User Interview sebagai Salah Satu Metode Understanding dalam Mendesain UX
Salah satu cara paling efektif untuk mengetahui apa yang diinginkan user dan masalah apa yang mereka hadapi saat ini adalah dengan berbicara dengan mereka. Wawancara atau user interview dengan target customer kita adalah metode understanding yang baik sebelum kita mendesain UX kita. User interviews atau wawancara pengguna ini dapat menjadi cara yang bagus untuk mengekstrak informasi dari pengguna untuk pemahaman pengalaman pengguna, pemahaman kegunaan, dan ide-ide yang tidak terpikirkan sebelumnya. Selain itu wawancara pengguna ini juga merupakan metode yang murah dan mudah dilakukan.
Dasar dari User Interview
Wawancara pengguna adalah di mana seorang UX designer mengajukan pertanyaan, dan mencatat tanggapan dari user. Pertanyaan ini dapat digunakan untuk memeriksa pengalaman pengguna, kegunaan produk atau untuk menyempurnakan data demografis atau etnografis (untuk input ke persona pengguna), dan lain-lain. Berikut ini beberapa tipe dari metode pencatatan hasil interview:
User Interview idealnya dilakukan dengan dua peneliti UX dan satu pengguna/user. Peneliti UX pertama berfokus pada mengajukan pertanyaan dan membimbing orang yang diwawancarai melalui wawancara, sedangkan yang kedua mencatat hasil wawancara. Jika peneliti kedua tidak tersedia untuk ini, maka video atau rekaman audio wawancara dapat menjadi cara yang baik untuk merekam informasi yang diperoleh. Jika peneliti yang mengajukan pertanyaan mencatat, ada kemungkinan besar wawancara akan tergelincir dan menjadi sulit untuk dikelola.
Topik umum yang tercakup dalam wawancara pengguna meliputi:
- The use of technology in general
- The use of the product
- The user’s main objectives and motivations
- The user’s pain points
Persiapan sebelum melakukan User Interview
Persiapan wawancara pengguna dimulai dengan rekrutmen sampel narasumber yang pas dan sesuai target. Kemudian kita perlu membuat skrip untuk mengajukan pertanyaan (kecuali jika kita melakukan wawancara kontekstual di mana Kita masih dapat membuat skrip tetapi cenderung sering menyimpang dari skrip itu selama wawancara).
Beberapa tip untuk script wawancara seperti:
- Pastikan kita memulai dengan menjelaskan tujuan wawancara–apa yang ingin kita capai?
- Jelaskan juga bagaimana data orang tersebut dan data apa pun yang kita kumpulkan akan digunakan dari wawancara.
- Cobalah untuk meminimalkan pertanyaan utama. Pertanyaan yang bagus adalah pertanyaan yang memungkinkan kita menjelajahi apa yang sebenarnya dilakukan pengguna.
- Buat script yang cukup pendek, wawancara idealnya berdurasi kurang dari 1 jam dan sebagian besar waktu yang dihabiskan adalah orang yang diwawancarai berbicara dan peneliti mendengarkan.
- Jangan lupa bahwa script adalah panduan bukan kitab wajib. Jadi jika kita menemukan sesuatu yang menarik terjadi dalam sebuah wawancara dan tidak ada pertanyaan pada naskah untuk mengeksplorasi ide itu, maka jelajahi saja. Jangan ragu untuk mengubah script untuk penggunaan di masa mendatang.
Cara Eksekusi User Interview yang Baik dan Benar
- Buat orang yang diwawancarai kita nyaman misalkan dengan berpakaian dengan cara yang mirip dengan user. Pastikan user mengerti bahwa kita sedang menguji produk atau ide dan bukan user itu sendiri. Kita bisa menawarkan mereka minuman, melakukan sedikit obrolan ringan, dll.
- Menjaga wawancara tepat waktu dan menuju ke arah yang benar.
- Cobalah untuk fokus pada user yang diwawancarai dan bukan pada pembuatan catatan. Pertahankan kontak mata, buat percakapan tetap mengalir dan persiapkan rekam wawancara untuk berjaga-jaga.
- Ucapkan terima kasih kepada user yang diwawancarai di akhir proses – ini tidak hanya sopan tetapi kita juga dapat menawarkan kesempatan kepada user untuk bertanya mengenai produk kita.
Sumber Referensi:
Benyon, David. (2019). Designing User Experience: A guide to HCI, UX and interaction design (4th Edition).. United Kingdom: Pearson..
https://uxmentor.me/user-interviews-the-beginners-guide/
https://www.interaction-design.org/literature/article/how-to-conduct-user-interviews