School of Information Systems

TAHAPAN JUSTIFIKASI: PERANCANGAN BUSINESS INTELLIGENCE INSTAGRAM

Justification merupakan pengukuran terhadap business requirements sehingga dapat diidentifikasikan suatu pembangunan proyek yang baru. Tahap Justification meliputi:

Business Case Assessment

Business Case Assessment yang diperoleh dari analisa untuk membangun BI pada Instagram meliputi :

  1. Access to Information

Informasi diperoleh dari data setiap akun instagram yang nantinya akan diperoleh informasinya sesuai dengan akses yang diberikan oleh user.

  1. Business Drivers and Sponsorship

Pihak eksekutif merupakan pengendali dari pengambil keputusan dalam instagram, seperti kepala dari perusahaan instagram, stakeholders, kepada departemen, dan lain – lain. Selain itu, Instagram juga melakukan berbagai sponsorship, seperti kerja sama dengan influencer, mensponsori acara atau berbagai pengalaman, menjalankan kampanye, dan lain – lain.

  1. Readiness Assessment
  2. Kesiapan Instagram dalam menerapkan BI: Instagram dapat menggunakan BI untuk menganalisis kinerja konten, termasuk posting pengguna dan posting merek. Dengan menganalisis data seperti jumlah tampilan, like, komentar, dan berbagi, Instagram dapat memberikan wawasan yang berharga kepada pengguna dan merek untuk meningkatkan strategi konten mereka.
  3. Kesiapan perusahaan Instagram dari segi hardware dan software juga menjadi salah satu pengukuran kesiapan: Instagram, sebagai platform yang sangat besar dengan miliaran pengguna aktif, membutuhkan infrastruktur teknologi yang kuat dan skalabel untuk menangani lalu lintas data yang besar. Ini mencakup pusat data yang terdistribusi, server, penyimpanan data, dan jaringan yang andal dan cepat. Kesiapan perusahaan dalam memastikan infrastruktur ini tersedia dan dapat diandalkan sangat penting untuk mendukung operasi sehari-hari dan implementasi BI.
  4. Risks
  5. What are the risks of building a BI decision-support environment?
  6. Kegagalan rencana: Gagal menetapkan tujuan yang jelas dan terukur untuk pemasaran Instagram dapat menghambat kemampuan  untuk melacak kemajuan dan menentukan keberhasilan. Tanpa tujuan yang jelas, sulit untuk menciptakan strategi yang terfokus dan mengalokasikan sumber daya secara efektif.
  7. Masalah kualitas Data: Data yang tidak lengkap, tidak konsisten, atau tidak akurat dapat menghasilkan hasil analisis yang tidak dapat diandalkan. Ini dapat disebabkan oleh kesalahan manusia, masalah dengan proses pengumpulan data, atau integrasi data yang tidak memadai.
  8. Kompleksitas Integrasi Data: : Data yang berasal dari berbagai sumber mungkin memiliki format yang berbeda-beda. Integrasi data yang kompleks dapat menyebabkan kesulitan dalam menyesuaikan dan menyatukan data tersebut ke dalam satu sistem.
  9. Persetujuan dan Izin Pengguna: Jika tidak dikelola dengan baik, permintaan persetujuan dan izin pengguna untuk mengakses data pribadi dapat menyebabkan pelanggaran privasi. Ini dapat terjadi jika data pribadi pengguna disalahgunakan, diakses oleh pihak yang tidak berwenang, atau digunakan untuk tujuan yang tidak sesuai.
  10. Resiko tidak dibangunnya sebuah lingkungan BI sebagai pembantu pengambilan keputusan adalah: (1) tidak dapat memberikan wawasan data, seperti Trending Topic Page untuk mengetahui topik populer di media sosial.( Kurnia, P. F. (2018). Business intelligence model to analyze social media information. 13), (2) tidak dapat secara otomatis melakukan perhitungan dan ringkasan data, sehingga tidak perlu lagi menghitung secara manual jumlah komentar, jumlah Like dan jumlah share per artikel untuk disesuaikan dengan topik artikel. ( Kurnia, P. F. (2018). Business intelligence model to analyze social media information. 13).
  11. Return on Investment

Analisa Return on Investment tidak dilakukan dalam penelitian ini.

Kebutuhan Bisnis instagram

Saat ini, Instagram dapat mengaplikasikan BI ke dalam aplikasi mereka dengan mengaplikasikan algoritma Python ke dalam aplikasi Instagram untuk mengambil data secara real-time berdasarkan keyword dan melakukan data mining menggunakan Artificial Intelligence untuk mengetahui dan membedakan interaksi antara manusia dan komputer sehingga perusahaan Instagram dapat mengetahui trend yang terjadi melalui perbandingan antara keyword yang dipakai dengan pengguna yang menggunakan keyword tersebut untuk mengetahui trend yang dapat digunakan pihak eksekutif. Selain itu, Instagram juga dapat memakai dashboard untuk menyajikan informasi mengenai jumlah trend dan pengikutnya, jumlah pendapatan dari advertisement, pengoptimalan search bar, dll.

Sasaran Aplikasi Business Intelligence

Dengan dibangunnya data warehouse yang direpresentasikan ke dalam sebuah BI, hal tersebut dapat membantu para eksekutif Instagram dalam menganalisa kinerja dari aplikasi Instagram. Aplikasi Business Intelligence dapat menyajikan pengetahuan mengenai trend dalam instagram, perkiraan peak hours, pendapatan melalui advertising, dll.

Dashboard business intelligence akan menyajikan jumlah trend pada instagram melalui hashtag beserta dengan berapa banyak followers dan jumlah post yang terdapat pada trend tersebut serta advertisement apa saja yang terdapat pada trend tersebut dan jumlah pendapatan dan view ataupun like pada advertisment tersebut dalam bentuk tabel dan grafik agar menarik dan mudah dipahami sehingga pihak eksekutif instagram dapat mengambil keputusan dan strategi yang cepat, tepat, dan akurat.

Evaristus Didik Madyatmadja