Apa itu Konten Yang Baik?
Hidup di era digital merupakan tantangan tersendiri bagi manusia modern. Kita dipaksa untuk beradaptasi dengan lingkungan dan teknologi yang baru, terutama beradaptasi dengan revolusi internet. Dahulu konten yang dibuat oleh seseorang hanya dapat dilihat oleh sebagian orang didaerah pembuat konten tersebut. Misalnya seorang pemahat yang baru saja menyelesaikan patung buatannya hanya dapat memamerkan karyanya kepada orang orang disekitar daerah tempat si pemahat berada. Namun di era digital ini, semua pembuat konten dapat dilihat dan dinikmati oleh orang dari seluruh dunia dengan hitungan detik. Internet membuat pengaksesan konten menjadi sangat cepat dan masif. Oleh karena itu tantangan yang dihadapi kita sekarang ialah bagaimana membuat konten yang baik, karena semua orang dapat membuat konten dan diakses oleh jutaan orang, namun tidak semua yang berhasil menjadi konten yang berdampak dan bagus.
Apa yang membuat sebuah konten bagus? Itu adalah pertanyaan yang paling dasar dalam membuat konten. Konten yang bagus harus memiliki beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Apakah konten yang dibuat merupakan konten dari ide yang asli atau original?
2. Apakah konten yang dibuat dapat dikonversikan menjadi suatu aksi yang dapat dilakukan?
3. Apakah konten yang dibuat unik?
Konten yang original merupakan kunci dari kesuksesan konten. Ide yang segar dan baru cenderung disukai penikmat konten karena psikologis manusia yang tertarik dengan perubahan dan perkembangan. Konten original juga menjadi landasan untuk menancapkan pengalaman yang terikat dengan brand atau persona seseorang. Misalnya konten poster atlit ternama yang menggunakan sepatu Nike, karena ini merupakan sesuatu yang baru, Nike menjadi terkenal dengan kontennya yang selalu menyertakan atlit terkenal di setiap masa.
Konten yang dapat dikonversikan menjadi aksi merupakan jalan tercepat untuk konten tersebut dapat terkenang dalam ingatan penikmatnya. Jadi konten yang diberikan tidak hanya dilihat, didengar ataupun dirasakan oleh pengguna, tapi dilakukan oleh pengguna sesuai arahan atau ajakan dari konten tersebut.
Misalnya sebuah poster yang mengajak untuk stop merokok, jika ternyata poster tersebut terbukti membantu mengurangi populasi perokok, maka konten tersebut dinyatakan berhasil.
Konten yang unik akan membawa konten tersebut naik ke permukaan dari lautan konten di internet. Mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri akan jauh lebih mudah diingat dan disukai oleh penikmat konten. Keunikan dalam konten juga berperan penting terhadap masa waktu konten tersebut bertahan sebagai konten yang bagus, karena akan selalu dibicarakan dan diingat dalam waktu lama.
Referensi: