accessibility
Hal ini bertujuan untuk menguji apakah konten kita mudah untuk diakses oleh difabel atau tidak. Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai inklusivitas pasti mendapatkan tempatnya sendiri di mata orang banyak, terutama target audiens.
- Tone of Voice
Memiliki tone of voice yang konsisten merupakan hal yang penting, sehingga identitasnya dapat dikenal. Maka dari itu, pastikan memakai tone of voice yang serupa di tempat lain agar mudah untuk dikenali oleh audiens.
REFERENSI
- Aini, A. (2023, February 14). Content testing: Definisi, Pentingnya, Metode, Dan Tools Yang Digunakan. Retrieved March 9, 2023, from https://glints.com/id/lowongan/content-testing/#.ZAlPZ-xBy3I
- Content testing & measurement: How to evaluate & what to use. (n.d.). Retrieved March 9, 2023, from https://www.usertesting.com/blog/content-testing-and-measurement#:~:text=content%20testing%20tools-,What%20is%20content%20testing%3F,whenever%20new%20content%20is%20implemented.
Dibuat oleh :
Hanifa Jasmine Haq Lidwina – 2502024161 – Information Systems
D5181 – Ferdianto, S.Kom, M.MSI