School of Information Systems

Centralized vs Decentralized Blockchain

Dalam dunia teknologi blockchain, terdapat perdebatan antara pendekatan terpusat dan terdesentralisasi dalam pengelolaan blockchain. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing yang perlu dipertimbangkan dalam penerapannya.

Blockchain Terpusat

Blockchain terpusat mengacu pada model di mana pengelolaan dan kontrol atas jaringan blockchain diserahkan kepada satu atau beberapa entitas yang terkonsentrasi. Contoh dari blockchain terpusat adalah sistem yang dikelola oleh bank atau perusahaan tertentu.

Kelebihan :

· Efisiensi Tinggi : Dikarenakan kontrol yang terpusat, kecepatan dan efisiensi dalam verifikasi transaksi sering kali lebih tinggi.

· Skalabilitas yang Terkelola : Pengelolaan kapasitas jaringan menjadi lebih mudah karena kontrol penuh atas infrastruktur.

Kekurangan :

· Rentan terhadap Manipulasi : Karena pengelolaan terpusat, risiko manipulasi data atau keputusan dari pihak yang mengendalikan jaringan meningkat.

· Ketergantungan pada Pihak Pusat : Jika entitas yang mengelola jaringan mengalami gangguan atau kegagalan, keseluruhan sistem dapat terpengaruh.

Blockchain Terdesentralisasi

Sementara itu, blockchain terdesentralisasi didasarkan pada prinsip distribusi kekuasaan, di mana tidak ada satu entitas tunggal yang mengontrol jaringan. Bitcoin adalah salah satu contoh terkenal dari blockchain terdesentralisasi.

Kelebihan :

· Ketahanan terhadap Manipulasi : Karena tidak ada entitas tunggal yang mengontrol, manipulasi data atau transaksi menjadi jauh lebih sulit dilakukan.

· Keamanan yang Tinggi : Kekuatan pengamanan datanya berasal dari distribusi yang merata di seluruh jaringan.

Kekurangan :

· Kinerja yang Lambat : Kadang-kadang, verifikasi transaksi dalam blockchain terdesentralisasi bisa memakan waktu lebih lama karena memerlukan persetujuan dari berbagai node.

· Kesulitan dalam Koordinasi : Keputusan yang dibuat secara kolektif dapat memperlambat perubahan atau penyesuaian dalam jaringan.

Pilihan antara blockchain terpusat dan terdesentralisasi harus dipertimbangkan dengan cermat tergantung pada kebutuhan, tujuan, dan tingkat keamanan yang diinginkan dalam suatu sistem. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dievaluasi untuk memastikan implementasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik dari suatu aplikasi atau bisnis.

 

Referensi

· Swan, M. (2015). Blockchain: Blueprint for a New Economy.

· Narayanan, A., Bonneau, J., Felten, E., Miller, A., & Goldfeder, S. (2016). Bitcoin and Cryptocurrency Technologies: A Comprehensive Introduction.