School of Information Systems

Desain Visualisasi Data

Visualisasi data menceritakan sebuah cerita dengan alur awal, tengah, dan akhir cerita dengan jelas. Visualisasi memberi tahu semua yang perlu pengguna ketahui untuk memahami kisah bisnis, dari awal hingga akhir.

Visualisasi data adalah representasi grafis dari data atau informasi—misalnya, mengambil angka mentah dari spreadsheet dan mengubahnya menjadi diagram batang atau garis. Menggunakan visualisasi data membantu dengan mudah memahami dan menganalisis tren dan hasil dalam data.

Dalam konteks bisnis, sering menemukan visualisasi data dalam laporan, presentasi, atau di dashboard bisnis.

Saat meletakkan visualisasi data di dasboard, Anda memiliki alat dan informasi yang Anda butuhkan untuk membuat dan memvalidasi keputusan bisnis dalam format yang mudah diakses dan dibagikan.

Visualisasi diletakan di dashboard untuk:

  1. Boost engagement
  2. Improve analysis
  3. Save time
  4. Tell a story
  5. Identify relationships
  6. Compare performance using numbers

Apa yang membuat visualisasi data bagus?

Visualisasi data membuat analisis data dapat diakses. Semua orang dapat memahami data yang kompleks Visualisasi data yang baik didefinisikan sebagai representasi grafis yang memenuhi tujuan yang dimaksudkan. Jika pengguna dapat menafsirkan visualisasi dengan mengajukan pertanyaan tentang informasi yang ditampilkan versus bagaimana atau apa yang ditampilkan, maka visualisasi data berada di jalur yang benar.

Kategori Visualisasi Data

Terdapat 5 kategori visualisasi data:

  1. Temporal

Visualisasi data temporal bersifat linier dan dimensi, dan paling sering digunakan untuk mewakili deret waktu. Keuntungan menggunakan visualisasi data temporal adalah bahwa memiliki pemahaman yang cenderung tentang bagaimana dan kapan menafsirkannya, sehingga memberi pengguna keunggulan saat mereka melihat data.

Contoh visualisasi data temporal:

  • Bar chart
  • Line chart
  • Scatter plots
  • Polar area diagrams
  • Time series sequences
  • Timelines
  • Gantt chart
  1. Hierarchical

Visualisasi data hierarkis mengurutkan kumpulan item yang ditautkan kembali ke item induk. Visualisasi hierarki paling baik digunakan untuk menampilkan sekelompok informasi, terutama jika informasi itu mengalir dari satu titik asal (seperti diagram pohon).

Contoh visualisasi data hierarchical:

  • Tree map or diagram
  • Ring charts
  • Sunburst diagrams
  1. Network

Visualisasi data jaringan menunjukkan hubungan antara entitas—simpul (lingkaran pada visualisasi) dan tautan (garis yang menghubungkan ke simpul)—tanpa menggunakan kata-kata.

Contoh visualisasi data network:

  • Matrix chart
  • Node-link diagrams
  • Word clouds
  • Alluvial diagrams
  1. Multidimensional

Visualisasi data multidimensi memiliki banyak dimensi. Karena dimensinya, jenis visualisasi ini cenderung menjadi jenis visualisasi yang paling hidup dan menarik. Jika ingin menelusuri dan memfilter data, ini adalah jenis visual terbaik untuk digunakan karena dapat memecah data dalam beberapa cara untuk menangkap kunci anlisa utama.

Contoh visualisasi data multidimensional:

  • Scatter plots
  • Pie charts
  • Venn diagrams
  • Stacked bar graphs
  • Histograms
  1. Geospatial

Salah satu bentuk visualisasi paling awal, visualisasi geospasial (atau spasial) melapisi peta yang sudah dikenal dengan titik data.

Contoh visualisasi data geospatial:

  • Flow map
  • Density map
  • Cartogram
  • Heat map

Referensi

Emily Hayward, The Starter Guide to Data Visualizations

https://www.klipfolio.com/blog/starter-guide-to-data-visualizations

Eka Miranda