School of Information Systems

Cara Menyusun Portofolio Yang Baik Bagi UI/UX Designer

Portofolio merupakan suatu dokumen yang disusun dan dibuat dalam menunjukan hasil dari karya terbaik yang telah dibuat dan pengalaman kerja seseorang. Portofolio sendiri terkadang diperlukan ketika kita ingin melamar pekerjaan khususnya yang berhubungan dengan UI/UX design. Bagi kalian yang berminat dalam meneruskan perjalanan karir kalian di dunia UI/UX, tentunya perusahaan ingin melihat kemampuan kalian atau yang kita kenal dalam bentuk portofolio. Dengan adanya portfolio, kita dapat membangun personal branding, mengeksplorasi ide dan kreativitas serta menunjukan kemampuan kita dibidang UI/UX. Portofolio tidak hanya digunakan untuk menilai bakat ataupun kemampuan seseorang, tetapi juga melihat proses berpikir dan menganalisa kita dalam mengerjakan karya tersebut dari awal hingga tahap akhir.  

Dalam menyusun portofolio terdapat beberapa hal atau data yang dapat dimasukkan atau ditunjukan diantaranya, karya dari hasil tugas atau project kuliah, karya dari kompetisi, karya dari blog pribadi maupun karya yang dihasilkan selama menjadi freelance. Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnnya : 

  • Karya dari hasil tugas atau project kuliah 

Di masa kuliah tentunya terdapat beberapa tugas ataupun project yang biasanya akan diberikan kepada mahasiswa. Apabila didalam tugas atau project tersebut berkaitan dengan UI UX Design, kita dapat mencantumkan hasil pekerjaan kita ke dalam portofolio. Selain itu, apabila kalian pernah bergabung dengan himpunan atau organisasi yang membutuhkan skill dalam UI/UX design, kalian dapat menginput hasil karyamu ke dalam portofolio. 

  • Karya dari kompetisi yang diikuti 

Bagi kamu yang pernah mengikuti lomba maupun kompetisi yang diadakan di kampus, luar kampus, baik itu berskala nasional dan internasional, kamu dapat menunjukan hasil karyamu kedalam portofolio kamu. Hal ini akan menjadi nilai tambahan apabila kamu pernah megikuti kompetisi dan bahkan pernah menjadi juara dalam kompetisi tersebut. 

  • Karya dari project dan blog pribadi 

Sebagai pribadi yang suka eksplorasi dan membuat website kalian sendiri, kalian dapat menunjukan karya kalian dari blog ataupun website ke dalam portofolio. Dengan begitu kalian akan dinilai dari segi minat dan keinginan kalian untuk mendalami bidang yang kalian minati (UI/UX). Dalam membuat project pribadi dapat dilakukan dengan mendesain UI untuk website brand tertentu ataupun dengan mendesain ulang sebuah aplikasi yang menurut kalian tampilan UI tersebut masih bisa diperbaiki dengan kreativitas masing masing. 

  • Karya yang dihasilkan selama menjadi freelance 

Bagi kalian yang memiliki pekerjaan sebagai freelance, kalian juga dapat mengumpulkan karya terbaik kalian selama mengerjakan design sesuai dengan keinginan klien kalian. Selain untuk memperlihatkan hasil kerja, kalian juga dapat menunjukkan bahwa kalian memiliki skill yang bagus, time management yang baik, dan teknik komunikasi dan interaksi kalian yang baik dengan klien. 

Ketika kalian sudah mengetahui apa saja yang dapat kalian masukkan kedalam portofolio kalian, ada juga hal yang harus diperhatikan dalam membuat portofolio kalian yakni jenis portofolio yang akan ditampilkan. Ada tiga jenis portofolio yang dapat kalian pilih diantaranya screen image, full product, dan dalam bentuk study case. Untuk jenis screen image, kalian akan menampilkan tampilan visual dari setiap page atau prototype yang kalian buat beserta dengan penyusunan komponen seperti button, icon, dan lain lain. Kekurangan dari screen image adalah, perusahaan tidak dapat mengetahui dan menilai dari pola pikir kita dalam menyusun komponen komponen unik dan tidak biasa dalam user interface prototype yang kita buat. Untuk jenis full product, kita harus menampilkan lebih dari dua bentuk tampilan user interface yang telah kita desain. Dengan jenis portofolio ini, kita dapat memberikan keterangan dari desain kita, userflow, user journey atau design system yan dibuat. Terakhir adalah study case yaitu kita akan menampilkan secara keseluruhan dari alasan, latar belakang pembuatan prototype tersebut, riset kita dan lain lain. Portofolio jenis study case ini tentunya lebih informastif dan lengkap dari pada kedua jenis portofolio tersebut. 

Kesimpulan dari pembahasan kita dalam menyusun portofolio adalah, kalian harus memperhatikan karya terbaik yang kalian pilih, alasan kalian memilih karya tersebut untuk dimasukkan kedalam portofolio tersebut, dan menentukan jenis portofolio yang menurut kalian sesuai dengan karya kalian masing masing dan jenis portofolio tersebut cukup untuk dijadikan bahan pertimbangan oleh perekrut atau perusahaan yang kalian inginkan.  

References : 

Angelia Cristine Jiantono