School of Information Systems

Pentingnya UX dalam Membangun Brand Awareness

User Experience (UX) adalah hal yang sangat penting dalam membangun brand awareness. UX mempengaruhi bagaimana target audience memandang dan menilai merek. Dalam membangun brand awareness, UX harus menjadi fokus utama dari strategi pemasaran.

Konsumen selalu berinteraksi dengan merek melalui produk, website, atau aplikasi. Jika pengalaman mereka buruk, mereka kemungkinan besar akan memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan merek tersebut. Oleh karena itu, UX harus memastikan bahwa pengalaman konsumen dengan merek adalah positif dan memuaskan. Ini dapat dilakukan dengan membuat produk yang mudah digunakan, website yang intuitif, dan aplikasi yang responsif.

UX juga membantu dalam membangun loyalitas pelanggan. Jika pengalaman konsumen positif, mereka akan lebih cenderung menjadi pelanggan setia dan merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain. Ini membantu dalam memperluas jangkauan merek dan membangun brand awareness.

Studi juga menunjukkan bahwa UX mempengaruhi pengambilan keputusan belanja. Konsumen lebih cenderung membeli produk yang memiliki UX yang baik dan memuaskan. Ini membantu dalam meningkatkan penjualan dan menciptakan efek positif pada brand awareness.

Berikut adalah beberapa tips untuk menciptakan UX yang baik dan membantu meningkatkan brand awareness:

  1. Fokus pada kebutuhan pengguna: UX harus didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pengguna. Ini memastikan bahwa produk, website, atau aplikasi yang dibuat mudah digunakan dan memuaskan bagi target audience.
  2. Desain intuitif: Desain yang intuitif membantu memastikan bahwa pengguna dapat dengan mudah menavigasi dan menemukan informasi yang mereka butuhkan. Ini membuat pengalaman pengguna lebih positif dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
  3. Responsif: UX harus responsif dan memastikan bahwa produk, website, atau aplikasi bekerja dengan baik pada berbagai perangkat. Ini memastikan bahwa pengguna dapat menikmati pengalaman yang memuaskan tanpa terganggu oleh masalah teknis.
  4. Gunakan tes pengguna: Tes pengguna membantu memastikan bahwa UX memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna. Ini memastikan bahwa perbaikan dapat dilakukan sebelum produk diluncurkan ke pasar.
  5. Perhatikan detail: Memperhatikan detail seperti warna, font, dan animasi memastikan bahwa pengalaman pengguna memuaskan dan membangun brand awareness yang positif.

Referensi:

  1. Nielsen, J. (1993). Usability Engineering. San Francisco, CA: Morgan Kaufmann Publishers.
  2. Hassenzahl, M., & Tractinsky, N. (2006). User Experience – A Research Agenda. Behaviour & Information Technology, 25(2), 91-97.
  3. Kaptelinin, V., & Nardi, B. A. (2006). Acting with Technology: Activity Theory and Interaction Design. Cambridge, MA: MIT Press.
  4. Strengthening Your Company’s User Experience. (n.d.). Nielsen Norman Group. https://www.nngroup.com/articles/strengthening-companys-user-experience/.
Andika Suryaputra