Promap Modeling Framework
Business Process Modelling (BPM) adalah representasi dari fungsi-fungsi yang berkaitan dengan kegiatan bisnis seperti input, control, output, resource. Business process modeling dimanfaatkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian mana saja yang masih perlu diperbaiki dari proses bisnis tersebut. Maka dari itu, Business process modeling akan berlanjut ke tahap Business Process Improvement (BPI).
Business Process Modeling meningkatkan kualitas proses bisnis melalui penyediaan mekanisme feedback yang lebih baik. Review yang berkesinambungan dan real-time akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi masalah dan kemudian mengatasinya secara lebih cepat sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih besar.
Setiap solusi Business process model memiliki empat komponen utama, yaitu:
- Permodelan
Pengguna dapat mendefinisikan dan mendesain struktur dari setiap proses bisnis secara grafis. Manajer Proses dapat mendesain sebuah proses beserta seluruh elemen, aturan, sub-proses, parallel proses, penanganan exception, penangan error, dan workflow dengan mudah tanpa perlu memiliki kemampuan programming khusus dan tanpa membutuhkan bantuan dari staf IT.
- Pengintegrasian
BPM dapat menghubungkan setiap elemen dalam proses sehingga elemen-elemen tersebut dapat saling berkolaborasi dan bertukar informasi untuk menyelesaikan tujuannya. Pada level aplikasi, hal ini bisa diartikan sebagai penggunaan Application Programming Interface (API) dan messaging. Bagi pengguna, hal ini berarti tersedianya sebuah workspace pada komputernya ataupun perangkat wireless-nya untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perannya pada suatu proses bisnis.
- Pengawasan
Pengguna dapat mengawasi dan mengontrol performansi dari proses bisnis yang sedang berjalan dan performansi dari setiap personil yang terlibat dalam proses bisnis tersebut. Pengguna juga dapat memperoleh informasi mengenai proses yang tengah berjalan, maupun yang telah selesai, beserta data-data yang ada di dalamnya.
- Optimalisasi
Pengguna dapat menganalisa dan memonitor suatu proses bisnis, melihat ketidakefisienan, dan juga memungkinkan pengguna untuk mengambil tindakan dengan cepat dan merubah proses tersebut untuk meningkatkan efisiensinya.
Promap atau yang merupakan singkatan dari Process Modeling Approach merupakan suatu pendekatan dan metodologi yang digunakan pada arsitektur bisnis dimana pendekatan ini berbasi practice-oriented dan diterapkan pada banyak proyek. Arsitektur Bisnis menggambarkan strategi produk dan / atau jasa, dan organisasi, fungsional, proses, informasi, dan aspek geografis lingkungan bisnis. Dalam dunia bisnis dikenal adanya istilah Business Framework yang merupakan suatu standar baku dan simple yang diciptakan sebagai hal mendasar yang harus dipenuhi oleh para pelaku bisnis. Secara umum framework diartikan sebagai suatu konsep yang dibangun untuk mendukung atau memberikan panduan terhadap langkah – langkah yang akan kita ambil. Hal ini merupakan tahap awal dari strategi trading yang baik. Prinsip dasar dari framework ini adalah mengajarkan kita bagaimana cara berfikir yang benar daripada hanya terpaku pada hasil akhir.
Referensi :
“Business process modeling – Wikipedia bahasa Indonesia ….” https://id.wikipedia.org/wiki/Business_process_modeling.
“Bisnis Proses (Business Process Management) – IPQI.” 27 Sep. 2017, https://ipqi.org/bisnis-proses-manajemen