Katalisasi Perkembangan Mobile Computing Berkat Adanya Pandemi
Pada Maret 2020 yang lalu bisa dibilang adalah awal dari bermulanya pandemi Covid-19 di Indonesia. Virus Covid-19 yang menyebar dengan sangat cepat, membuat Pemerintah akhirnya terpaksa menghentikan berbagai aktivitas sosial, ekonomi, kenegaraan, politik, pendidikan, dan berbagai aktivitas lainnya. Alhasil, banyak sektor yang mengalami kemunduran bahkan cenderung kesulitan untuk bertahan. Roda perekonomian melemah, dunia pendidikan kalang kabut, aktivitas sosial sulit untuk dilakukan, banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat terjangkit virus Covid-19 tersebut, dan masih banyak lagi hal kurang menyenangkan yang terjadi sebagai dampak dari adanya pandemi tersebut. Namun, apakah adanya pandemi ini semata-mata hanya membawa hal buruk bagi dunia, termasuk Indonesia?
Dari sudut pandang yang berbeda, sebenarnya pandemi Covid-19 ini juga turut berkontribusi dalam membawa perkembangan posistif bagi dunia, khususnya Indonesia. Hal itu dikarenakan adanya pandemi telah mengkatalisasi perkembangan teknologi serta kesadaran akan perkembangan teknologi di Indonesia. Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa selama masa pandemi, salah satu penolong terbesar sehingga roda kehidupan bisa terus berputar adalah adanya teknologi itu sendiri. Misalnya saja di dunia pendidikan yang mana saat ini sebagian besar kegiatan pendidikan telah diadakan secara online/ daring dengan menggunakan berbagai sarana penunjang seperti platform zoom, Microsoft Teams, google meet, dan lain sebagainya. Pandemi telah memaksa masyarakat untuk mulai beradaptasi dan mencoba bersahabat dengan perkembangan teknologi yang ada, bahkan secara langsung terlibat dalam penggunaan teknologi tersebut. Hal tersebut dibuktikan oleh semakin meningkatnya jumlah masyarakat Indonesia yang menggunakan teknologi internet selama masa pandemi seperti yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini,
Berdasarkan keterangan dari BPS (Badan Pusat Statistik), dapat diketahui bahwa pada tahun 2020 jumlah rumah tangga di Indonesia yang menggunakan internet telah mencapai 78,18% dari total populasi yang ada dan tidak menutup kemungkinan jumlah ini akan terus mengalami peningkatan ke depannya. Tentu saja hal itu adalah hal yang baik, terutama dari sisi perkembangan sumber daya manusia karena semakin masyarakat sadar akan teknologi, maka tentu kemajuan bangsa dan negara akan dapat lebih terjamin lagi.
Maraknya penggunaan teknologi internet di masa pandemi tidak dapat dipungkiri telah turut berpartisipasi besar terhadap perkembangan pesat bidang informasi dan komunikasi, yang mana salah satunya dapat dilihat dari perkembangan mobile computing. Mobile computing sendiri merupakan suatu desain transmisi data, suara, maupun informasi media lainnya melalui gelombang radio, sehingga dalam prosesnya, mobile computing sama sekali tidak menggunakan media perambat fisik ataupun kabel. Dengan adanya mobile computing, maka user dapat mengakses data secara real-time dan fleksibel (dapat mengakses data dimana saja dan kapan saja). Dalam perkembangannya sendiri, perangkat/ device yang digunakan dalam mobile computing juga terus mengalami perkembangan. Berikut adalah beberapa diantaranya,
· Smartphone
Pada era digital seperti saat ini, tentu saja smartphone bukanlah hal yang asing lagi. Bahkan mungkin dapat dikatakan bahwa kini smartphone telah menjadi salah satu hal yang paling penting untuk dimiliki demi kelancaran pekerjaan ataupun berbagai aktivitas lainnya. Smartphone sendiri sebenarnya merupakan suatu device yang menggabungkan konsep ponsel dengan berbagai fitur komputer, sehingga pada akhirnya memungkinkan user untuk dapat saling bertukar informasi/ berkomunikasi satu sama lain. Smartphone sendiri dapat melakukan berbagai tugas layaknya komputer seperti mendownload aplikasi, mengirim dan menerima berbagai file data, dan lain sebagainya. Dengan semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan teknologi ini, maka kini smartphone telah tersebar luas di pasaran dan tersedia dalam berbagai merek dengan spesifikasi yang tentunya berbeda antara satu dengan lainnya. Hingga kini, Android dan iOS masih menjadi sistem operasi smartphone yang paling banyak diminati oleh masyarakat, dimana tentunya baik Android maupun iOS telah tersedia dalam berbagai macam merek smartphone di pasaran.
