School of Information Systems

Biaya Tenaga Kerja Standar dan Biaya Overhead Pabrik Standar

Biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur, yaitu: jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar.

Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah:

  1. Tata letak pabrik yang efisien dengan peralatan modern, sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang minimum.
  2. Pengembangan staf perencanaan produksi, routing dan scheduling agar aliran proses produksi lancar tanpa terjadi penundaan dan kesimpangsiuran.
  3. Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi.
  4. Standardisasi kerja karyawan dan metode kerja dengan instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan, sehingga proses produksi dapat dilaksanakan di bawah kondisi yang paling baik.

Biaya Overhead Pabrik Standar

  1. Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal.
  2. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas.
  3. Anggaran fleksibel memisahkan faktor-faktor biaya tetap dan variabel dan memperlakukan biaya overhead tetap sebagai biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume tertentu.

Analisis Varians

  1. Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal.
  2. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas.
  3. Anggaran fleksibel memisahkan faktor-faktor biaya tetap dan variabel dan memperlakukan biaya overhead tetap sebagai biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume tertentu.

Analisis selisih Biaya Produksi Langsung

Terdapat tiga model analisis varians biaya produksi langsung:

  1. Model Satu Selisih (The One Way Model)
  2. Model Dua Selisih (The Two Way Model)
  3. Model Tiga Selisih (The Three Way Model)

1. Model Satu Selisih (The One Way Model)

Rumus untuk biaya bahan baku:

TS = (HSt X KSt) – (HS X KS)

Rumus untuk biaya tenaga kerja:

TS = (TUSt X JKSt) – (TUS X JKS)

dimana:

TS = Total Selisih

HSt = Harga Standar                       TUSt = Tarif upah standar

KSt = Kuantitas Standar                  JKSt = Jam Kerja Standar

HS = Harga Sesungguhnya             TUS = Tarif upah sesungguhnya

KS = Kuantitas Sesungguhnya        JKS = Jam Kerja Sesungguhnya

Hasil perhitungan selisih diberi tanda L untuk selisih laba atau selisih yang menguntungkan dan tanda R untuk selisih rugi.

2. Model Dua Selisih (The Two Way Model)

Dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi.

Rumus perhitungan selisih harga:

SH = (HSt – HS) X KS

Untuk biaya bahan baku.

Dimana SH = Selisih Harga

STU = (TUSt – TUS) X JKS

Untuk biaya tenaga kerja langsung

STU = Selisih Tarif Upah

Rumus perhitungan selisih kuantitas:

SK = (KSt – KS) X HSt

Dimana: SK = Selisih Kuantitas

SEU = (JKSt – JKS) X TUSt

SEU = Selisih Efisiensi Upah

Dalam pembelian bahan baku selisih harga yang timbul menjadi tanggung jawab manajer fungsi pembelian. Sedangkan selisih kuantitas menjadi tanggung jawab manajer fungsi produksi.

I Gusti Made Karmawan