Mengenal Lean UX dan Berbagai Keunggulannya
Apa itu Lean UX?
Lean UX adalah proses desain yang berpusat pada pengguna yang mencakup metodologi pengembangan Lean dan Agile untuk mengurangi pemborosan resources dan membangun produk yang berpusat pada pengguna. Lean UX bergantung pada pendekatan kolaboratif dan rapid prototyping untuk mendapatkan feedback dari pengguna dengan memaparkan Minimum Viable Product (MVP) secepat mungkin. Sifat pengembangan Lean UX adalah bekerja dalam siklus yang cepat dan berulang untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan dapat digunakan di setiap iterasi.
Lean UX merupakan proses desain yang berkembang dari proses management sistem seperti Lean Manufacturing yang sering digunakan perusahaan besar untuk mengurangi pemborosan resources pada proses produksi. Lean UX mengambil prinsip yang selama ini dilakukan pada proses fisik sekarang dilakukan pada pengembangan software atau produk perangkat lunak.
Perbedaan Lean UX dengan UX Biasa
Perbedaan Lean UX dengan Traditional UX adalah dimana UX tradisional berfokus pada hasil deliverables yang terperinci dan berdasarkan hasil user testing, Lean UX lebih berfokus pada peningkatakn produk seiring berjalannya waktu untuk memastikan bahwa hasil akhirnya adalah yang terbaik.
Pada Lean UX, tim pengembang harus terus menerus menanyakan perubahan dan peningkatan apa yang dapat dilakukan saat ini dan sekarang daripada menunggu produk selesai kemudian melakukan penyesuain atau peningkatan yang diperlukan.
Tahapan pada Lean UX
Tahapan pada Lean UX
Sumber: https://www.invisionapp.com/inside-design/lean-ux/
Proses Lean UX terbagi menjadi empat proses utama, yaitu:
- Outcomes, Assumptions, dan Hypothesis
Untuk menciptakan hasil yang baik, pada proses Lean UX bergeser dari apa yang menurut tim pengembang diperlukan dari suatu produk menjadi cukup asumsi dari tim pengembang.
Asumsi adalah keyakinan atau harapan tim pengembang berdasarkan hal yang mereka ketahui tentang target pengguna. Dari asumsi inilah, tim pengembang dapat membuat hipotesis.
- Design
Pada tahap ini dilakukan perancangan produk dan pengujian hipotesis. Contohnya pembentukan sketch dan wireframe yang kemudian diberikan feedback sesuai pendapat masing-masing anggota tim.
- Creating the MVP
Pada tahap ini merupakan pembentukan MVP berdasarkan asumsi dan hipotesis yang telah dibentuk. MVP kemudian dihadapkan pada target pengguna untuk mendapatkan feedback yang sesuai.
Berbagai bentuk MVP yang dapat dikembangkan antara lain seperti: Wireframe, Mockups, dan Prototype.
- Research and Learning
Tahap ini berfokus pada validasi. Tujuan utama proses Lean UX adalah untuk mendapatkan wawasan dan feedback dengan cara yang cepat namun komprehensif. Hal ini dapat tercapai jika seringya dilakukan penelitian secara kolaboratif. ‘Rinse and Repeat’ hingga produk yang dikembangakan sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan pengguna.
Keunggulan Lean UX
Terdapat banyak keunggulan menggunakan proses Lean UX, beberapa diantaranya adalah:
- Meningkatkan Kolaborasi Tim
- Hasil Pengembangan yang lebih optimal
- Mengurangi waktu testing atau time-to-market
- Meningkatkan proses penelitian pengguna
Sumber:
https://www.interaction-design.org/literature/article/a-simple-introduction-to-lean-ux
https://www.invisionapp.com/inside-design/lean-ux/
https://careerfoundry.com/en/blog/ux-design/lean-ux-for-beginners/
https://www.hotjar.com/blog/lean-ux/