School of Information Systems

Project Testing Outsourcing

Project testing outsourcing adalah konsep dimana sebuah proyek pengembangan software diuji oleh perusahaan atau sekelompok individu yang secara pribadi tidak terlibat dalam proses pengembangan software. Testing outsourcing dapat menjadi konsiderasi yang penting dari proses pengembangan software, tetapi sering diabaikan oleh sebagian besar perusahaan karena menghabiskan banyak uang karena perekrutan vendor, infrastruktur, dan operasional testing. Namun nyatanya, outsourcing testing dapat menekan pengeluaran perusahaan.

            Jika perusahaan merencanakan testing insource, perusahaan harus memastikan bahwa sumber daya manusia mereka yang menangani Project testing harus cukup berpengalaman untuk menemukan masalah yang tidak terduga. Jika tidak, berarti testing insource akan memakan waktu lebih lama karena mereka harus memahami dan mencari tahu masalah yang tidak mereka alami. Waktu testing yang lebih lama akan mengakibatkan pemborosan waktu & biaya untuk membayar gaji pekerja dan pemeliharaan operasional. Sebaliknya dengan outsourcing, perusahaan tidak perlu khawatir tentang cara yang paling efektif untuk melakukan testing karena outsourcing tester akan menjamin efektivitas testing. Penguji outsourcing biasanya mengkhususkan diri pada testing banyak proyek dan lebih mudah untuk mengenali masalah software. Sebuah fasilitas penelitian yang dialihdayakan seringkali unggul dalam hal pengalaman. Demikian pula, keahlian mereka dalam berbagai bidang memungkinkan mereka untuk memastikan fungsionalitas software sesuai dengan standar konsumen.

Tetapi adalah bagaimana jika mitra outsourcing tidak memenuhi syarat dan berdampak pada biaya yang lebih besar bagi perusahaan? Itu sebabnya perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menemukan mitra outsourcing yang berkualitas. Cara mengetahuinya adalah dengan mencari informasi tentang latar belakang mitra outsourcing yang ada dan menyaringnya dengan beberapa pertimbangan. Pertimbangan yang harus diperhatikan adalah:

  1. Testing skill

Pertimbangan pertama yang harus diperhatikan adalah menguji keterampilan mitra outsourcing. Ingatlah bahwa alasan terbesar mengapa perusahaan melakukan testing outsourcing adalah untuk mengurangi biaya pengembangan proyek. Tetapi jika keterampilan testing mitra perusahaan tidak cukup memenuhi syarat, itu hanya akan menghabiskan biaya yang sama atau bahkan lebih besar daripada insourcing. Untuk mengetahui testing skill partner out sourcing, yang bisa dilakukan perusahaan adalah melakukan beberapa test skill management apakah interview atau tes yang akan mengetahui profesionalisme partner outsourcing.

  1. Equipment

Selain keterampilan, testing harus dilakukan dengan alat yang tepat untuk memastikannya berjalan secara efektif. Alasan lain outsourcing dilakukan adalah karena alat perusahaan tidak cukup mendukung untuk melakukan testing sumber daya sehingga untuk memenuhi proses testing yang efektif, peralatan mitra outsourcing juga harus diperhatikan.

  1. Adaption

Dengan keahlian dan peralatan terbaik tidak menjamin mitra outsourcing cocok untuk proyek perusahaan. Baik testing insourcing ataupun outsourcing, keduanya harus segera beradaptasi dengan proyek anda. Dalam hal ini, testing insourcing akan lebih unggul. Itulah mengapa untuk menjalankan outsourcing yang sukses, berarti perusahaan harus memastikan mitra mereka dapat beradaptasi dengan proyek mereka sesegera mungkin. Hal ini dapat dilihat dari pengalaman outsourcing. Perusahaan dapat melakukan penelitian apakah mereka pernah menangani proyek testing yang sama sebelumnya untuk klien mereka dan menanyakan perkiraan waktu yang dapat mereka sesuaikan melalui pertemuan.

  1. Guarantee

Setiap penguji outsourcing akan memutuskan jaminan mereka. Misalnya, berapa lama mereka akan melakukan testing terhadap proyek perusahaan, bagaimana hasilnya, dan lain-lain. Perusahaan harus memperhatikan pemberian jaminan outsourcing yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

  1. Price

Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah harga. Pertanyaan sederhana yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan adalah apakah worth it atau tidak jika dibandingkan dengan kualitas dan anggaran perusahaan.

Tidak hanya menentukan mitra outsourcing yang baik, ada juga beberapa masalah yang harus diperhatikan seperti sistem testing, arus informasi dan juga sistem itu sendiri. Beberapa risiko juga dapat terjadi pada testing outsourcing seperti masalah komunikasi yang menyebabkan miskomunikasi, masalah keamanan, masalah infrastruktur, masalah pemerintahan, , dan lain-lain. Untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi, perusahaan harus mengidentifikasi dan melakukan tindakan pencegahan. Kesimpulannya, meskipun testing outsourcing lebih kompleks daripada insourcing, outsourcing dapat mengurangi biaya perusahaan jika dilakukan dengan metode yang benar.

Lisa Mega Tanto Kusumo