Mengenal lebih dalam tentang Card Sorting
Card sorting merupakan salah satu metode dalam memahami bagaimana orang-orang mengklasifikasikan dan mengkategorisasikan berbagai macam hal. Card sorting relevan dalam hal design information architecture atau bagaimana informasi disusun, karena struktur dari informasi adalah hal yang signifikan. Dikatakan bahwa mencari informasi pada suatu website sama dengan mencari bumbu di dapur orang lain. Kita mengetahui bahwa bumbu tersebut pasti ada, namun kita tidak mengetahui letak dari bumbu tersebut. Maka hal ini menunjukkan betapa pentingnya design information architecture.
Card sorting adalah salah satu metode yang mudah dan hemat, dimana yang perlu dilakukan hanyalah menuliskan berbagai elemen yang ingin kita atur pada kartu (card) dan meminta partisipan untuk mengatur kartu tersebut menjadi kategori yang masuk akal atau make sense bagi mereka. Hal ini akan mempermudah kita untuk memberikan label pada kategori tersebut. Melalui card sorting, terjadi yang dinamakan sebagai taxonomy atau klasifikasi dan ontology atau konseptualisasi.
Contoh sederhana dari card sorting adalah mengkategorisasikan produk di fresh mart, apakah produk tersebut termasuk buah, sayur, atau kategori lainnya. Nyatanya, alat penimbang berat produk di fresh mart yang juga memiliki kategori produk sangat mementingkan information architecture. Karena jika customer ingin menimbang suatu produk, namun tidak mengetahui termasuk kategori apakah produk tersebut, maka hal ini akan mengganggu kelancaran penimbangan dan mengganggu customer lainnya pula.
Keuntungan dari metode card sorting adalah metode ini merupakan metode yang murah dan sederhana, membutuhkan waktu yang singkat untuk melakukan kegiatannya dan mendapatkan feedback dari partisipan, serta memberikan pandangan yang cukup jelas mengenai partisipan dan bagaimana ekspektasi partisipan terhadap cara penyusunan informasi. Sedangkan kekurangannya dapat berupa variasi pada hasil yang didapatkan tanpa adanya pola yang jelas, membutuhkan waktu untuk menganalisa hasilnya, serta metode ini gagal mempertimbangkan task dan goal dari partisipan, sehingga struktur informasi yang dibentuk berdasarkan hasil metode ini bisa saja tidak usable bagi partisipan untuk nantinya menyelesaikan task mereka dalam mencapai goal yang diharapkan.
Dalam card sorting, terdapat dua metode, yaitu open card sorting dan closed card sorting. Open card sort dimulai dengan kartu kosong dimana partisipan diminta untuk menuliskan objek atau aksi yang menurut mereka penting dalam suatu domain, yang kemudian dikumpulkan dalam kategori yang dinamakan sendiri oleh partisipan. Open card sorting umumnya digunakan untuk menciptakan information architecture yang baru atau meningkatkan information architecture yang telah ada, mencari pola ekspektasi partisipan dalam menemukan konten, serta menghasilkan ide dalam menyusun dan memberi label pada informasi web dan app.
Sedangkan closed card sort dimulai dengan kategori yang telah ditetapkan sebelumnya dan partisipan diminta untuk meletakkan objek pada kategori yang menurut mereka sesuai. Kedua metode juga dapat dikombinasikan penggunaannya, atau disebut sebagai hybrid card sorting, seperti misalnya terlebih dahulu melakukan open card sort dalam mengidentifikasi kategori, dan kemudian melakukan closed card sort untuk melihat seberapa baik label kategori tersebut berfungsi. Sehingga dapat dikatakan bahwa metode closed card sorting lebih ke arah riset evaluasi. Selain digunakan untuk mencari tahu apakah partisipan memahami kategori yang telah ada, closed card sorting juga dapat digunakan untuk mencari tahu kategori yang menjebak ataupun ambigu dan memastikan informasi disusun dengan cara yang make sense bagi pengguna.
Terdapat pula beberapa tipe card sorting lainnya, yaitu moderated dan unmoderated card sorting. Moderated card sorting adalah proses card sorting yang meliputi seorang moderator yang melakukan briefing dan debriefing serta memberikan pertanyaan yang lebih lanjut guna memperoleh pandangan kualitatif mengenai alasan pengkategorisasian yang dilakukan. Contoh dari moderated card sorting adalah teknik one-on-one, yaitu suatu sesi tatap muka antara partisipan dengan pengamat (observer), dimana partisipan dapat dengan bebas berpikir dan menyatakan pendapatnya selagi melakukan sorting, sehingga observer tersebut mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai reaksi dan proses pemikiran dari partisipan. Melalui metode ini, fasilitator atau observer dapat dengan bebas menanyai partisipan sebagaimana diperlukan.
Berikutnya, terdapat pula unmoderated card sorting yaitu proses card sorting dimana partisipan melakukan sorting secara pribadi, dimana proses ini umumnya dapat dilakukan lebih mudah dan lebih cepat karena tidak membutuhkan fasilitator, yang bahkan bisa dilakukan secara online atau remote. Beberapa teknik yang digunakan dalam unmoderated card sorting berupa teknik group/independent concurrent in-person, teknik group concurrent in-person, dan teknik remote dan computer-based.
Pertama, teknik group/independent concurrent in-person adalah sesi dimana partisipan melakukan sorting tatap muka secara independent, dengan adanya briefing di awal dan debriefing di akhir, dan proses tersebut dilakukan sepenuhnya secara sendiri oleh partisipan. Karena minimnya interaksi antara partisipan dan fasilitator, maka dapat dilakukan beberapa sesi sekaligus hanya dengan satu fasilitator, namun hal ini berarti fasilitator harus menyiapkan kartu untuk paper card atau computer untuk digital card dalam jumlah yang banyak sesuai dengan jumlah sesi yang sedang berlangsung bersamaan saat itu.