· Personal Digital Assistants (PDA)
Personal Digital Assistants (PDA) merupakan suatu perangkat/ device portable yang berfungsi sebagai personal information manager. PDA ini sendiri menyediakan adanya komputasi serta penyimpanan informasi. Pada umumnya, sebagian besar PDA memiliki keyboard fisik dan sebagian lagi ada yang memiliki sensitive pad yang dapat menerima input berupa tulisan tangan. PDA dapat dikatakan adalah pendahulu smartphone dan populer pada tahun 90 hingga awal tahun 2000-an. Salah satu contoh PDA yang menerima input berupa tulisan tangan dan cukup laku keras di pasaran pada masanya adalah Apple’s Newton yang rilis pada tahun 1993 silam.
· Portable PC
Portable PC sebenarnya memiliki fungsi yang sama seperti komputer namun dengan penampilan fisik yang lebih disederhanakan. Portable PC ini memiliki ukuran serta hardware yang bisa dikatakan cukup berbeda dengan komputer (PC) pada umumnya. Beberapa contoh dari portable PC ini adalah laptop dan juga notebook.
· Wearable Computer
Wearable computer merupakan suatu perangkat berteknologi tinggi dan tentunya telah dilengkapi dengan sistem komputer, yang dapat dikenakan oleh user seperti misalnya sebagai jam tangan, sepatu, pakaian, dan lain sebagainya. Dengan bentuk fisik yang lebih modern dan simple, fungsi yang dimiliki oleh wearable computer ini bisa dikatakan sama dengan fungsi yang dimiliki oleh smartphone. Misalnya saja dapat digunakan untuk mengambil foto, video, menaggapi pesan suara (telepon), dna lain sebagainya. Salah satu contoh dari wearable computer ini sendiri adalah smart watch yang pada umumnya dapat digunakan untuk menelfon, berkirim pesan, membaca email, healthy track, dan berbagai hal lainnya.
Jika berbicara tentang mobile computing, maka hal lain yang sulit untuk dilewatkan adalah mobile application karena mobile application seakan-akan telah menjadi satu-kesatuan dengan berbagai perangkat/ device mobile computing itu sendiri. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa adanya mobile application telah menjadi suatu pelengkap dari mobile computing device. Menurut Jones dan Marsden (2006), terdapat 5 bagian (spaces) pada mobile applications. Kelima bagian (spaces) tersebut adalah sebagai berikut,
1) Layanan informasi seperti misalnya terkait dengan cuaca atau perjalanan
2) Berbagai macam aplikasi terkait self-enhancement seperti aplikasi untuk memantau kesehatan penggunanya
3) Relationship space yang berguna untuk menjaga kontak sosial dan social networking
4) Entertainment space seperti games maupun berbagai fungsi lainnya yang telah dipersonalisasi
5) Mobile commerce (M-commerce) yang menekankan pada berbagai transaksi komersial.
Setelah mengetahui tentang mobile computing, maka tentu dapat disimpulkan bahwa mobile computing merupakan salah satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Apalagi semenjak masa pandemi berlangsung dan berbagai pembatasan sosial dilaksanakan, mobile computing semakin memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Peranan itu pun juga bermacam-macam, ada yang memanfaatkan mobile computing hanya sekedar untuk mencari hiburan, berkomunikasi satu sama lain, bahkan ada yang memanfaatkan mobile computing sebagai salah satu sarana untuk mencari sumber penghasilan (seperti dengan membuka bisnis online misalnya). Tidak hanya itu, dengan adanya peluang pasar yang semakin besar, terutama semenjak pandemi berlangsung, maka peran mobile computing pun juga semakin luas. Hal tersebut ditandai dengan munculnya berbagai macam aplikasi mobile (mobile apps) yang digunakan untuk menunjang kehidupan seperti misalnya mobile learning, mobile healthcare, mobile multimedia sharing, mobile social networking, dan masih banyak lagi.
