Perbedaan Persona dan Archetypes
Pada dasarnya proses analisa dan desain pengalaman pengguna atau user experience research and design berpusat pada sekelompok orang atau pengguna. Maka dari itu pengembangan representasi pengguna seperti Persona dan Archetypes merupakan salah satu hal yang paling essensial pada proses UXRD.
Definisi Persona
Persona adalah karakter fiksi yang mewakili profil pelanggan ideal atau pelanggan inti yang akan mengggunakan layanan, produk, situs, atau merek yang akan dikembangkan. Persona dibangun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Membangun sebuah Persona dapat membantu tim pengembang dalam memahami tujuan utama, kebutuhan, harapan, pengalaman, karakteristik yang dimiliki oleh target pengguna.
Menurut Lene Nielsen, terdapat empat jenis persona berdasarkan prespektif yang akan ditampilakan, yaitu:
- Goal-directed Persona, adalah jenis persona yang memproritaskan keinginan utama target pengguna serta bagaimana mereka akan menggunakan produk untuk mencapai keinginan utama tersebut
- Role-based Persona, adalah jenis persona yang berfokus pada perilaku dan peran target pengguna pada sebuah organisasi.
- Engaging Persona, adalah jenis persona yang menggambarkan gambaran realistis dari target pengguna atau ICP menggunakan illustrasi.
- Fictional Persona, adalah jenis persona yang dibentuk tidak berdasarkan hasil penelitian namun berdasarkan pengalaman tim pengembang. Persona ini dibentuk berdasarkan asumsi yang sudah dikalkulasi.
Definisi Archetypes
Archetypes atau User Archetypes adalah visualisasi yang mendeskripsikan ekspektasi perilaku dan karakteristik umum dari target pengguna. Archetypes dapat digunakan untuk meringkas prediksi pemikiran, perasaan, serta opini dari target pengguna berdasarkan pola yang ditemukan pada hasil penelitian.
Perbedaan Persona dan Archetypes
Berdasarkan kedua definisi tersebut, sebenarnya Persona dan Archetypes hanyalah dua cara yang berbeda dalam memvisualisasikan data penelitian yang sama. Keduanya dapat meringkas hasil user research seperti kelompok/tipe pengguna, perilaku, motivasi, pain points, dan tujuan utama pengguna. Perbedaan utama Persona dan Archetypes adalah, Archetypes merupakan penggambaran atau visualisasi yang bersifat abstract sedangkan Persona merupakan penggambaran atau visualisasi yang lebih detail dan personal serta menggunakaan karakter manusia yang spesifik. Contohnya pada sebuah sistem Ecommerce, target pengguna pada sistem ini dapat digambarkan menggunakan User Archetypes sebagai berikut:
User Archetypes untuk Target Pengguna pada Sebuah Ecommerce
Sumber: https://www.nngroup.com/articles/personas-archetypes/
Namun jika menggunakan visualisi Persona, target pengguna pada sebuah Ecommerce dapat digambarkan sebagai berikut.
Persona untuk Target Pengguna pada Sebuah Ecommerce
Sumber: https://www.nngroup.com/articles/personas-archetypes/
Kapan Menggunakan Persona atau Archetypes?
Pada pengembangan produk atau sistem penggambaran atau visualisasi hasil penelitian pengguna (user research) lebih cocok menggunakan Persona. Hal ini dikarekan Persona lebih bersifat personal serta spesifik dalam merepresentasikan perilaku, demografi, serta alasan dari target pengguna.
Walau begitu, Archetypes masih memiliki manfaat yang efisien terutama dalam menentukan strategi awal produk, seperti penentuan strategi merek atau branding dari sebuah produk. Pada tahap awal seperti pengembangan brand, visualisasi Achetypes dapat membantu bisnis dalam memahami bagaimana target pengguna akan menggunakan atau berinteraksi dengan produk.
Sumber:
https://www.interaction-design.org/literature/article/personas-why-and-how-you-should-use-them
https://www.formpl.us/blog/construct-user-personas#:~:text=What%20are%20User%20Archetypes%3F,based%20on%20interpreting%20existing%20patterns.
https://www.nngroup.com/articles/personas-archetypes/