Berikutnya, teknik group concurrent in-person adalah sesi sorting kartu yang dilakukan bersama dengan suatu grup, dengan proses yang dilakukan sepenuhnya secara bersama antar partisipan, dengan interaksi yang minimal dengan fasilitator. Keuntungan dari teknik ini adalah lebih cepat melakukan grouping dan labeling karena bekerjasama, dengan kekurangan berupa harus mengawasi dinamika grup tersebut.
Terakhir, teknik remote dan computer-based adalah teknik dimana partisipan bekerja secara independent pada computer atau device mereka masing-masing. Pada teknik ini, dapat dilakukan open card sorting maupun closed card sorting. Keuntungannya adalah memungkinkan kita untuk mengakses partisipan dari berbagai lokasi yang berbeda, namun dengan kekurangan bahwa kita tidak dapat mengetahui cara pikir partisipan dan alasan partisipan melakukan sorting sebagaimana yang dilakukan.
Selain metode open card sort, closed card sort, moderated card sort, dan unmoderated card sort, terdapat tipe lain yaitu digital card sorting dan paper card sorting. Di era digital ini, tidak mengherankan bahwa terdapat aplikasi digital untuk segalanya, tidak terkecuali untuk card sort. Salah satu website yang memfasilitasi digital online card sorting adalah Maze. Melalui digital card sorting, proses sorting dapat mengehemat waktu. Selain itu, digital card sorting yang dilakukan menggunakan online tools dan software dapat membantu meringankan tugas yang harus dilakukan oleh fasilitator. Dalam hal analisa data, digital card sorting juga dapat membantu menganalisa pola dengan lebih cepat. Sebaliknya, paper card sorting adalah metode yang konvensional dan tradisional, dimana proses ini lebih fleksibel bagi para partisipan.
Beberapa best practices dalam card sorting berupa membatasi jumlah kartu, karena jumlah kartu yang terlalu banyak mungkin mempengaruhi partisipan dalam menyorting kartu dengan maksimal 30 hingga 40 kartu untuk open card sort; mengacak urutan presentasi kartu, agar setiap kartu berkesempatan untuk disorting sejak awal; menggunakan open card sort dalam tahap 1 dan closed card sort dalam tahap 2, agar dapat membantu memahami hal apa yang dapat dikategorikan bersama dan mengetes kategori tersebut; menginformasikan waktu yang diperlukan sebelum memulai, sehingga partisipan dapat mengatur waktu yang digunakan; serta mempertimbangkan benefit yang akan diperoleh jika kita meminta partisipan untuk menyelesaikan proses sorting.
Dilansir dari Maze.co, berikut adalah langkah-langkah melakukan sesi card sorting yang efektif. Pertama adalah mendokumentasikan asumsi yang dimiliki, seperti mendefinisikan tujuan dari riset yang dilakukan dan menuliskan asumsi dari kita dan stakeholder atas ekspektasi dari sesi riset tersebut. Berikutnya adalah memilih topik sesuai dengan tujuan riset yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kita harus mengidentifikasi topik apa saja yang akan dilakukan testing. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan card sorting test, yaitu menuliskan kata-kata di kartu tersebut.
Langkah keempat adalah memilih tipe proses card sorting, baik open card sorting, closed card sorting, maupun hybrid card sorting, moderated card sorting maupun unmoderated card sorting, serta digital card sorting maupun paper card sorting. Pemilihan tipe card sorting hendaknya disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki, seperti waktu dan kebutuhan dana, serta tujuan dari riset. Sebelum sesungguhnya dilakukan, dapat dilakukan terlebih dahulu dry test, yaitu latihan mengadakan sesi card sorting bersama rekan maupun teman untuk memastikan bahwa proses yang sesungguhnya nantinya dapat berjalan dengan baik. Setelah dilakukan dry test, maka studi riset card sorting pun dapat dilakukan. Tahap berikutnya adalah melakukan wawancara follow-up untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas lagi. Terakhir, dapat dilakukan analisa dari hasil proses card sorting.
Analisa proses card sorting sendiri dapat berupa analisa kuantitatif maupun analisa kualitatif. Analisa kuantitatif dapat berupa berapa kali kartu tersebut termasuk dalam kategori tertentu ataupun kartu apa saja yang paling sering muncul bersama, sedangkan analisa kualitatif dapat didasarkan pada komentar dari partisipan selama proses tersebut dilakukan. Hasil analisa dari card sorting dapat berupa dendogram (figure 1) maupun affinity diagram (figure 2), dan masih banyak lainnya.
Figure 1: Dendogram
Source: Designing User Experience: A guide to HCI, UX and interaction design (4th Edition)
Figure 2: Affinity Diagram
Source: https://miro.medium.com/max/1920/1*371nHq0KzwNwB1NO_pkvLw.png
Referensi:
Benyon, David. (2019). Designing User Experience: A guide to HCI, UX and interaction design (4th Edition). United Kingdom: Pearson.
Experienceux.co.uk. What is Card Sorting? https://www.experienceux.co.uk/faqs/what-is-card-sorting/
Maze.co. Card Sorting: Improving Information Architecture. https://maze.co/guides/ux-research/card-sorting/
Usability.gov. Card Sorting. https://www.usability.gov/how-to-and-tools/methods/card-sorting.html
UXClub.com. (October 24, 2017). What is card sorting? https://www.youtube.com/watch?v=xUPpG3JCx6I