Dengan berbagai fitur dan konsep kerja yang ditawarkan, maka mobile computing sendiri memiliki beberapa manfaat jika diterapkan atau digunakan. Berikut adalah beberapa diantaranya,
· Memungkinkan user untuk memiliki konektivitas secara real-time serta mendapatkan akses secara fleksibel (dimana saja dan kapan saja)
· Memungkinkan user untuk memanfaatkan adanya jaringan internet, baik untuk menjalin komunikasi, bertukar informasi, maupun mencari informasi
· Dapat memberikan layanan secara lebih terpersonalisasi
· Dapat menjadi sarana/ media untuk melepas rasa jenuh dan penat (seperti dengan memainkan game dari berbagai aplikasi mobile yang ada)
· Memungkinkan adanya dukungan dari cloud computing sehingga data dapat tersimpan secara lebih baik dan dapat diakses secara lebih fleksibel pula.
Meskipun mobile computing memiliki beberapa manfaat, namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada beberapa kelemahan dari mobile computing ini sendiri. Berikut adalah beberapa diantaranya,
· Dikarenakan konektivitas mobile computing pada umumnya dilakukan secara akses nirkable, maka salah satu kendala yang akan sering muncul atau dialami oleh user adalah kendala terkait jaringan/ konektivitas yang tidak stabil
· Sumber daya baterai yang tidak terlalu tahan lama (memiliki limit daya)
· Kendala lain yang mungkin akan dialami oleh user adalah kendala transmisi yang mana hal ini sangatlah dipengaruhi oleh faktor jarak dan faktor cuaca
· Kendala terkait bandwidth (salah satu faktor penting yang menentukan kecepatan konseksi internet).
Berdasarkan pemaparan di atas, maka sebenarnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan mobile computing sendiri sebenarnya telah cukup luas bahkan sebelum adanya pandemi. Namun adanya pandemic telah membuat penggunaan mobile computing menjadi semakin luas bahkan semakin memperkuat peranan mobile computing dalam kehidupan. Di balik berbagai kelemahan dan kelebihan dari mobile computing, tetaplah harus diakui bahwa mobile computing telah memegang suatu peranan krusial dalam kehidupan manusia saat ini, dimana berbagai teknologi di dalamnya beserta dengan beragam kemudahan yang ditawarkan telah membantu dalam menunjang keberlangsungan aktivitas manusia, terutama ketika pandemi dimana berbagai aktivitas sosial cenderung dibatasi. Mobile computing seolah telah menjadi semacam solusi yang memang cocok untuk digunakan, terutama guna bertahan di masa pandemi dan era digital seperti saat ini.
Referensi:
Benyon, D. (2019). Designing user experience : a guide to HCI, UX and interaction design (4th ed.). Pearson.
Jayani, D. (2021). Penetrasi Internet Indonesia Meningkat saat Pandemi Covid-19. databoks.katadata.co.id. Diakses pada 15 Februari 2022, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/06/penetrasi-internet-indonesia-meningkat-saat-pandemi-covid-19.
Mengenal Mobile Computing di Era Digital 2021 |Republika Online. Republika Online. (2021). Diakses pada 15 Februari 2022, dari https://www.republika.co.id/berita/r2hvv7374/mengenal-mobile-computing-di-era-digital-2021.
Steele, C. (2021). What is a personal digital assistant (PDA)?. SearchMobileComputing. Diakses pada 15 Februari 2022, dari https://www.techtarget.com/searchmobilecomputing/definition/personal-digital-assistant.
Sudirman, D. (2020). Pengertian Mobile Computing, Jenis, Sejarah, 6 Kelebihannya – Virtualiable. Virtualiable. Diakses pada 15 Februari 2022, dari https://virtualiable.com/pengertian-mobile-computing/.