Penggunaan Big Data untuk Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan sistem yang digunakan oleh organisasi atau pihak untuk mendeteksi, mencegah, dan mempertimbangkan risiko yang dapat terjadi. Dalam beberapa tahun terakhir, big data menjadi kunci enabler dalam peningkatan kinerja operasi, ekonomi, dan bisnis. Dihasilkannya data dengan tingkat yang berbeda baik dalam bentuk sosial media, Internet of Things (IoT), layanan bank, dan sebagainya menghasilkan pertumbuhan data yang eksponensial. Di lain sisi kemajuan cloud computing dapat mempermudah berbagai pihak untuk menyimpan data baik data kecil ataupun besar. Data diperoleh secara mentah dan untuk menjadi sebuah informasi diperlukan untuk menjalani proses yaitu proses pembersihan data untuk menjadi informasi.
Informasi yang didapat dikumpulkan, dikembangkan, dan nantinya dapat digunakan untuk mendukung dalam pengambilan keputusan (Goel, Datta, & Mannan, 2017). Di dukung oleh penelitian Cerchiello & Giudici (2016) Lebih penggunaan data yang besar (big data) yang digabungkan dengan analisis dapat memberikan keuntungan yaitu penghematan waktu dan biaya, optimalisasi, dan keputusan yang efisien. Selain itu big data dapat membantu dalam memberikan informasi yang berharga sehingga dapat berdampak pada hasil kebijakan dan pengambilan keputusan. Dalam bidang keuangan, penggunaan big data dapat membantu untuk mendeteksi dan mencegah risiko. Jika pengawas mampu mendeteksi masalah dan risiko yang bisa terjadi lebih awal, maka keputusan dan kebijakan dapat diambil dan mencegah kegagalan. Sebagai contoh, dalam bidang keuangan risiko yang data dihadapi adalah risiko gagal bayar baik oleh bank, pemegang saham, obligasi, dan sebagainya.
Penelitian oleh Cerchiello & Giudici (2016) menyebutkan bahwa dalam hal memahami risiko yang dihadapi digunakan data pasar keuangan dikarenakan relatif mudah dikumpulkan, publik, dan cukup objektif. Di sisi lain, data pasar tidak selalu dapat diandalkan untuk melakukan prediksi dikarenakan perilaku spekulatif yang terjadi. Oleh karena itu, penggunaan data pasar perlu dilengkapi oleh sumber lainnya seperti laporan analisis keuangan dan opini media. Dalam penelitiannya disampaikan bahwa penggunaan data real time khususnya data tweet keuangan dan bank yang tepat ditambah dengan permodelan tertentu dapat membantu mengetahui sentimen yang terjadi. Sentimen tersebut menjadi informasi yang dapat digunakan untuk memperkirakan jaringan risiko.
Didukung oleh penelitian Goel, Datta, & Mannan (2017) yang menyampaikan bahwa penggunaan big data analaytic dapat membantu dalam pemberian informasi bagi para pemangku kepentingan dan perkembangan manajemen risiko. Analitik yang dilakukan dapat memberikan informasi untuk kebijakan dan pengambilan keputusan risiko sehingga mengarah pada keamanan dan dapat diandalkan. Penelitian B juga menyebutkan bahwa big data memiliki tantangan dalam mengembangkan metode untuk analisis data dalam mendeteksi situasi yang abnormal, mencegah kegagalan terjadi, serta pengoptimalan proses.
Kesimpulan, penggunaan analisis big data dapat membantu organisasi atau pihak-pihak tertentu dalam mendeteksi dan memprediksi masalah serta risiko yang akan muncul, sehingga organisasi atau pihak terkait dapat membentuk kebijakan dan mengambil keputusan yang tepat untuk organisasi.
References
Cerchiello, P., & Giudici, P. (2016). Big data analysis for financial risk management. Journal of Big Data, 1-12.
Goel, P., Datta, A., & Mannan, M. (2017). Application of Big Data analytics in process safety and risk management. IEEE International Conference on Big Data, 1143-1152