School of Information Systems

Mengenal Jenis-Jenis Cyber Crime Part 2

Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas beberapa jenis cyber crime yang dapat terjadi di tengah masyarakat digital. Tidak berhenti sampai di sana, masih ada beberapa jenis cyber crime yang mungkin terjadi di masyarakat sebagai berikut: 

  1. Ransomware as a service 

Ransomware as a service (RaaS) adalah jenis kejahatan dunia maya di mana kelompok kriminal mengembangkan dan mendistribusikan perangkat lunak ransomware ke individu atau kelompok lain yang kemudian menggunakan perangkat lunak tersebut untuk meluncurkan serangan ransomware mereka sendiri. Ini berarti bahwa bahkan orang dengan sedikit atau tanpa keterampilan teknis pun dapat meluncurkan serangan ransomware dan meminta pembayaran dari korbannya. 

Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi file korban dan meminta pembayaran sebagai ganti kunci dekripsi. Serangan ransomware dapat sangat mengganggu dan dapat menyebabkan kerusakan finansial dan reputasi yang signifikan bagi bisnis dan individu. Dengan RaaS, kelompok kriminal dapat memperoleh uang dengan menjual perangkat lunak ransomware ke penjahat dunia maya lain, yang kemudian dapat menggunakan perangkat lunak tersebut untuk meluncurkan serangan ke target mereka sendiri. 

Untuk melindungi dari serangan ransomware, individu dan organisasi harus mengambil langkah-langkah untuk mengamankan sistem dan data mereka, termasuk memperbarui perangkat lunak, menerapkan kata sandi yang kuat, dan melakukan back up terhadap data penting secara rutin. Selain itu, individu dan organisasi harus waspada terhadap email dan tautan yang mencurigakan, karena ini sering digunakan untuk mendistribusikan ransomware. 

2. Serangan IoT botnet  

Serangan IoT botnet adalah jenis kejahatan dunia maya yang menargetkan perangkat Internet of Things (IoT), seperti router, kamera, dan perangkat rumah pintar. Dalam serangan botnet IoT, penjahat dunia maya akan menginfeksi sejumlah besar perangkat IoT dengan malware, mengubahnya menjadi botnet yang dapat digunakan untuk meluncurkan berbagai jenis serangan dunia maya, seperti serangan Distributed Denial of Service (DDoS) 

Alasan mengapa perangkat IoT menjadi target populer untuk serangan botnet adalah karena keamanannya sering buruk sehingga mudah untuk diserang. Salah satu faktor yang mendukung resistensinya yang rendah adalah banyak perangkat IoT menggunakan nama pengguna dan kata sandi default sehingga mudah ditebak oleh penjahat dunia maya. Selain itu, banyak perangkat IoT tidak dirancang dengan mempertimbangkan keamanan, yang dapat membuatnya rentan terhadap serangan. 

Setelah botnet perangkat IoT dibuat, penjahat dunia maya dapat menggunakannya untuk meluncurkan berbagai jenis serangan. Misalnya, serangan DDoS dapat digunakan untuk membanjiri lalu lintas situs web atau jaringan, membuatnya tidak tersedia untuk pengguna yang sah. Penjahat dunia maya juga dapat menggunakan botnet untuk mengirim email spam, mencuri data, atau melakukan jenis kejahatan dunia maya lainnya. 

Serangan botnet IoT menimbulkan ancaman yang signifikan karena sulit untuk dideteksi dan dimitigasi. Untuk melindungi dari serangan botnet IoT, maka langkah-langkah untuk mengamankan perangkat IoT harus diambil. Contoh langkah yang dapat berpengaruh secara signifikan adalah mengubah kata sandi default, memperbarui perangkat lunak, dan menggunakan perangkat lunak keamanan.  

Lisa Mega Tanto Kusumo

    Deprecated: Function get_option was called with an argument that is deprecated since version 5.5.0! The "comment_whitelist" option key has been renamed to "comment_previously_approved". in /var/www/html/public_html/sis.binus.ac.id/wp-includes/functions.php on line 6031