School of Information Systems

Perlunya Model Bisnis perbankan dalam melakukan perubahan terhadap budaya perbankan

Bank ritel harus mampu mengubah model bisnisnya karena cara-cara lama dalam menghasilkan uang akan menjadi komoditas. Program transformasi digital perlu dirancang agar dapat bereaksi secepat startup. Perlu dilakukan perubahan terhadap budaya perbankan yang selama ini masih diwarnai dengan rasa takut terhadap kemajuan. Para pemangku kepentingan harus memahami bahwa perubahan harus terjadi dengan cepat dan mampu beradaptasi.

“Kasus Perubahan” mengacu pada argumen atau alasan yang mendukung perlunya perubahan atau reformasi signifikan dalam konteks tertentu. Di berbagai bidang, termasuk bisnis, pemerintahan, layanan kesehatan, dan teknologi, sering kali terdapat alasan kuat untuk mendukung perubahan. Berikut adalah beberapa faktor umum yang menjadi alasan kuat untuk melakukan perubahan:

Inefisiensi dan Efektivitas Biaya: Ketika proses atau sistem yang ada saat ini tidak efisien dan mahal, ada kemungkinan untuk melakukan perubahan. Menyederhanakan operasi dan mengadopsi metode yang lebih hemat biaya dapat menghasilkan peningkatan kinerja dan penghematan finansial.

Kemajuan Teknologi: Kemajuan teknologi yang pesat dapat mengganggu industri dan praktik yang ada. Merangkul teknologi baru sering kali diperlukan agar tetap kompetitif dan relevan.

Tekanan Pasar dan Persaingan: Perubahan dalam lanskap pasar, seperti pergeseran preferensi konsumen, munculnya pesaing, atau perubahan lingkungan peraturan, mungkin memerlukan perubahan untuk beradaptasi dengan realitas baru dan mempertahankan pangsa pasar.

Harapan Pelanggan: Seiring dengan berkembangnya harapan pelanggan, bisnis dan organisasi harus berubah untuk memenuhi tuntutan ini. Kegagalan untuk melakukan hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan dan hilangnya pangsa pasar.

Persyaratan Peraturan: Perubahan undang-undang dan peraturan dapat memaksa organisasi untuk menyesuaikan praktik mereka agar tetap patuh dan menghindari konsekuensi hukum.

Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial: Meningkatnya kesadaran terhadap isu-isu lingkungan dan sosial dapat mendorong organisasi untuk mengubah praktik mereka agar selaras dengan tujuan keberlanjutan dan standar etika.

Masalah Kesehatan dan Keselamatan: Di sektor-sektor seperti layanan kesehatan, keselamatan publik, dan produksi pangan, kekhawatiran terhadap kesehatan dan keselamatan memerlukan perubahan dalam proses, prosedur, dan standar.

Peningkatan Kinerja dan Kualitas: Ketika produk atau layanan tidak memenuhi standar kualitas atau ekspektasi kinerja, organisasi mungkin perlu melakukan perubahan untuk meningkatkan penawaran mereka.

Pergeseran Strategis: Organisasi sering kali mengalami perubahan strategis, seperti mendiversifikasi lini produk mereka, memasuki pasar baru, atau melakukan merger dan akuisisi, yang memerlukan perubahan signifikan dalam operasi.

Krisis atau Kejadian Buruk: Krisis yang tidak terduga, seperti krisis ekonomi, bencana alam, atau pelanggaran keamanan siber, dapat memaksa organisasi untuk mengevaluasi kembali dan mengubah strategi dan praktik mereka.

Kesejahteraan dan Produktivitas Karyawan: Meningkatkan kepuasan, kesejahteraan, dan produktivitas karyawan dapat menjadi alasan kuat untuk perubahan organisasi, karena hal ini dapat menghasilkan semangat kerja, retensi, dan kinerja yang lebih baik.

Globalisasi: Dalam dunia yang semakin saling terhubung, organisasi mungkin perlu beradaptasi terhadap globalisasi dengan melakukan ekspansi ke pasar internasional atau merestrukturisasi rantai pasokan mereka.

Keberlanjutan Jangka Panjang: Memastikan keberlanjutan jangka panjang suatu organisasi sering kali memerlukan perubahan dalam praktik dan strategi untuk mengatasi tantangan dan peluang yang terus berkembang.

Wawasan Data dan Analisis: Wawasan berbasis data dapat menyoroti area di mana perubahan diperlukan untuk mengoptimalkan operasi, strategi pemasaran, dan pengalaman pelanggan.

Umpan Balik dan Survei Pelanggan: Mengumpulkan dan menindaklanjuti umpan balik pelanggan dapat mengungkap area perbaikan dan mendorong perubahan guna meningkatkan kepuasan pelanggan.

I Gusti Made Karmawan