Aspek Keuangan dan Non-keuangan dalam Akuntansi Manajemen
Kegiatan perencanaan meliputi pengambilan keputusan pemilihan alternatif tindakan dari berbagai alternatif yang mungkin dilaksanakan di masa yang akan datang. Pengambilan keputusan pada dasarnya meliputi kegiatan perumusan masalah, penentuan berbagai alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut, analisis konsekuensi setiap alternatif tindakan yang mungkin dilaksanakan, dan pembandingan berbagai alternatif tindakan tersebut sehingga dapat dilakukan pemilihan alternatif terbaik yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.
Akuntansi manajemen berperan memberikan informasi akuntansi berupa pengukuran kinerja perusahaan dari perspektif keuangan dan non keuangan yang meliputi ke empat perspektif dari balance scorecard (pelanggan, bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran).
Perkembangan globalisasi telah mendorong perusahaan untuk berdinamika di lingkungan bisnis baru. Lingkungan bisnis saat ini yang bersifat global. Sebaliknya, informasi yang buruk biasanya menghasilkan keputusan-keputusan yang keliru dan hasil-hasil yang tidak dikehendaki sehingga merugikan perusahaan.
Di dalam persaingan global, informasi merupakan suatu faktor penting yang dapat membantu memenangkan persaingan. Salah satu informasi yang mendukung proses manajemen ialah informasi akuntansi manajemen. Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan untuk menyusun rencana aktivitas perusahaan di masa yang akan datang. Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan dari praktik-praktik akuntansi manajemen yang digunakan oleh perusahaan. Laporan keuangan yang disajikan kepada manajemen sebagai informasi akuntansi manajemen seperti; anggaran, laporan biaya produksi, laporan penjualan, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban dan menurut aktivitas, laporan biaya mutu, product life cycle costs, value and non-value-added costs, serta biaya pemasaran. Maka dari itu, penggunaan praktik akuntansi manajemen yang tepat akan menyajikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi manajemen dalam melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Penerapan praktik akuntansi manajemen dalam suatu perusahaan tentunya berbeda-beda, tergantung pada keadaan dan karakter dari perusahaan tersebut. Salah satu indikator yang menjadi tolak ukur seberapa jauh penerapan praktik akuntansi manajemen ialah ukuran perusahaan. Praktik akuntansi manajemen pada perusahaan skala kecil dan menengah ada yang masih menggunakan praktik akuntansi manajemen tradisional, tetapi ada juga yang menerapkan biaya berdasarkan aktifitas. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa praktik akuntansi manajemen yang dilakukan pada perusahaan skala menengah lebih modern dibandingkan dengan perusahaan skala kecil dan membuktikan bahwa praktik akuntansi manajemen meningkatkan kinerja dan efisiensi. Activity based costing merupakan metode perhitungan yang menerapkan konsep biaya berdasarkan aktivitas untuk menghasilkan harga pokok produk yang lebih akurat. Metode ini membantu perusahaan mengurangi distorsi yang disebabkan oleh sistem penentuan harga pokok tradisional, sehingga dengan ABC dapat diperoleh biaya produk yang lebih akurat. Sebagai seorang akuntan manajemen, dituntut untuk dapat melakukan analisis terhadap berbagai aktifitas yang mempengaruhi pengambilan keputusan.