Cloud Database vs Traditional Database
Database merupakan kumpulan data penting yang disimpan secara sistematis untuk kemudian akan dikelola secara mudah berdasarkan ketentuan tertentu yang memiliki hubungan dengan data lainnya. Kumpulan data ini diperlukan untuk menjadi sumber data yang diperlukan ketika mengakses sebuah perangkat lunak dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, seperti kecepatan, kemudahan, multi-user, kemananan data, penghematan biaya perangkat, dan lainnya. Berdasarkan tempat penyimpanannya, database dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu cloud database dan traditional database.
Traditional database adalah database yang mencakup relational database dan database warehouse yang bekerja dengan sistem data terstruktur, dimana diperlukan sebuah infrastruktur yang dipasang pada pusat data lokal (on-premise). Penggunaan traditional database ini akan cocok diterapkan pada sebuah perusahaan yang memiliki kemampuan serta ruang untuk meletakkan maupun mengelola perangkat infrastruktur database. Sedangkan, cloud Database merupakan database yang disimpan kedalam cloud sehingga memudahkan penyediaan, konfigurasi, serta manajemen data yang mudah dipahami hanya dengan melakukan akses ke database menggunakan internet pada cloud service. Terdapat dua cara untuk melakukan hosting cloud database, yaitu Infrastructure-as-a-Service (IaaS) dan Platform-as-a-Service (PaaS). Contoh dari aplikasi cloud database seperti Microsoft SQL Azure Database, Xeround, Socrata, dan lainnya.
Beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan memilih untuk menggunakan cloud database daripada traditional database dikarenakan memiliki lebih banyak keunggulan yang ditawarkan. Beberapa manfaat dari cloud database diantaranya adalah:
- Efisiensi Biaya – Biaya yang perlu dikeluarkan dapat disesuaikan dengan keinginan untuk mengurangi maupun meningkatkan kemampuan maupun kapasitas database, sehingga memungkinkan pelaku bisnis untuk bisa melakukan efisiensi biaya.
- Kemudahan Pemeliharaan – Pelaku bisnis tidak perlu kesulitan untuk memelihara database karena dengan menggunakan cloud computing, semua pemeliharaan, pencadangan, reparasi kerusakan maupun kegiatan teknis lainnya akan dilakukan oleh pihak provider.
- Jangka Waktu Ketersediaan – Cloud database menawarkan daya tahan dan ketersediaan yang lebih lama.
Anda tertarik untuk menggunakan cloud database karena keunggulan yang ditawarkan? Sebelum langsung menggunakan cloud database, tentunya ada baiknya untuk mengetahui kelemahan dari cloud database untuk menjadi bahan pertimbangan Anda. Beberapa kelemahan dari cloud database diantaranya seperti:
- Keamanan – Perlu diperhatikan tempat basis provider hosting cloud database dikarenakan apabila berada dinegara yang berbeda, tentunya terdapat Undang-Undang tertentu yang mengatur data tersebut. Selain itu, keamanan data menjadi lebih berisiko karena data diserahkan kepada pihak lain oleh karena itu penting untuk berdiskusi terkait dengan poin-poin kerja sama yang akan disepakati.
- Kontrol Performa – Terdapat kemungkinan pemilik bisnis kehilangan kontrol performa atas data-data mereka pada cloud database pada waktu-waktu tertentu.
- Konektivitas – Perlu jaminan adanya fasilitas internet yang kuat sehingga mampu untuk mengakses data pada cloud database.
- Akumulasi Biaya – Pemilik bisnis perlu secara cermat berdiskusi secara detil terkait besaran biaya yang akan dikeluarkan mengingat adanya kemungkinan perkiraan biaya yang kurang transparan disampaikan oleh provider.
Demikian merupakan pembahasan mengenai perbandingan cloud database dan tradisional database. Semoga dapat membantumu untuk memahami kedua jenis database tersebut.
Referensi:
- https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-database/
- https://enteriscloud.com/cloud-database-vs-traditional-database/#:~:text=Cloud%20databases%20present%20a%20significant,replication%20across%20different%20geographical%20locations.
- https://www.welldata.co.uk/cloud-database-vs-traditional-database/
- http://www.ijarcs.info/index.php/Ijarcs/article/viewFile/2935/2918