Klasifikasi Biaya dalam Akuntansi Biaya
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa, yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau masa datang bagi organisasi. Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalam proses pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan expired. Biaya yang telah expired tersebut disebut dengan beban. Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, berdasarkan perilaku biaya, berdasarkan akuntansi pertanggung jawaban, berdasarkan sifat penelusuran terhadap objek biaya
Klasifikasi Biaya berdasarkan fungsi
Biaya dikelompokkan ke dalam dua kategori fungsional utama: produksi dan nonproduksi / biaya komersial. Pada perusahaan manufaktur yang memproduksi barang-barang berwujud biasanya menggunakan biaya produksi sedangkan pada perusahaan jasa yang hanya memberikan pelayanan kepada konsumen biasanya menggunakan biaya non produksi dan keduanya sering disebut sebagai biaya manufaktur dan biaya non manufaktur.
Biaya non produksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan, pengembangan, adminnistrasi umum, pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggan. Terdapat dua kategori biaya non produksi yang lazim yatu biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggan di ditempatkan dalam kategori umum yaitu biaya penjualan.
Sedangkan biaya perancangan, pengembangan dan administrasi umum ditempatkan dalam kategori biaya admánistrasi. Biaya penjualan merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa serta melayani pelanggan.
Klasifikasi Biaya Sesuai dengan Perilaku Biaya
Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Beberapa biaya berubah sejalan dengan perubahan output, namun biaya-biaya lain bersifat tetap dan tidak akan berubah ketika output berubah. Berdasarkan perilakunya,. biaya dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (voriable cost), dan biaya campuran (mixed cost).
Klasifikasi biaya berdasarkan akuntansi pertanggungjawaban
Laporan segmen mampu menyediakan informasi yang berharga mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen. Berdasarkan pertangg ungjawaban seorang manajer segmen, biaya dapat dikategorikan menjadi biaya terkendali (controllable cost) dan biaya tidak terkendali (uncontrollable cost).
- Biaya Terkendali (Controllable cost)
Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dikendalikan dan dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu dalam jangka waktu tertentu Misalnya biaya iklan dan komisi untuk jasa
- Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable cost)
Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki dan dalam jangka waktu tertentu. Contoh biaya yang tidak dapat dikendalikan adalah gaji manajer puncak dan biaya tingkat korporasi seperti biaya penelitian dan pelatihan
Klasifikasi Biaya berdasarkan sifat penelusuran terhadap obyeknya
Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan objek biaya. Objek biaya dapat berupa apa pun, seperti produk, pelanggan, departemen proyek, aktivitas, dan sebagainya, yang diukur biayanya dan dibebani biaya. Pembebanan biaya secara akurat ke objek biaya sangatlah penting. Untuk dapat mengevaluasi kinerja dari masing-masing segmen dengan baik, perlu diketahui biaya-biaya mana yang dapat ditelusuri secara langsung ke suatu segmen. Berdasarkan penelusuran ke objek biaya, biaya dikelompokan menjadi dua kategori yaitu biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost).
Klasifikasi Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan
Untuk tujuan pengambilan keputusan manajemen, data biaya dikelompokkan ke dalam biaya relevan dan biaya tidak relevan.