School of Information Systems

What is Insurtech?

Insurtech, singkatan dari “insurance technology,” mencakup solusi teknologi inovatif dalam industri asuransi. Ini meliputi berbagai aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, kemudahan penggunaan, dan pengalaman pelanggan dalam proses asuransi. Contohnya termasuk platform daring untuk pembelian polis, penggunaan big data dan analisis prediktif untuk penilaian risiko, serta integrasi teknologi seperti kecerdasan buatan dan pemrosesan bahasa alami untuk meningkatkan layanan klaim.

InsurTech sering digunakan sebagai istilah kolektif untuk semua konsep berbasis teknologi digital dengan layanan asuransi yang berorientasi pada pelanggan (Gablers Versicherungslexikon, t.t.), tetapi banyak publikasi lain menggunakan definisi yang lebih sempit. Mereka menggambarkan InsurTech dalam hal pendatang baru pasar baru (startup) yang memanfaatkan digitalisasi dan “perubahan aturan main” (Braun & Schreiber, 2017). Dalam definisi yang paling sempit, hanya perusahaan muda dan berpengetahuan teknologi dengan lisensi asuransi yang disebut InsurTech (Bafin, 2021).

“Insurtech” sering digunakan sebagai istilah kolektif untuk semua konsep berbasis digital yang menawarkan layanan asuransi yang berorientasi pada pelanggan. Sementara beberapa publikasi mengadopsi definisi yang lebih luas, yang lain mempersempitnya menjadi startup yang memanfaatkan digitalisasi dan dinamika pasar yang berubah.

Insurtech memiliki potensi untuk membentuk kembali industri asuransi dengan menyederhanakan proses, mengurangi biaya administrasi, dan memberikan layanan yang lebih personal kepada pelanggan. Dengan terus berinovasi, insurtech tetap menjadi fokus bagi perusahaan asuransi dan perusahaan teknologi yang ingin memperluas dan meningkatkan layanan mereka dalam sektor asuransi.

Jenis-jenis Insurtech :

1. InsurTech Aggregator/ Marketplace.

Platform ini langsung menawarkan produk dan layanan asuransi kepada konsumen, memungkinkan mereka membandingkan harga, syarat, dan kebijakan dari berbagai perusahaan asuransi. Contohnya termasuk cekaja.com, rajapolis.com, dan pasarpolis.com.

2. InsurTech Intermediaries – Brokers/ Agents.

Intermediaries memegang lisensi broker/agen asuransi dan bertindak atas nama pihak-pihak, memberikan saran tentang pemilihan asuransi dan memfasilitasi transaksi. Contohnya adalah futureready.com dan cekpremi.com.

3. The Full Stack InsurTech.

Perusahaan-perusahaan ini memegang lisensi asuransi dan telah mengembangkan platform digital mereka sendiri untuk menawarkan layanan dan pengalaman unik kepada pelanggan, mulai dari promosi produk hingga pemrosesan klaim. Contohnya adalah situs web perusahaan asuransi yang memungkinkan pembelian online dan pengajuan klaim.

Manfaat dari Insurtech :

1. Tentang kenyamanan dan kemudahan akses:

InsurTech menawarkan kenyamanan bagi pelanggan dari berbagai kalangan dengan pendekatan digitalnya.Pelanggan tidak perlu menunggu jam kerja atau pergi ke kantor asuransi secara langsung.Mereka dapat dengan mudah mengakses informasi tentang berbagai jenis asuransi, membandingkannya, membelinya, bahkan mengajukan klaim kapan pun dan di mana pun.

2. Tentang produk yang dipersonalisasi:

InsurTech menggunakan pengumpulan informasi dan analisis data yang inovatif untuk menyediakan produk yang dipersonalisasi. Hal ini memastikan bahwa setiap individu mendapatkan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka berdasarkan data historis yang tersedia.

3. Tentang penghematan biaya:

InsurTech berpotensi menawarkan harga yang lebih kompetitif dan premi yang lebih rendah kepada pelanggan. Fleksibilitas dan personalisasi yang ditawarkan memungkinkan semua orang untuk menyesuaikan perlindungan sesuai dengan kondisi keuangan mereka. Selain itu, pengurangan biaya administrasi akibat proses yang dilakukan secara digital juga berpotensi menghasilkan penghematan biaya.

4. Tentang transparansi dan kepercayaan:

InsurTech memberikan informasi polis secara transparan dan memberikan akses instan terhadap detail cakupan, premi, dan status klaim. Transparansi ini membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi.

5. Tentang layanan yang lebih cepat dan canggih:

Layanan digital seperti asisten virtual memberikan tanggapan cepat terhadap pertanyaan pelanggan. Sistem otomatisasi digital seperti klaim online mengurangi waktu yang diperlukan untuk mendapatkan perlindungan dan menerima pembayaran klaim.

Refrensi :

1. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20593

2. https://www.ojk.go.id/ojk-institute/id/capacitybuilding/upcoming/1381/prospek-insurtech-di-indonesia

3. Oletzky, T. (2023). InsurTech in the United States and Germany—What are the drivers behind the different business models? Risk Management and Insurance Review, 26(4), 485–511. https://doi.org/10.1111/rmir.12254

4. https://easysunday.co.id/blog/insurtech-adalah

Jessicania Windari