Mengenal IPv6
IP (Internet Protocol) address atau alamat IP memainkan peran penting dalam arsitektur Internet dengan memberikan alamat unik untuk mengidentifikasi setiap perangkat yang terhubung ke Internet. Versi saat ini, IP versi 4 (IPv4) distandarisasi pada tahun 1981 dan sejak itu telah sangat sukses dan masih menjadi protokol yang digunakan oleh hampir semua perangkat yang terhubung ke Internet di seluruh dunia. Namun, pertumbuhan dan eksploitasi teknologi Internet diberbagai bidang tidak diantisipasi para perancang IPv4 sehingga kekurangan alamat menjadi ancaman dari penggunaan Internet. Hal ini terlihat, pada awal 2011 lima blok alamat IPv4 terakhir, telah didistribusikan ke lima Regional Internet Registries (RIR). Laporan dari Potaroo.net menunjukkan per Desember 2022 hampir semua IPv4 address telah terdistribusi kepada pengguna di seluruh dunia. Oleh karenanya hal ini memicu pentingnya protocol pengganti agar Internet tidak mengalami stagnasi dimasa mendatang.
Komunitas internet mulai berdiskusi dan mengusulkan protokol baru sebagai penerus IPv4 pada awal 1990. IP versi 6 atau IPv6 melalui perdebatan, revisi , pilihan teknis yang kompleks, dan persaingan antar perusahaan tehnologi serta perlawanan dari perusahaan besar asal Amerika Serikat, proposal Simple Internet Protocol Plus (SIPP) oleh Deering dan Francis1 akhirnya terpilih sebagai Internet Protocol generasi berikutnya dan secara resmi disebut IPv6. IPv6 secara resmi distandarisasi pada tahun 1998 dan secara khusus didokumentasikan dalam RFC2460.Tidak hanya memperluas jumlah alamat, tetapi juga untuk memecahkan permasalah lain yang inherent dengan IPv4 seperti routing, security, mobility dan isu layanan. Singkatnya, IPv6 menawarkan fitur yang lebih disempurnakan daripada pendahulunya dan diyakini mampu menangani kebutuhan Internet saat ini dan masa depan. Misalnya, jumlah alamat ditingkatkan dari 32-bit menjadi 128-bit atau 340.232.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat unik, yang dikatakan masih cukup untuk alamat setiap butir pasir di Bumi2.
Selain perluasan alamat yang dapat diakomodir, beberapa improvement penting lainnya dari IPv6. Pertama, simplifikasi format header yang memungkinkan manajemen routing menjadi tidak terlalu rumit dan proses routing paket menjadi lebih cepat. Kedua, peningkatan dukungan terhadap extentions dan options dimana options pada IPv4 menjad bagian dari header, IPv6 memindahkan informasi options ke header terpisah. Ketiga, kemampuan flow labeling yang ditambahkan untuk memberi tahu router agar memberikan perlakuan khusus untuk paket tertentu. Misalnya, IPv6 meningkatkan QoS dengan meminta router memprioritaskan lalu lintas tertentu, sehingga lalu lintas yang lebih penting dapat lewat terlebih dahulu. QoS adalah fitur penting di Internet saat ini dengan pertumbuhan multimedia di Internet. Keempat, kemampuan otentikasi dan privasi dimana IPsec merupakan fitur integral dari IPv6. IPSec menyediakan layanan keamanan berbasis kriptografi yang interoperable, berkualitas tinggi, dan berbasis pada layer IP. Fitur penting lainnya adalah dukungan untuk mobilitas yang menjadi penting untuk internet in future. Meskipun IPv4 dilengkapi dengan protokol Mobile IPv4 (MIPv4) sebagai mekanisme untuk mengarahkan lalu lintas ke Home Network ketika diakses dari Foreign Network. Mobile IPv6 meningkatkan kemampuan MIPv4 dan oleh karena itu memberikan lebih banyak skalabilitas, bagian data yang optimal antara klien dan server, transfer data yang lebih cepat sekaligus mengurangi latensi dan loss data.
IPv6 jelas memiliki keuntungan dibandingkan pendahulunya dan juga dirancang untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat berbasis IPv4. Manfaat yang paling penting adalah bahwa IPv6 memiliki ruang alamat yang cukup yang diyakini dapat mengakomodasi pertumbuhan Internet. Hal ini memungkinkan komunikasi end-to-end antar perangkat dimana ini merupakan tujuan dasar komunikasi di mana setiap individu dapat langsung berinteraksi dengan yang lain. Sementara IPSec merupakan teknologi pelengkap untuk IPv4, IPSec menjadi bagian integral dari IPv6. Manfaat lain dari IPv6 adalah peningkatan proses routing yang menimbulkan lebih sedikit sumber daya yang diperlukan untuk memproses routing informasi. Namun, terlepas dari beberapo keunggulan teknis, itu tidak menjamin keberhasilan IPv6. IPv6 tidak secara langsung kompatibel dengan IPv4 ,bahkan, mereka adalah rival. Oleh karena itu, mereka yang ingin bermigrasi ke IPv6 harus menghadapi masalah kompatibilitas. Meskipun beberapa metode transisi telah diperkenalkan untuk mengurangi masalah kompatibilitas, penyerapannya masih sangat rendah.
1 Tanenbaum, A., & Wetherall, D. (2011). Computer Networks (Vol. 5th): Prentice Hall.
2 Wiljakka, J. (2002). Transition to IPv6 in GPRS and WCDMA mobile networks. Communications Magazine, IEEE, 40(4), 134-140.