Public Blockchain vs Private Blockchain
Teknologi blockhain mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Teknologi blockchain dapat dengan mudah diidentifikasi sebagai buku besar digital tunggal dimana tempat semua transaksi dalam ekosistem cryptocurrency dicatat. Pada tempat tersebutlah sistem menyimpan semua transaksi dalam urutan kronologis dan terbuka untuk umum. Dalam blockchain, data disimpan dalam serangkaian blok yang saling terhubung secara kronologis membentuk rantai (chain). Setiap blok berisi hash, yaitu kode unik yang mengidentifikasi blok, dan catatan transaksi atau data.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua blockchain itu sama dikarenakan terdapat dua jenis blockchain yang sering terdengar yaitu public blockchain dan private blockchain. Walaupun keduanya terdesentralisasi, tetap saja memiliki perbedaan mendasar. Public blockchain adalah blockchain yang terbuka untuk siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam artian tidak memerlukan izin untuk bergabung. Dalam public blockchain semua tetap terdesentralisasi, namun tidak ada otoritas pusat yang mengontrolnya karena siapa saja dapat bergabung dengan jaringan, berkontribusi pada validasi transaksi, dan melihat isi blockchain. Sedangkan, private blockchain adalah blockchain yang berizin, sehingga biasanya akan dikelola oleh organisasi dan memiliki administrator jaringan yang akan memvalidasi persetujuan partisipan untuk bergabung dengan jaringan. Dalam private blockchain, terdapat satu atau lebih entitas yang mengontrol jaringan dan hal ini menyebabkan ketergantungan pada pihak ketiga untuk bertransaksi. Dalam jenis blockchain ini, hanya entitas yang berpartisipasi dalam transaksi yang memiliki pengetahuan tentang transaksi yang dilakukan, sedangkan yang lain tidak dapat mengaksesnya karena transaksi bersifat pribadi.
Salah satu contoh public blockchain adalah Bitcoin dan Ethereum, sedangkan contoh untuk private blockchain adalah Hyperledger Fabric dan R3 Corda. Perbedaan utama antara public blockchain dan private blockchain adalah tingkat akses dan control. Public blockchain bersifat terbuka dan terdesentralisasi, sementara private blockchain bersifat berizin dan terpusat. Berikut terlampir beberapa perbedaan lainnya antara public blockchain dan private blockchain:
Komponen Perbandingan | Public Blockchain | Private Blockchain |
Access | Terbuka untuk siapa saja termasuk dapat membaca, menulis, dan berpartisipasi dalam blockchain | Partisipan dapat bergabung apabila memiliki izin dari organisasi terkait |
Terdesentralisasi vs Terpusat | Terdesentralisasi | Lebih terpusat |
Order of Magnitude | Tingkat besaran lebih rendah dibandingkan private blockchain karena lebih ringan dan memberikan throughput transaksi yang lebih rendah | Tingkat besaran lebih besar |
Kecepatan | Lambat | Cepat |
Keamanan | Lebih aman karena terdesentralisasi dan jumlah nodenya lebih banyak didalam jaringan, sehingga hampir tidak mungkin bagi “pelaku jahat” untuk menyerang sistem dan mengambil alih jaringan konsensus | Lebih rentan terhadap serangan, risiko, dan manipulasi pelanggaran / data. Sangat mudah bagi pelaku jahat untuk membahayakan seluruh jaringan. Oleh karena itu, blockchain pribadi kurang aman |
Consensus Algorithm | Beberapa diantaranya adalah proof of work, proof of stake, proof of burn, proof of space, dan lain-lainnya | Proof of Elapsed Time (PoET), Raft, dan Istanbul BFT hanya dapat digunakan pada private blockchain |
Transaksi per detik | Lebih sedikit | Lebih banyak |
Source:
https://softwaremill.com/what-is-private-blockchain-why-do-you-need-it/
https://101blockchains.com/what-is-a-private-blockchain/
https://www.geeksforgeeks.org/difference-between-public-and-private-blockchain/