School of Information Systems

5 CARA ARTIFICIAL INTELLIGENCE & MACHINE LEARNING MENGUBAH PROSES BISNIS

Saat ini, perusahaan besar seperti Google, IBM, dan Facebook sudah mengimplementasikan Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) dalam proses bisnisnya. Penerapan teknologi AI dan ML dalam proses bisnis dapat meningkatkan efisiensi kerja dan menurunkan risiko terjadinya error yang terjadi, sehingga menghasilkan tingkat produktivitas kerja yang lebih tinggi. Hal tersebut terbukti berdasarkan laporan dari SEM Rush pada 2021 yang melaporkan bahwa penggunaan AI akan meningkatkan nilai bisnis sebesar 2.9 triliun dolar Amerika, dan 6.2 miliar jam produktivitas pekerja. Laporan tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Tyler Weitzman, yaitu pendiri dari Speechify yang menyatakan bahwa nilai pasar AI pada tahun 2024 diprediksi mencapai 500 miliar dolar Amerika. Oleh sebab itu, implementasi AI oleh perusahaan akan membawa dampak besar dalam proses bisnis perusahaan, seperti mendapatkan keunggulan dalam kompetisi bisnis. Berikut ini adalah lima hal tentang bagaimana AI mengubah proses bisnis dalam organisasi atau perusahaan.  

  1. Otomasi Proses kerja 

Dengan implementasi AI, banyak tugas harian dalam organisasi yang sifatnya repetitif dan mudah dapat dibuat ke dalam rangkaian Robotic Process Automation (RPA), sehingga tenaga kerja yang ada dalam organisasi dapat difokuskan untuk tugas yang sifatnya lebih krusial. Contoh penerapan AI dalam sebuah organisasi adalah pada bidang customer support untuk menghadirkan layanan chatbot untuk menanggapi pertanyaan atau keluhan pelanggan, serta membuat laporan untuk keluhan yang masuk secara otomatis dibandingkan harus menggunakan tenaga pegawai untuk menjawab pertanyaan secara manual.  

2. Mempermudah decision-making 

Sebuah organisasi dapat menghasilkan decision-making dengan lebih cepat dan akurat dengan bantuan AI, sehingga organisasi tersebut bisa mendapatkan competitive advantage yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren pasar yang sedang terjadi, dan memprediksi tren pasar di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan kemampuan AI yang dapat menganalisis data yang volumenya besar dalam waktu singkat namun dengan tingkat akurasi yang tinggi. Dengan akurasi dan kecepatan AI yang lebih baik dibandingkan manusia, maka dapat membantu organisasi untuk menghemat waktu, uang, dan juga resources yang biasanya terpakai lebih banyak dalam proses decision making secara manual.  

3. Predictive Maintenance 

Dengan bantuan AI, para engineer dan teknisi dalam sebuah organisasi dapat memastikan bahwa alat dan mesin produksi yang digunakan tidak akan mengalami gangguan atau kerusakan ketika sedang digunakan. AI memiliki beberapa teknik untuk mendeteksi kerusakan alat dan mesin produksi, yaitu anomaly detection, time-series forecasting, dan prognostics & health management. Benefit yang akan didapatkan dari predictive maintenance ini adalah peningkatan akurasi dan reliabilitas dalam memprediksi kapan sebuah alat atau mesin akan mengalami kegagalan atau kerusakan, mendapatkan peringatan dan perawatan mesin secara berkala, dapat menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi.  

4. Optimalisasi Supply Chain Management 

Teknologi AI juga tidak asing diterapkan dalam supply chain management (SCM) sebuah organisasi, yang biasanya digunakan dari awal masa produksi hingga fase pengiriman produk. Keuntungan yang didapatkan dari implementasi AI dalam SCM adalah organisasi atau perusahaan dapat melihat bagian atau proses dalam SCM yang mengalami bottleneck sehingga bisa menemukan solusi untuk membuat proses SCM yang lebih baik. Contoh penerapan AI dalam SCM adalah perusahaan ekspedisi atau pengiriman yang biasanya menggunakan Internet of Things (IoT) untuk melacak barang yang dikirim. Contoh lainnya adalah perusahaan manufaktur yang menggunakan AI untuk melakukan otomatisasi mesin untuk memindahkan barang dan sebagainya.  

5. Personalisasi 

Sebuah organisasi atau perusahaan dapat menghadirkan fitur personalisasi untuk menghadirkan user experience yang lebih baik untuk para pengguna atau pelanggannya. Hal ini dapat dilakukan karena AI memiliki kemampuan untuk menganalisis data berdasarkan preferensi, perilaku, dan interaksi pengguna ketika menggunakan produk atau layanan yang diberikan. Sebagai contoh, platform Netflix menghadirkan rekomendasi tontonan yang dibuat berdasarkan riwayat tonton dan ketertarikan pengguna terhadap konten yang ada di Netflix.  

 

Referensi: 

Weitzman, T. (2022, November 21). The Top Five Ways AI Is Transforming Business. Forbes. https://www.forbes.com/sites/forbesbusinesscouncil/2022/11/21/the-top-five-ways-ai-is-transforming-business/?sh=73ff6cba8e7f 

Watters, A. (2021, June 4). Using AI in Business: Examples of Artificial Intelligence Application in Business. CompTIA. https://connect.comptia.org/blog/using-ai-in-business#:~:text=Companies%20such%20as%20Google%2C%20IBM,machine%20learning%20and%20AI%20technology. 

Sofio, F. (2023). How Machine Learning is Helping Engineers with Predictive Maintenance and Prevent Equipment Failures. Valispace. https://www.valispace.com/how-machine-learning-is-helping-engineers-with-predictive-maintenance-and-prevent-equipment-failures/ 

Crockett, E. (2023, March 2). Artificial Intelligence (AI) in Supply Chains | Datamation. Datamation. https://www.datamation.com/artificial-intelligence/artificial-intelligence-in-supply-chains/ 

Steven Agustianto