School of Information Systems

Bagaimana Cara Menjadi Sport Analyst?

Saat ini, sport analytics menjadi ilmu yang sangat berguna dalam bidang olah raga. Sport analytics merupakan ilmu dalam mengumpulkan data tentang atlet dan tim untuk meningkatkan keputusan dalam olahraga. Sport analytics digunakan mulai dari strategi pemain hingga optimalisasi kinerja atlet. Orang yang ahli dalam sport analytics disebut dengan sport analyst.

Sport analyst akan bertugas untuk memeriksa dan mengevaluasi data statistik dari performa atlet atau tim untuk memberikan pandangan yang mendalam tentang aspek-aspek yang dipenting. Tugas utama seorang sport analyst adalah menganalisis data, mengembangkan model prediktif, dan penyajian informasi membantu pemahaman dan pengambilan keputusan dalam bidang olah raga. Ada beberapa tugas yang biasanya dilakukan seorang sport analyst yaitu:

1. Analisis Statistik

Melakukan analisis data statistic dari permainan dan performa baik tim maupun individu pemain. Selain itu juga mengidentifikasi pola, tren, dan informasi penting dari data-data tersebut.

2. Penggunaan Teknologi

Dengan memanfaatkan teknologi yang digunakan dalam olah raga misalnya video mapun sensor untuk mendapatkan data.

3. Pengembangan Model Prediktif

Membangun model prediktif untuk memprediksi hasil permainan, performa pemain, atau tren masa depan dengan menggunakan algoritma dan model prediktif.

4. Penyajian Informasi

Menyajikan temuan dan pengetahuan melalui laporan, grafik, dan presentasi yang kemudian dikomunikasikan kepada pelatih, manager, atau pemangku kepentingan lainnya untuk pengambilan keputusan.

5. Menganalisis Kinerja Individu

Menilai performa pemain secara individu untuk membantu pengembangan dan perbaikan serta menyediakan rekomendasi untuk meningkatkan performanya.

6. Mendukung Pengambilan Keputusan

Memberikan saran dan wawasan kepada pelatih, manager, atau pemangku kepentingan lainnya untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Biasanya, seorang sport analyst merupakan seseorang yang memiliki ketertarikan olah raga dan data analytics sehingga mereka bisa menggabungkan antara hobi dan karir. Ada tiga komponen utama menjadi sport analyst yaitu: mendapatkan Pendidikan, mengembangkan ketrampilan, dan mendapatkan pengalaman.

1. Mendapatkan Pendidikan

Kebanyakan seorang sport analyst adalah seorang fans olah raga karena menjadi sport analyst membutuhkan banyak informasi olahraga sebanyak mungkin. Selain itu membutuhkan pengetahuan ilmu statistik. Hal ini akan membantu untuk menganalisis hasil pertandingan misalnya statistic pemain, catatan menang-kalah, dan informasi statistic lain yang tersedia. Beberapa sport analyst akan mengambil gelar data science, baik yang berfokus pada sisi olah raga maupun sisi keilmuan data.

2. Mengembangkan Ketrampilan

Ketrampilan di sini dapat dibagi menjadi dua yaitu soft skills dan hard skills. Soft skills sangat diperlukan untuk menjalin hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan karena

seorang sport analyst diharapkan dapat memahami kebutuhan para pemangku kepentingan (pelatih, manager, direktur, dll.) dan memberikan wawasan yang akurat dan tepat waktu. Selain kemampuan dalam membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan data, sport analyst juga harus memiliki hard skills yaitu kemampuan teknis dengan berbagai macam alat analisis dan bahasa pemrograman. Alat analisis dan bahasa pemrograman yang diperlukan misalnya Excell Spreadsheets, SQL, R atau Phyton, dan Tableu.

3. Mendapatkan Pengalaman

Pengalaman biasanya menjadi faktor penting dalam perekrutan sport analyst. Pada awal karir, seorang sport analyst dapat memasukkan portofolio tentang pekerjaannya sebagai data analyst dalam resume ataupun beberapa tugas termasuk kontribusinya ketika mengerjakan proyek, freelance, ataupun magang.

Sumber: https://www.datacamp.com/blog/sports-analytics-how-different-sports-use-data-analysis

Yulia Ery Kurniawati