Dampak Teknik Pemodelan Domain terhadap Kualitas Model Domain
Model domain adalah salah satu artefak UML terpenting yang digunakan untuk memahami domain masalah. Ini mewakili kosakata dan konsep-konsep kunci, penting untuk dunia bisnis dan terdiri dari representasi visual dari konsep, atribut dan asosiasi antara kelas konseptual dalam domain dunia nyata. Ini juga menyajikan kosakata umum, yang membantu dalam komunikasi yang jelas antara anggota tim dan membantu meningkatkan tingkat pemahaman antara tim pengembangan dan sisi pelanggan.
Sebuah solusi yang mewakili kebutuhan pelanggan membutuhkan model domain yang mewakili domain tersebut. Model domain yang jelas dan tepat juga dapat membantu mengurangi risiko dan upaya serta biaya pengerjaan ulang yang diperlukan pada tahap selanjutnya. Model domain dapat dibuat dengan menggunakan dua teknik berbeda yang yaitu category list technique dan teknik noun.
Komponen utama class domain
– Domain Classes > Setiap Kelas Domain menunjukkan jenis objek
– Attributes > Entitas
– Associations > Relasi antara dua buah kelas domain atau lebih.
– Additional Rules > Aturan kompleks yang tidak dapat ditampilkan dengan simbologi maka ditampilkan dengan catatan terlampir.
Cara yang proper untuk mendapatkan kebutuhan yang baik dari pengguna:
– Gunakan diagram template yang dapat menggambarkan persyaratan dan bagaimana mereka berhubungan atau berhubungan dengan persyaratan lain, misalnya menggunakan diagram peta pikiran untuk menggambarkan persyaratan.
– Menggunakan peta pikiran dapat meningkatkan pencarian persyaratan yang lebih spesifik
– Mencocokkan persyaratan dengan diagram use case untuk menemukan persyaratan yang mengimplementasikan fungsi use case
– Menghindari penggunaan persyaratan disfungsional yang tidak menggambarkan sistem
– Menulis setiap persyaratan untuk rencana skenario kasus uji sehingga persyaratan yang dihasilkan dapat diuji
– Mengkategorikan persyaratan ke dalam jenis yang berbeda untuk membentuk domain masalah
– Perlakukan setiap persyaratan yang dihasilkan sebagai sangat penting
Panduan untuk domain modeling :
– Analisis model domain harus fokus pada properti nyata yang terkandung dalam domain atau domain masalah ke objek.
– Ketika menjelaskan hubungan antar model, gunakan hubungan diagram kelas umum seperti abstraksi objek dan agregasi untuk mengidentifikasi bahwa kelas adalah komponen atau atribut dari kelas lain.
– Berikan waktu ketika area model awalnya dibuat. Biasanya diperlukan waktu beberapa jam untuk membuat model area awal. Ini karena domain model berkembang karena fungsi rekayasa perangkat lunak dan rekayasa perangkat lunak tidak hanya terfokus pada pendefinisian domain model.
– Selalu gunakan abstraksi sebagai generalisasi saat mendefinisikan model domain dalam skema kelas sehingga model domain lebih dinamis saat menangani persyaratan yang berubah
– Jangan menganalisis model domain dengan menganalisis model data. Ini karena model domain adalah kandidat diagram kelas dengan atribut (data) dan perilaku (fungsi), sedangkan model data adalah kandidat dari tabel database.
– Selalu mulai dengan analisis model domain dan kemudian ikuti analisis Use case, kembangkan dan dijelaskan dalam diagram kelas, sehingga dapat dikatakan bahwa model domain bukanlah hasil akhir dari diagram kelas.
– Untuk domain model asli, pastikan bahwa analisis yang dilakukan berfokus pada domain masalah. Tidak bingung dengan kelas UI.
Tahapan Pembuatan Model Domain :
– Pada tahap ini jangan dipikir terlalu dalam hal2 terkait atribut-atributnya. fokus saja pada objek utama
– Cukup ada ”generalization (is a)” dan “aggregation (has a)” relationship
– Lakukan dalam waktu yang terbatas, karena domain model belumlah final, bisa berubah sesuai tahapan saat proses pemodelan berlangsung
– Domain model berbeda dengan data model, jangan terjebak pada aliran data.
Contoh domain modeling :
Referensi :
– John W. Satzinger, Robert B. Jackson, Stephen D. Burd. (2016), Systems Analysis and Design in a Changing World, 7th Edition. 7. Cengange Learning. -.ISBN: 978-1305117204. Chapter 4
– Diakses pada 10 November dari https://socs.binus.ac.id/2014/03/19/analisis-pembentukan-class-diagram-dengan-menggunakan-metode-domain-modelling/
– Diakses pada 10 November dari https://sis.binus.ac.id/2022/06/08/domain-model-class-diagram-2/
Dibuat oleh :
Vanessa Abigael – 2501989102– Information Systems Accounting and Auditing
D5181 – Ferdianto, S.Kom, M.MSI